Ayat bacaan: Kejadian 1:28
======================
"Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."
Baru saja ada teman yang bercerita tentang reaksi teman-teman persekutuannya saat mendengar apa yang menjadi panggilannya. Satu persatu mereka menyebutkan apa panggilan mereka, ada yang merasa panggilannya di dunia musik, kepada anak terlantar, kepada kesejahteraan karyawan dan lain-lain. Sampai kepada giliran teman saya, ia berkata bahwa panggilannya kepada anjing dan kucing liar yang berkeliaran di jalanan. Reaksi yang ia terima mengejutkannya: semua orang tertawa dan merasa bahwa itu aneh atau konyol. "Manusia saja masih banyak yang masih harus diurusin, kok malah binatang yang tidak jelas asal usulnya yang dijadikan panggilan, ada-ada saja kamu." kata seorang dari mereka. Ia kecewa mendengar komentar temannya itu dan reaksi yang lain. Maka ia datang dan bertanya pada saya, apakah salah kalau ia merasa bahwa panggilannya adalah mengurus hewan-hewan terlantar di jalanan?
Banyak orang merasa seperti itu, bahwa panggilan hanyalah mengacu kepada manusia dan bukan yang lain. Apakah panggilan memang terbatas hanya untuk manusia saja? Apakah bidan pelayanan tidak boleh menyentuh hal di luar manusia seperti mempedulikan hewan dan tumbuhan? Selain kisah teman saya itu, saya pernah juga mendengar sebuah komentar dari seseorang yang mengatakan bahwa seharusnya orang yang mengaku cinta Tuhan mementingkan dulu untuk melayani manusia daripada sibuk mengurusi 'yang tidak-tidak', mengacu kepada kepedulian terhadap hewan. Ia mengacu kepada Amanat Agung yang menugaskan kita untuk menjadikan semua bangsa menjadi muridNya seperti yang tertulis pada Matius 28:19-20. Apakah benar harus demikian? Apakah kita tidak bisa menjadi terang dan menyenangkan hati Tuhan lewat pelayanan kita menyelamatkan hewan-hewan terlantar, doing an animal rescue or animal conservation? Apakah tidak mungkin jika Tuhan memberi panggilan kepada sebagian orang untuk bekerja di ladang yang satu ini, atau yang lebih sederhana, tidakkah mungkin jika kita bisa melakukan Amanat Agung lewat tindakan mulia menyelamatkan hewan-hewan yang terbuang dan menderita ini?
Kenyataannya, di mana pun di bumi ini ada begitu banyak hewan yang butuh pertolongan. Di beberapa acara televisi saya melihat langsung hewan-hewan yang diperlakukan dengan sangat kejam yang akan segera mati jika tidak mendapatkan pertolongan. Banyak yang tega menyiksa atau memperlakukan hewan piaraannya secara buruk dan lain sebagainya, atau meracun dan menganiaya hewan-hewan malang ini tanpa perasaan, dengan sangat kejam. Ada pula beberapa kota yang pemerintahnya begitu tega mengeluarkan perintah untuk menghabisi nyawa hewan liar di jalanan seolah mereka tidak punya perasaan, nyawanya tak berharga. Anak-anak sejak kecil ditakut-takuti dengan anjing, padahal anjing bisa jauh lebih setia ketimbang manusia. Pada kenyataannya kita sering melihat atau mendengar orang memperlakukan hewan piaraannya dengan kejam. Ada anjing yang diikat diluar sepanjang hidupnya, terkena panas terik dan hujan begitu saja, ada yang tidak diberi makan, dibiarkan ketika diserang kutu, sekarat tertabrak mobil atau disiksa orang dan sebagainya. Ada beberapa lembaga yang aktif melakukan pelayanannya dan menunjukkan foto-foto dari hewan-hewan yang bernasib naas seperti ini, orang-orang yang membuka animal shelter dan saling berbagi info mengenai anjing-anjing yang terlantar di berbagai tempat. Dan saya bersyukur karena ternyata masih banyak orang yang mau membantu mereka untuk menolong hewan-hewan ini bersama-sama tanpa memandang latar belakang masing-masing.
Tuhan mengasihi manusia secara istimewa, itu benar. Bahwa ada banyak manusia yang butuh pertolongan dan belum mengenal kebenaran, itu pun benar. Tetapi bukan berarti bahwa Tuhan tidak mengasihi hewan dan tumbuhan yang notabene merupakan ciptaanNya juga dan kita tidak punya urusan apa-apa atau tidak perlu peduli terhadap itu. Banyak orang yang tidak bertanggungjawab merusak lingkungan, menebang pohon sembarangan, merusak habitat hewan bahkan memburu mereka termasuk hewan-hewan langka di dalamnya tanpa merasa bersalah. Kekejaman terhadap hewan seperti yang di jalan atau burung yang ditembaki hanya untuk kesenangan sesaat terus saja terjadi. Mengingat Tuhan menginginkan kita untuk menjadi berkat di dunia, apakah kita tidak bisa menjadi berkat buat sesama lewat kepedulian kita terhadap hewan-hewan terlantar yang nyawanya terancam setiap saat?
Akan hal ini, mari kita lihat apa yang tertulis pada bagian paling depan di Alkitab. Sejak di awal penciptaan sesungguhnya kita bisa melihat bagaimana Tuhan telah berpesan langsung kepada kita mengenai hal ini. Lihatlah ayat yang disebutkan dalam kitab Kejadian "Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi." (Kejadian 1:28). Menaklukkan dan berkuasa disini bukanlah dimaksudkan bahwa kita bisa seenaknya mengeksploitasi isi bumi tanpa memikirkan kelangsungan hidup atau kelestariannya, tapi justru sebaliknya, kepada kita disematkan sebuah tanggung jawab secara penuh untuk mengurus dan melestarikan segala yang ada di muka bumi ini, termasuk pula di dalamnya berbagai spesies atau jenis hewan yang hidup di bumi terutama yang langka.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment