(sambungan)
Kitab Mazmur kembali mengingatkan hubungan penting antara orang tua dan pembentukan karakter anak. "Seperti anak-anak panah di tangan pahlawan, demikianlah anak-anak pada masa muda. Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang." (Mazmur 127:4-5).
Dikatakan anak-anak pada masa muda, karena kita harus mulai mengarahkan mereka sejak di usia dini. Biasanya anak-anak sudah sulit diatur apabila sudah mulai beranjak dewasa atau memasuki masa puber, oleh karena itu yang terbaik adalah mengenalkan mereka kepada Tuhan dan kebenaran-kebenaran FirmanNya, mengajarkan etika, kesopanan dalam berbicara dan bertingkah laku dan nilai-nilai luhur lainnya sejak mereka masih kecil. Kita bisa melihat bahwa sesungguhnya peran orang tua terhadap masa depan anaknya sangatlah krusial.
Benar, jika kita melihat ayat sebelumnya Tuhan sudah mengingatkan bahwa anak adalah milik pusaka, pemberian atau anugerah dari Tuhan (ay 3), tetapi ingatlah bahwa kita yang dititipkan punya tanggungjawab besar untuk mengarahkan mereka menghadapi arus dunia yang penuh dengan kesesatan. Siapa anak-anak kita kelak akan sangat tergantung dari bagaimana kita mengarahkannya, apakah kita sudah menjadi sosok pahlawan seperti yang diinginkan Tuhan atau membiarkan mereka terseret arus dan menjadi orang-orang yang tidak berdampak atau malah mengganggu lingkungan. Dan kalau mereka tumbuh dewasa dengan karakter Ilahi yang kuat, ayat dalam Mazmur ini pun mengatakan bahwa orang tua pun kelak tidak akan mendapatkan malu melainkan bangga.
Membangun komunikasi dengan anak merupakan hal yang sangat penting agar orang tua bisa mentransfer nilai atau value Kerajaan kepada anak-anaknya. Banyak orang tua yang sudah terlalu lelah ketika sampai di rumah sehingga mereka tidak lagi mau mendengar cerita anak-anaknya. Belajarlah mendengar mereka, dengarkan cerita mereka tentang apa yang mereka alami seharian tadi, apa yang bisa anda ajarkan dari pengalaman mereka tersebut dan berikan nasihat. Jangan jadi orang tua yang hanya memerintah dan menegur atau marah, tetapi jadilah orang tua yang bisa bertindak sebagai teman. Bergembiralah bersama mereka, besarkan hati mereka di saat down, mereka sangat membutuhkan itu. Itu akan menjadikan anda sebagai orang tua yang peka terhaap suasana hati anak. Jangan hanya sambil lalu saat meluangkan waktu bersama mereka, alias sambil mengerjakan sesuatu yang lain. Fokuslah dengan mengarahkan semua perhatian anda pada mereka. Itu akan sangat mempermudah proses penanaman nilai-nilai tersebut. Yang tidak kalah pentingnya, para orang tua harus menjadi contoh nyata dari semua yang diajar atau ditanamkan. Tanpa demikian, niscaya nilai tersebut tidak akan kuat berakar di dalam diri anak-anak.
Masa yang sukar memang harus terjadi di akhir zaman. Tapi kita bisa berbuat sesuatu agar anak cucu kita bisa menjadi terang yang menyatakan Kristus di tengah kondisi itu. Semakin sukar masanya, semakin diperlukan agen-agen Kerajaan yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik, menyatakan karakter Kristus secara benar dan membawa banyak jiwa untuk diselamatkan. Masa yang sukar bukan berarti kita juga harus ikut-ikutan sukar. Masa yang sukar menunjukkan bahwa kita tidak boleh santai dan lengah. Sekarang saatnya. Ingatlah bahwa pendidikan, pengajaran, penanaman nilai pada anak-anak dan pengenalan akan Tuhan kepada mereka adalah hal yang harus kita pertanggungjawabkan. Degradasi moral, kemerosotan nilai, rusaknya akhlak, budi pekerti dan etika merupakan lahan kerja yang harus kita seriusi. Dan anak-anak kita bagaikan anak panah di tangan pahlawan yang harus diarahkan untuk mencapai sasaran dengan tepat. Jangan sampai mereka malah ikut ke dalam arus penyesatan yang buruk, tapi pastikan keluarga menjadi benteng kokoh untuk membangun nilai dimana anda sebagai orang tua berperan aktif dalam membangun karakter mereka sesuai prinsip Kerajaan.
Make your children a blessing to the world in times of trouble
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment