Ayat bacaan: Yesaya 55:8-9
=======================
"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."
Suatu hari saya dan teman-teman iseng-iseng mencoba melatih kemampuan berpikir saat menghadapi masalah. Kami mengambil salah satu masalah, lalu mencoba menuliskan alternatif yang mungkin bisa menyelesaikan masalah tersebut di atas selembar kertas. ADa yang menulis tiga, ada yang lima, ada yang lebih. Kalau di total alternatifnya mencapai hampir 50 buah. Dari yang paling masuk akal sampai yang tidak logika tetapi tetap layak dicoba. Disaat masalah benar-benar datang, seringkali kepanikan kita membuat pikiran kita seolah buntu untuk mencari jalan keluar. Tapi saat dirembuk bersama teman-teman seperti ini, ternyata ada begitu banyak alternatif yang masih mungkin dilakukan daripada langsung menyerah. Saya berpikir, kalau kita saja bisa menuliskan lumayan banyak alternatif, apalagi Tuhan. Tuhan mampu menciptakan jauh lebih banyak alternatif untuk melepaskan kita dari masalah, karena tidak seperti kita, tidak ada kata mustahil bagi Tuhan. Dia bisa pakai apa saja dan lewat cara manapun untuk menyatakan kemuliaanNya. Apa yang Dia sanggup sungguh jauh lebih besar dari kemampuan nalar atau logika kita. Dan itu sudah terbukti berabad-abad pada begitu banyak orang yang tidak lagi terhitung jumlahnya. Keajaiban yang mustahil bagi kita akan sangat mudah ketika berada di tangan Tuhan.
"Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu." (Yesaya 55:8-9).
Firman Tuhan ini membuat saya mengerti bahwa kemampuan kita tidak ada apa-apanya dibanding Tuhan. Seujung kuku pun tidak. Ayat ini menunjukkan betapa besarnya Allah yang tidak akan mampu terselami dengan kemampuan akal kita yang begitu terbatas. Setinggi apa kita bisa menciptakan sesuatu, kemampuan teknologi yang terus berkembang pesat, tapi tetap saja kita tidak akan pernah mampu mencapai tingkat seperti Tuhan. Kita tahu bahwa Tuhan selalu rindu untuk memberkati dan menolong anak-anakNya, dan untuk itu Tuhan bisa pakai seribu satu cara. Kalau kita lihat di dalam Alkitab, kita akan melihat Tuhan memakai begitu banyak cara ajaib yang tidak pernah terpikirkan oleh kita, tidak terselami, bahkan tidak mampu dipecahkan dengan cara berpikir atau logika manusia.
Mari lihat beberapa contoh saja seperti yang tertulis di dalam Alkitab. Lihatlah bagaimana Tuhan menolong Elia lewat burung-burung gagak yang membawa roti dan daging setiap pagi dan petang ketika ia berada di sungai Kerit. (1 Raja Raja 17:1-6). Lalu perhatikan bagaimana Tuhan menolong seorang janda yang terjerat hutang lewat sedikit sisa minyak yang ia miliki. Tuhan sanggup mengisi bejana-bejana hingga melimpah, lalu menyuruh perempuan itu untuk pergi menjual minyak untuk menutupi hutangnya. Bahkan begitu melimpah sehingga si janda masih memiliki sisa uang yang bisa ia pakai untuk menghidupi dirinya dan anak-anaknya. (2 Raja Raja 4:1-7). Tiang awan dan tiang api dipakai Tuhan untuk menuntun umatNya menuju tanah terjanji (Keluaran 13:17-22).
Masih ingatkah anda dengan kisah Perkawinan di Kana dimana Yesus mengatasi masalah kehabisan anggur bukan cuma secukupnya tapi hingga berlimpah-limpah? (Yohanes 2:1-11). Atau mengenai penggandaan lima roti dan dua ikan yang dimiliki seorang anak kecil untuk memberi makan lebih dari 5000 orang? (Matius 14:13-21). Ini baru beberapa contoh saja, karena ada ratusan contoh di dalam Alkitab yang mencatat bagaimana bervariasinya perbuatan ajaib yang dilakukan Tuhan untuk menolong dan memberkati anak-anakNya. Hingga hari ini pun berbagai mukjizat yang ajaib masih bisa kita saksikan. Orang sakit disembuhkan, rumah tangga atau diri seseorang dipulihkan dan sebagainya, bahkan orang mati yang bangkit kembali pun masih juga terdengar hingga hari ini. Tuhan sanggup, lebih dari sanggup menolong anak-anakNya dengan seribu satu cara sampai kapanpun.
Paulus suatu kali menuliskan: "O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!" (Roma 11:33). Tidak ada satupun manusia, sepintar apapun, yang akan sanggup mengukur cara-cara yang dipakai Tuhan. Paulus pun melanjutkan "Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?" (ay 34). Alangkah sia-sianya jika kita terus meragukan bahwa Tuhan sanggup menolong kita untuk lepas dari masalah yang tengah menerpa kita hari ini. Alangkah ironisnya jika kita merasa putus asa bahwa masalah kita tidak akan mampu terpecahkan. Kita bisa memakai logika kita yang paling muktahir untuk menganalisa masalah yang tengah kita hadapi hari ini, dan mungkin logika kita berkata bahwa apa yang kita alami tidak lagi memiliki pemecahan atau jalan keluar. Kita bisa takut akan setiap masalah yang menyelimuti hidup kita, tetapi sesungguhnya kita harus ingat: di tangan Tuhan tidak ada yang mustahil! Segalanya mungkin, dan Tuhan bisa memakai orang-orang atau hal-hal yang tidak pernah terpikirkan bagi kita untuk menjadi saluranNya dalam menolong atau memberkati kita. Kita tidak akan pernah bisa mengukur Tuhan. Jarak antara kemampuan logika kita dan kemampuan Tuhan itu bagaikan bumi dan langit, tidak terselidiki, tidak terselami.
Pemazmur pun menyadari hal itu. Ia berkata: "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:12-13). Itu sudah ribuan tahun lalu. Hari ini, keajaiban Tuhan itu masih terus berlanjut. Jika demikian, mengapa kita harus gentar menghadapi masalah seberat apapun yang tengah menghimpit kita hari ini? Teruslah hidup dalam pengharapan dan kepercayaan penuh dalam Tuhan. Lakukan bagian kita, dan pada saatnya nanti Tuhan akan bertindak dengan cara-cara yang ajaib, yang tidak terselami atau tidak terselidiki, tidak terbayangkan dan tidak terpikirkan oleh kita. Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan, "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!" (Wahyu 15:3b).
God can help us in countless creative ways. When God steps in, miracles happen
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment