Ayat bacaan: 2 Tawarikh 20:15
=========================
"...Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah."
"Ah, orangnya gede sih, banyakan lagi... coba cuma satu dan kecil, pasti saya berani", kata seorang teman menanggapi candaan temannya apakah ia berani atau tidak menginjak kaki seseorang yang tinggi besar bersama beberapa temannya. Kalau diibaratkan pada masalah dalam hidup, kita mungkin masih bisa tenang saat berhadapan dengan persoalan kecil, tetapi bagaimana kalau masalahnya berat dan datangnya rombongan alias berbarengan? Reaksi kita akan tergantung dari seberapa kuat daya tahan kita dalam menghadapi tekanan.
Pertanyaan kedua, seberapa kuat daya tahan kita dalam menghadapi tekanan atau apa saja yang menentukan kekuatannya? Faktor mental, keyakinan, ketabahan, pengalaman dan sebagainya akan sangat berpengaruh akan hal ini, dan tentu saja sebuah faktor lain yang sesungguhnya sangat penting, yaitu faktor iman. Sejarah membuktikan banyaknya kejatuhan para tokoh besar karena mereka tidak lagi tahan menghadapi berbagai tekanan. Entah itu desakan dari luar, rasa malu akibat melakukan kesalahan, deraan masalah yang beruntun dan lain-lain. Bahkan ada yang akhirnya mengambil jalan pintas dengan mengakhiri hidupnya karena sudah tidak tahan atau tidak kuat lagi menanggung beban-beban hidup.
Mungkin ada di antara kita yang hari ini pun tengah mengalami situasi sulit. Terjepit di tengah-tengah himpitan beberapa masalah sekaligus, tidak bisa maju dan mundur pun sudah terlambat. Kita tahu harus terus maju, tetapi tidak lagi punya kekuatan dan keyakinan untuk melangkah setapak pun. Saat bangsa Israel berada dalam keadaan terjepit karena didepan mereka terbentang laut luas sementara di belakang ada tentara Firaun yang siap membinasakan, kita bisa lihat bagaimana Tuhan sendiri yang kemudian melepaskan mereka lewat cara terbelahnya laut Teberau menjadi dua bagian sehingga bangsa Israel bisa berjalan di tengah-tengahnya. Kisah luar biasa ini bisa dibaca dalam kitab Keluaran pasal 14. Dan Musa menyampaikan sebuah kunci untuk melepaskan diri dari situasi seperti itu. "Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari TUHAN, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya." (ay 13). Jangan takut, tetap berdiri dan fokus pada penyertaan Tuhan, itulah ketiga kunci yang diberikan Musa agar bisa melepaskan diri dari situasi terjepit itu.
Disamping itu kita juga tidak boleh lupa bahwa Tuhan telah berjanji kepada setiap anak-anakNya yang patuh dan yakin kepadaNya bahwa Dia tidak akan pernah meninggalkan, meski harus melalui kesulitan-kesulitan besar yang kalau diibaratkan bisa seperti air bah yang siap menenggelamkan atau api yang siap membakar habis. "Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau." (Yesaya 42:2-3a). Bagaimana dengan kisah Daud melawan Goliat dan pasukannya? Itu pun bisa kita jadikan contoh nyata. Untuk renungan kali ini, saya ingin mengambil contoh lain lewat kisah yang dicatat dalam kitab 2 Tawarikh pada bagian yang berisi sekelumit kisah pada masa raja Yosafat.
Mari kita lihat apa yang terjadi pada suatu ketika di masa pemerintahan raja Yosafat tersebut. Pada waktu itu bangsa Yehuda tengah mengalami situasi pelik yang tidak main-main. Mereka terjepit dan terancam hancur lebur dengan datangnya ancaman bani Moab dan Amon juga sepasukan tentara Meunim sekaligus. (2 Tawarikh 20:1). Itu jelas situasi yang tidak mudah, karena jelas kekuatan mereka tidaklah seimbang dalam menghadapi serangan sebesar itu. Dalam keadaan kalut dan takut, Yosafat pun mengajak seluruh bangsa Israel untuk mencari Tuhan dan berpuasa (ay 3), lalu berseru kepada Allah. (ay 6-12). Dan lihatlah, Tuhan segera menjawab teriakan minta tolong mereka.
Lewat Yahezkiel bin Zakharia bin Benaya bin Matanya, seorang Lewi dari bani Asaf, Tuhan pun berseru: "Camkanlah, hai seluruh Yehuda dan penduduk Yerusalem dan tuanku raja Yosafat, beginilah firman TUHAN kepadamu: Janganlah kamu takut dan terkejut karena laskar yang besar ini, sebab bukan kamu yang akan berperang melainkan Allah." (ay 15). Dan itulah yang terjadi. Sulit dipercaya, tetapi kalau Tuhan yang sudah turun tangan, tidak ada satupun masalah yang lebih besar dari Tuhan dan mampu mengatasi kuasaNya.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment