Friday, January 29, 2016

Antara Percaya atau Tidak

Ayat bacaan: Markus 9:24
=====================
"Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!"

Antara percaya atau tidak itu tipis sekali bedanya. Kita bisa percaya sekarang tapi sedetik kemudian menjadi ragu atau mendadak tidak lagi percaya. Kalau terhadap sesuatu yang nyata saja kita begitu, apalagi terhadap sesuatu yang tidak kelihatan. Iman, itu diperlukan karena Ibrani 11:1 mengatakan bahwa iman merupakan dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari sesuatu yang tidak kita lihat. Mengaku beriman belum tentu benar beriman, karena itu akan terlihat dari bagaimana reaksi kita ketika menghadapi persoalan. Ada yang imannya naik turun, dan yang seperti ini biasanya terombang-ambing antara percaya dan tidak. Begitu mudah mereka kehilangan kepercayaannya terhadap Tuhan, sedikit goyang dan iman pun nge-drop seketika. Doa biasanya menjadi sarana meminta pertolongan kepada Tuhan, tapi sayangnya saat terhimpit berat beban masalah, doa-doa kita pun tidak kita panjatkan dalam rasa percaya yang cukup. Antara percaya dan ragu, terombang ambing bagaikan berdiri di atas seutas tali tipis, antara putus asa dan harapan.

Ada sebuah kisah menarik akan hal ini yang ingin saya bagikan hari ini. Alkisah ada seorang ayah membawa anaknya yang kerasukan roh jahat ke hadapan Yesus. (Markus 9:14-29). Si ayah panik bukan kepalang, karena bukan saja roh itu membisukan anaknya sejak kecil, tapi juga menyerang anaknya dengan cukup parah seperti apa yang kita lihat di film-film horror. Seperti ini parahnya: "Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang." (Markus 9:18). Tidak satupun murid Yesus yang sanggup berbuat sesuatu. Si ayah pun berkata: "Dan seringkali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." (ay 22).

Perhatikan si ayah mengatakan "jika Engkau dapat berbuat sesuatu." Jika Tuhan dapat? Adakah hal yang tidak dapat dilakukan Tuhan? Tentu kita semua tahu jawabannya. Dan itu juga yang dikatakan Yesus. "Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" (ay 23). Ada hal menarik dari jawaban Yesus tersebut. Lihat bahwa Yesus menekankan kepada kata "percaya" dan bukan kepada kemampuanNya. Percaya, itu adalah salah satu kunci penting untuk mendapatkan jawaban atas doa. Dan jawaban selanjutnya dari si ayah pun tidak kalah menarik untuk kita simak. "Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" (ay 24). Pernyataan si ayah ditengah kepanikannya kalau diperhatikan aneh. Aku percaya, tolonglah aku yang tidak percaya ini. Mana yang benar, percaya atau tidak percaya?

Aneh, tapi sesungguhnya apa yang dialami si ayah seringkali kita alami pula dalam hidup kita. Ketika beban pergumulan memuncak kita menjadi terombang-ambing antara keadaan ingin percaya tapi tidak cukup bisa untuk mempercayainya. Kita ingin ditolong tapi kita ragu apakah mungkin pertolongan itu bisa kita alami. Yang menjadi masalah bukanlah ketidak-inginan kita untuk percaya, tapi justru lebih kepada ketidaksanggupan kita untuk mengimaninya. Beban terkadang menimpa dengan sangat berat sehingga sulit bagi kita untuk tetap fokus dengan iman disertai rasa percaya yang penuh ketika kita memohon pertolongan Tuhan lewat doa kita. Maka teriakan si ayah pun mewakili apa yang sering kita alami hari ini.

"I want to believe, please help me to believe!" Sederhananya seperti itulah pergumulan si ayah menghadapi keadaan anaknya. Kabar baiknya, Tuhan bukanlah Allah yang kaku dan hanya menyuruh. Dia adalah Allah yang peduli akan pergumulan kita. Ketika kita diminta untuk percaya, dan kita belum cukup sanggup untuk itu, bukankah sangat melegakan ketika kita mengetahui bahwa Tuhan pun bersedia membantu kita untuk percaya, untuk mengatasi keraguan kita? Dan Tuhan mau melakukannya. Dia bersedia untuk itu. And that's a good news since we are only human with limited ability and full with weaknesses.

Kalau kita cermati dalam Injil, berulang kali Yesus menegur murid-muridNya yang kurang percaya. Termasuk si ayah pun ditegur karena tidak percaya. Kenyataannya, Yesus mau membantu sisi kurang percaya si ayah dan menyembuhkan anaknya. Kalau kita melihat kejadian lain ketika Yesus menyembuhkan orang sakit kusta (Lukas 5:12-16), kita melihat perbedaan iman dari orang kusta ini dengan ayah dari anak yang kerasukan tadi. Orang berpenyakit kusta ini berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." (ay 12). Itu perbedaan nyata antara imannya dengan iman si ayah. Si ayah berkata "jika Engkau dapat" sedang orang kusta bilang "jika Tuhan mau". Tuhan selalu dapat melakukan apapun dan bagi orang percaya tidak ada kata mustahil. Karena itu kita harus terus melatih diri kita untuk mampu memiliki iman yang dipenuhi rasa percaya. Jika kita masih tidak sanggup memilikinya, berdoalah dan minta Tuhan membantu kita untuk bisa percaya terlebih dahulu sebelum kita mulai memohon pertolonganNya.

Yesus sudah mengingatkan kita "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku." (Yohanes 14:1), atau "Jangan takut, percaya saja!" (Markus 5:36) dan banyak lagi firman Tuhan yang menyuruh kita untuk memiliki sebentuk rasa percaya yang cukup untuk bisa mendapatkan jawaban atas permasalahan-permasalahan kita. "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Begitu pentingnya sebuah iman yang percaya dalam menerima uluran tangan Tuhan, maka dari itu marilah hari ini kita berdoa agar Tuhan meneguhkan kepercayaan kita kepadaNya. Dan tidak akan ada lagi hal yang mustahil bagi kita.

Jangan biarkan tekanan hidup membuat kepercayaan kita terombang-ambing. Trust God in full speed.

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...