Monday, June 27, 2016

Tak Pernah Kering dan Melimpah Tanpa Henti (1)

Ayat bacaan: Yesaya 48:18
======================
"Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti."

Ada banyak sungai kering saat kemarau berlangsung lama. Ketidakpedulian manusia terhadap lingkungan, penebangan hutan dan pertumbuhan populasi manusia yang semakin banyak membuat ketinggian air sungai menyusut lalu kering. Meski demikian, ada banyak pula sungai-sungai yang ternyata sanggup bertahan bukan cuma puluhan atau ratusan tahun tapi jutaan. Di Indonesia pun ada banyak sungai-sungai yang usianya sudah sangat tua ini. Contohnya Bengawan Solo. Sungai ini menjadi termasyhur dan harum namanya di seluruh dunia lewat lagu yang ditulis oleh maestro Gesang. Dari apa yang pernah saya baca, sungai Bengawan Solo ini sudah berumur lebih dari empat juta tahun lalu. Kalau itu benar, dengan umur seperti itu Bengawan Solo merupakan saksi bisu perjalanan panjang dunia. Bicara soal sungai tua yang bukan di Indonesia, pikiran saya langsung mengarah pada sungai yang sangat terkenal di India yaitu sungai Gangga. Sungai ini dianggap suci oleh masyarakt disana yang mayoritas beragama Hindu. Ada ritual mandi, mereka mencuci disana, dan dengar-dengar abu dari orang yang meninggal pun akan terhormat kalau ditabur disana. Usia sungai ini pun sudah sangat lama. Saya tidak tahu pasti berapa usianya, tapi setidaknya kitab Mahabharata yang ditulis sekian (puluh) ribu tahun yang lalu sudah mencatat istimewanya sungai ini. Baik Bengawan Solo dan sungai Gangga masih ada hingga hari ini, dan mereka akan terus ada ratusan atau bahkan ribuan tahun ke depan, selama dunia masih belum kiamat.

Masih soal kumpulan air yang tidak berhenti, coba perhatikan ombak di laut. Setiap kali saya liburan ke pantai, saya selalu tertarik melihat gelombang. Karena malas berendam, saya sering hanya berdiri di pinggiran dan membiarkan ombak menerpa kaki hingga lutut. Terkadang kalau gelombangnya tinggi, ombaknya bisa menerpa sampai ke badan bahkan punya kekuatan untuk mendorong saya sampai jatuh tercebur. Main air seperti itu termasuk asyik buat banyak orang. Lihatlah betapa gembiranya mereka berlari-lari bermain ombak di pinggir pantai. Satu hal yang menarik, ombak tidak akan pernah berhenti. Mau besar mau kecil, mau tinggi mau rendah, mau jauh hingga ke dalam pantai atau hanya diujung luar saja, ombak akan terus menerpa pantai.

Gelombang laut tidak akan pernah berhenti tanpa peduli waktu. Bila anda berjalan di tepi pantai pada tengah malam, anda akan tetap mendapati bahwa gelombang-gelombang itu tetap ada, dari tengah lalu bergulung menuju kaki anda. Sungai yang tidak kering akan menjamin kesuburan tanah di sekitarnya sekaligus menjamin kehidupan yang baik bagi orang-orang yang tinggal disana. Sekarang coba bayangkan. Bagaimana kalu damai sejahtera dan kebahagiaan bisa seperti itu pada kita? Damai sejahtera yang tidak pernah kering bagai sungai-sungai tertua di atas, bahagia yang berlimpah tanpa henti bagai gelombang air laut. Bukankah itu terdengar sangat luar biasa?

Apakah saya cuma berandai-andai? Tidak. Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa seperti itulah tepatnya yang Tuhan janjikan kepada kita. Mari kita baca dan imani sama-sama. "Sekiranya engkau memperhatikan perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti." (Yesaya 48:18).

Wow, bukankah itu janji Tuhan yang sangat luar biasa? Firman Tuhan bilang kita bisa mendapat damai sejahtera yang tidak akan pernah kering seperti sungai-sungai yang tidak pernah kering, dan kebahagiaan yang terus berlimpah seperti gelombang laut yang tak pernah berhenti. Bukan damai sejahtera yang pasang surut, bukan kebahagiaan yang pas-pasan dan singkat. Bukan. Tapi yang tidak pernah kering dan melimpah. Itu semua bisa menjadi milik kita, tapi dengan satu syarat, yaitu apabila kita memperhatikan perintah-perintah Tuhan dalam segala aspek kehidupan kita.

Dalam versi Bahasa Inggrisnya dikatakan: "Oh, that you had hearkened to My commandments! Then your peace and prosperity would have been like a flowing river, and your righteousness [the holiness and purity of the nation] like the [abundant] waves of the sea." Kata 'hearken' berarti mendengar, memperhatikan dan mematuhi. Dengan kata lain, if we listen, give attention to Lord's commandments in full obedience, we will gain peace and prosperity like a flowing river, then our righteousness will never stop just like the waves of the sea. Jika kita mendengar, mencermati dan mematuhi ketetapan Tuhan, semua itu dijanjikan Tuhan untuk menjadi milik kita.

(bersambung)

No comments:

Sukacita Kedua (3)

 (sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...