Friday, June 24, 2016

Mencerminkan Kristus (2)

(sambungan)

Tuhan Yesus sendiri mengingatkan kita agar selalu siap menjadi terang dan garam. "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang. Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:13-16).

Garam hanya akan berfungsi jika bercampur dengan makanan. Dan jika garam sudah hambar, buat apalagi garam itu ada? Garam akan segera kehilangan fungsinya. Demikian pula dengan terang. Terang hanya akan berfungsi jika ditempatkan dalam gelap. Jika semuanya terang benderang, untuk apa lagi kita menambahkan terang? Posisi terang ada di atas/luar dalam posisi terbuka, dan hanya disanalah ia mampu menerangi kegelapan. Kalau diletakkan dibawah sebuah benda atau di dalam kotak, terang tidak akan berfungsi. Tuhan Yesus mengingatkan kita agar kita senantiasa mampu menjadi terang dan garam agar Tuhan bisa dipermuliakan.

Lebih jauh lagi, Yesus pun telah memerintahkan kita untuk saling mengasihi. Bukan hanya sekedar mengasihi orang lain seperti mengasihi diri kita sendiri saja, melainkan mengasihi orang lain seperti halnya Kristus sendiri telah mengasihi kita. "Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi." (Yohanes 13:34). Hal ini penting, karena "Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi." (ay 35).

Dalam doa yang Dia tujukan kepada para murid, Yesus mengatakan sebagai berikut: "Dan bukan untuk mereka ini saja Aku berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka; supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita, supaya dunia percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku." (Yohanes 17:20-21). DoaNya jelas. Yesus berdoa bukan cuma kepada murid-muridNya yang pada saat itu mengikutiNya, tapi juga kepada semua orang yang percaya kepadaNya, termasuk anda dan saya hari ini. Mendoakan agar kita bersatu sama seperti Bapa di dalam Kristus, dan Kristus di dalam Bapa. Buat apa? Supaya semua orang percaya bahwa Tuhanlah yang mengutus Kristus.

Sikap yang kita tunjukkan, keputusan-keputusan kita, perbuatan kita, cara pandang hidup kita, semua akan menentukan apakah orang akan percaya kepadaNya atau tidak, seperti apa pengenalan akan Kristus bagi orang lain. Benar atau salah pengenalannya, itu akan terlihat dari kita yang percaya kepadaNya. Apalagi di saat dunia terus mendahulukan perpecahan ketimbang persatuan, ketika dunia terus tercerai berai, kita seharusnya bisa menunjukkan sikap hati yang bersatu karena mengedepankan kasih. Kalau itu tidak bisa kita tunjukkan, tidak ada bedanya kita dengan orang-orang di bawah pengaruh dunia.

Tidak peduli apa pekerjaan, jabatan, status dan tempat kita saat ini, kita selalu dituntut untuk siap menjadi terang dan garam yang bisa mewakili gambaran Kristus di dunia saat ini. Bahkan orang yang dianggap bodoh bagi dunia sekalipun bisa Tuhan pakai. "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat." (1 Korintus 1:27). Artinya, siapapun kita, semua orang percaya harus selalu siap menjadi duta Kristus dimanapun kita ditempatkan. Alangkah ironis jika Yesus yang mengasihi kita justru mendapat gambaran yang salah di dunia lewat perilaku kita. Yesus sendiri telah mengingatkan kita dan telah memberikan keteladanan yang luar biasa.

Kita harus terus berusaha untuk menjadi sosok yang penuh dengan kemuliaan Tuhan sehingga tidak diragukan oleh siapapun disekeliling kita. Dan sudah seharusnya demikian, karena kita sudah menjadi ciptaan baru, tidak lagi sama dengan dunia ini, yang dipenuhi Roh Kudus. Kita harus terus aktif menghidupi cahaya Tuhan dalam diri kita hingga orang asing di pinggir jalan sekalipun akan mampu melihat Yesus lewat diri kita. Siapkah anda menjadi duta Kristus yang memberi gambaran yang benar akan diriNya?

Siapa Yesus bisa tercermin dari sikap hidup kita, pastikan agar Tuhan senantiasa dipermuliakan di dalamnya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...