Tuesday, September 1, 2015

Mendoakan Orang Lain (2)

(sambungan)

Jangan lupa pula ada prinsip 'saling' dalam hubungannya yang harmonis yang berlaku dalam banyak hal dalam kekristenan. Saling mengasihi, saling membantu, saling memberkati, saling mengingatkan, dan tentunya saling mendoakan. Kuasa dibalik doa orang benar dan prinsip 'saling', keduanya dirangkum oleh Yakobus dengan kalimat berikut: "Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16). Saling mendoakanlah, karena doa itu punya kuasa yang dahsyat, menjangkau teritori-teritori yang bahkan secara logika sepertinya tidak mungkin terjangkau atau teratasi.

Siapa yang perlu didoakan? Yesus mengatakan bahwa daya jangkau doa harus mampu mencapai orang-orang yang jahat kepada kita seperti yang dicatat dalam Matius 5:44. Kalau terhadap orang yang jahat kepada kita, yang memusuhi atau bahkan menganiaya kita saja kita diwajibkan mengasihi dan mendoakan, apalagi orang-orang terdekat yang kita sayangi. Kita tentu tidak ingin mereka jauh dari sukacita, kasih sayang, penyertaan dan keselamatan dari Tuhan bukan? Kalau begitu, kenapa kita tidak mulai mendoakan mereka? Saling mendoakan, itu hal yang wajib untuk kita lakukan. Jangan hanya mementingkan diri sendiri saja, jangan hanya ingin selamat sendiri saja tanpa mempedulikan orang lain. Itu bukanlah sikap dari anak-anak Tuhan yang rindu untuk menghidupi firman Tuhan secara nyata dan benar.

Hari ini mari renungkan. Apakah kita sudah dan bersedia bergumul dalam doa pula untuk meminta Tuhan menjaga, menjamah atau menolong orang-orang yang kita kasihi? Epafras mungkin tidak pernah tahu seperti apa Tuhan mengabulkan doanya, tapi ia selalu bergumul dan berpegang pada imannya untuk itu. Kalau ia terus menerus melakukan hal itu dengan sungguh-sungguh, itu artinya imannya sanggup meyakinkannya bahwa doa-doa yang ia panjatkan buat orang lain tidak akan pernah ada yang sia-sia.

Hari ini anda mungkin bisa memulainya dengan membuat daftar orang-orang yang ingin anda doakan satu demi satu. Lantas mulailah doakan mereka. Sebuah doa yang dipanjatkan dengan rasa percaya dan dilakukan oleh orang benar akan sanggup membawa dampak besar atau perubahan positif bagi orang lain. Lewat doa kita bisa membawa mereka masuk ke dalam keselamatan. Lewat doa mereka bisa dijamah dan mengalami transformasi-transformasi besar dalam hidupnya. Sebuah doa yang sungguh-sungguh tidak akan pernah sia-sia,  bahkan ketika doa kita menuju kepada orang-orang yang anda rasa tidak mungkin bertobat sekalipun. Karena doa dari orang benar itu sangatlah besar kuasanya.

Doa yang dipanjatkan kepada siapapun dengan sungguh-sungguh tidak akan pernah sia-sia

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

1 comment:

pucita_jr said...

Shalom,
Saya mau bertanya mengenai konteks "Orang Benar". Kita semua tidak ada yang benar kecuali di "Benarkan" oleh Allah sendiri. Nah jika kita berdoa buat orang lain sementara kita sendiri bukanlah orang benar karena tidak luput dari dosa, apa yang harus kita lakukan? Terima kasih dan Tuhan Yesus Memberkati.

Merenungkan Makna Natal (8)

 (sambungan) Seorang hamba Kristus seharusnya rela melepas atribut dan hak dalam melakukan segala yang dikehendaki Tuhan dalam hidupnya. Jan...