Wednesday, June 29, 2016

Tak Pernah Kering dan Melimpah Tanpa Henti (3)

(sambungan)

Baik lewat ucapan Pascal seperti yang bisa dibaca dalam renungan kemarin atau lewat contoh-contoh nyata yang sering atau mungkin pernah kita alami, kita harus menyadari bahwa kebahagiaan sejati hanyalah bisa kita peroleh secara rohani lewat hubungan erat kita dengan Tuhan. Ketaatan terhadap Tuhan, patuh terhadap ketetapan-ketetapanNya tanpa terkecuali merupakan kunci penting untuk bisa memperoleh kebahagiaan dan damai sejahtera yang sejati, tanpa pernah kering, tanpa pernah berhenti. Rongga kosong dalam hati kita akan tetap ada selama kita terus terjebak mencari solusi yang salah. Semua itu tidak akan mampu mengisi kekosongan kecuali Tuhan sendiri.

Selanjutnya mari kita lihat bahwa Yesus berfirman: "..Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus." (Roma 14:17). Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Allah bukan mengacu kepada pemenuhan kebutuhan-kebutuhan fisik saja, tetapi justru mengacu kepada damai sejahtera dan sukacita lewat Roh Kudus. Itulah yang akan mampu memenuhi rongga kosong dalam hati kita lantas dalam kepenuhan bisa mencapai kebahagiaan dan damai sejahtera yang tidak ada habisanya, yang tidak lagi terpengaruh oleh keadaan atau kondisi apapun yang tengah kita alami hari ini. Sebuah Kebahagiaan dan damai sejahtera yang sejati hanya bisa disediakan oleh Tuhan, dan itu hanya akan bisa terjadi jika kita menjalankan hidup sesuai prinsip Kerajaan Allah yang kita pelajari dari Firman Tuhan. Menjadi pelaku-pelaku Firman dimana Kerajaan Allah hadir dalam kehidupan kita. Harta benda, kekayaan, jabatan, pujian dan penghargaan tidak akan pernah mampu menjawab kebutuhan kita akan kebahagiaan ini.

Kita sering keliru bahwa uang merupakan jawaban atas segala-galanya, yang sepertinya mampu memenuhi segala kebutuhan kita atas berbagai produk yang terus menawarkan kebahagiaan. Mengira bahwa segalanya bisa dibeli dengan uang. Tapi pada akhirnya kita akan sampai pada kesimpulan bahwa kekosongan atau kehampaan dalam hati kita itu tidak bisa diatasi oleh apapun, tak peduli sebanyak apapun harta kekayaan kita selain oleh Tuhan sendiri. Mudah-mudahan kesadaran itu munculnya tidak terlambat.

Saat rongga itu terpenuhi, disanalah kita akan merasakan kebahagiaan dan damai sejahtera tanpa henti yang tidak lagi tergantung lewat berbagai kesusahan di dunia ini. Sebaliknya, semakin meninggalkan atau menjauh dari Tuhan dan terus mengejar kenikmatan atas kedagingan justru akan membuat rongga kosong ini terus melebar, membawa kita ke dalam bermacam kesesatan yang semakin parah, dan merampas setiap sukacita yang seharusnya menjadi bagian dari kita lewat Kristus.

Jika anda saat merasakan kekosongan dalam hati anda yang membuat anda merasa kering tanpa damai sejahtera dan tidak ada lagi ombak kebahagiaan yang menghampiri anda, itu tandanya anda harus mulai berpikir untuk memeriksa sejauh mana anda sudah memperhatikan perintah Tuhan dalam kehidupan anda sehari-hari. Memeriksa lagi sedekat apa hubungan yang anda bangun dengan Tuhan saat ini.  Jika masih kurang, perbaikilah segera.

Firman berkata: "Mendekatlah kepada Allah, dan Ia akan mendekat kepadamu." (Yakobus 4:8). Tuhan menantikan anda dan rindu untuk mengalirkan damai sejahtera dan kebahagiaan yang tidak pernah kering dan berhenti. Datanglah kepadaNya, perbaiki bagian-bagian yang masih belum beres dan perbaiki hubungan dengan Tuhan, lalu terimalah rasa damai sejahtera dan bahagia dalam tingkatan yang tidak lagi bisa digoncangkan oleh kondisi sesulit apapun.

Kebahagiaan melimpah bagai gelombang laut dan damai sejahtera bagai sungai yang tak pernah kering menjadi milik orang-orang yang taat pada perintahNya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Sukacita Kedua (3)

 (sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...