Sunday, June 19, 2016

Saya Bersedia! (1)

Ayat bacaan: Maleakhi 2:14
====================
"Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu."

Di tengah banyaknya artis yang kawin cerai hari-hari ini, saya merasa diberkati oleh salah satu pasangan artis senior yang sukses membina rumah tangganya hampir 50 tahun. Mereka pergi berdua kemana-mana dan hebatnya, masih bergandengan tangan. Dalam sebuah obrolan ringan, saya menanyakan apa yang membuat mereka bisa seperti itu. Ia berkata: "Saat saya mengucapkan "saya bersedia", itulah akhir dari sebuah perjalanan saya mencari pasangan. "It's the end of the line for me." katanya. Ia lalu melanjutkan: "Kamu harus ingat. Pernikahan itu bukan kontrak, tapi komitmen. Dan komitmen itu bukan kepada manusia, tapi komitmen kepada Tuhan." Apakah itu artinya ia terpaksa melanjutkan hubungan meski cinta sudah pudar? Tentu saja tidak. Ia berkata bahwa komitmen yang ia sandang membuatnya menghargai setiap detik pernikahan. Seperti kita, mereka pun terkadang berselisih paham, berdebat, bertengkar. Tapi mereka tidak membiarkan hal itu dan segera menyelesaikannya. Karena ia menikmati setiap detik pernikahannya, ternyata cinta yang terjalin bukannya memudar malah bertambah.

Wow. Itu sungguh memberkati. Kalau kita lihat hari ini begitu banyak pasangan yang mudah bercerai. Alasannya begitu banyak. Ada yang bilang bahwa karena perbedaan prinsip yang tidak lagi bisa dicari jalan tengahnya, ada yang bilang sudah mati rasa, ada yang karena sakit hati dan banyak lagi. Bahkan ada yang bilang bahwa itu sudah takdirnya. Takdir, berarti dari Tuhan. Apa Tuhan akan pernah menginginkan manusia bercerai? Dalam beberapa renungan terdahulu kita sudah melihat bahwa Tuhan menginginkan kebersatuan. Kalau dengan sesama manusia saja Tuhan ingin itu, apalagi dalam hubungan pernikahan. Dalam kekristenan sebuah pernikahan itu sakral dan kudus, dimana Tuhan sendiri yang memateraikan bersatunya sepasang manusia dalam hubungan pernikahan. Yesus mengatakan: "Apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan manusia" (Matius 19:6). Tidak boleh, atas dasar apapun. Kita harus berhati-hati dalam memilih pasangan, jangan hanya pakai nafsu dan perasaan saja. Tapi saat sudah memutuskan untuk menikah, maka ada komitmen yang harus dipegang, sebuah komitmen bukan kepada manusia tetapi kepada Tuhan seperti apa yang dikatakan artis senior di atas.

Gaya hidup modern penuh dengan kawin-cerai. Celakanya itu tidak hanya terjadi di antara mereka yang kurang menghayati pentingnya sebuah komitmen saja, tapi malah dituliskan pula menjadi lirik-lirik lagu yang sedikit banyak bisa mempengaruhi pola pikir seluruh lapisan masyarakat. Ada begitu banyak lagu yang seolah melegalkan kawin-cerai dan perselingkuhan. Ada yang dalam liriknya menuliskan alasan, ada pula yang menganggap ringan seperti lelucon saja. Atau lihat sinetron-sinetron dan film yang terus seolah menganjurkan hal itu. Tidak heran kalau manusia semakin mudah saja bercerai, lupa bahwa pernikahan sesungguhnya sakral, suci, kudus dan jelas melibatkan Tuhan di dalamnya. Fokus bergeser kepada hal-hal lain. Foto pre-wedding harus indah, pestanya harus besar dan meriah, makanan harus mewah, jumlah stal harus banyak, undangan harus keren, baju pengantinnya harus gaya dan lain-lain. Tujuan pernikahan bergeser bukan lagi sebagai komitmen kepada Tuhan tapi kepada ajang pamer kepada orang lain.

Mari kita baca apa yang tertulis dalam Maleakhi 2. "Dan inilah yang kedua yang kamu lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak berkenan menerimanya dari tanganmu. Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?" Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu. Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel--juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!" (Maleakhi 2:14-16).

Tuhan membenci perceraian, Tuhan tidak suka orang yang berkhianat. Dan ketika ini terjadi, jangan heran jika hidup tidak lagi memiliki sukacita dan damai, karena Tuhan tidak lagi berkenan menerima persembahan apapun dari tangan mereka.

(bersambung)

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...