Wednesday, September 7, 2016

Mengalami dan Menyatakan Tuhan dalam Pekerjaan Sehari-hari (1)

Ayat bacaan: Titus 3:14
==================
"Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah."

"Ah, betapa beruntungnya bisa mengalami mukjizat Tuhan seperti itu.. tidak ada yang istimewa dari kehidupan saya sehari-hari. Pergi kerja, pulang, tidur, besok berulang lagi." Demikianlah kata seorang teman saat mendengar sebuah kesaksian. Banyak dari kita yang ingin mengalami mukjizat luar biasa dari Tuhan. Kita ingin memiliki pekerjaan yang bisa membawa perubahan besar bagi dunia, berharap Tuhan mau bawa kita untuk mengalami sesuatu yang tidak biasa dan berbeda dengan apa yang dialami orang sehari-hari.

Bisakah Tuhan melakukan itu? Tentu. Hari ini mukjizat-mukjizat yang mengejutkan masih terus terjadi sebagai salah satu bukti dari eksistensi Tuhan yang tak terbatas kuasanya. Pertanyaannya, apakah Tuhan hanya menyatakan kuasaNya lewat sesuatu yang supranatural saja? Apakah orang baru bisa merasakan kebesaran Tuhan, kasih setiaNya dan keberadaanNya hanya lewat hal-hal ajaib saja? Mungkin kita akan segera berkata tidak. Tapi pada kenyataannya ada begitu banyak orang percaya yang menggantungkan imannya hanya pada keajaiban-keajaiban besar saja. Saat mengalami mukjizat kesembuhan, pemulihan, bahkan berkat-berkat diluar akal dan logika. Mereka hanya menanti sesuatu yang besar tapi mengabaikan fakta bahwa Tuhan pun sebenarnya bekerja lewat hal-hal biasa, aktivitas, pekerjaan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita tidak menyadarinya karena terlalu sibuk mencari atau menunggu sesuatu yang besar. Kalau itu tidak terjadi, kita merasa tidak mengalami campur tangan Tuhan dan kemudian kecewa. Ini adalah salah satu kekeliruan paradigma orang percaya hari ini.

Mari kita lihat ayat berikut: "Dan biarlah orang-orang kita juga belajar melakukan pekerjaan yang baik untuk dapat memenuhi keperluan hidup yang pokok, supaya hidup mereka jangan tidak berbuah." (Titus 3:14). Orang-orang percaya, kata Paulus hendaklah belajar untuk melakukan pekerjaan yang baik, doing what is good, agar dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok, in order to provide the daily needs, supaya hidup jangan sampai tidak berbuah, supaya kita jangan hidup tidak produktif, so we won't live unproductive lives.

Paulus mengingatkan kita bahwa kita sesungguhnya menyenangkan hati Tuhan saat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang baik, dengan kejujuran dan integritas sebagai warga Kerajaan Allah untuk mencukupi kebutuhan kita, keluarga dan tentu saja memberkati orang lain. Kita harus terus belajar untuk melakukan bagian kita sesuai panggilan kita masing-masing, dimanapun kita ditempatkan. Meski mungkin kita merasa pekerjaan kita itu biasa-biasa saja, bukan pekerjaan yang dianggap terpandang bagi dunia dan seolah tidak membawa dampak yang signifikan bagi lingkungan atau kota dimana kita bekerja, kita harus menyadari bahwa pekerjaan itu merupakan berkat Tuhan yang harus pula kita syukuri. Terlebih dari itu, sudah merupakan kewajiban kita pula untuk melakukan yang terbaik seperti melakukan untuk Tuhan (Kolose 3:23) dan memuliakan Tuhan di dalamnya. Dan jangan lupa bahwa apa yang kita pikir biasa saja bisa Tuhan pakai secara luar biasa kalau kita mau mengusahakannya dengan sebaik-baiknya dan melibatkan Tuhan di dalamnya.

Ada banyak di antara kita yang mungkin mulai merasa bosan dalam melakukan pekerjaan kita. Tapi Tuhan menggariskan bahwa kita harus belajar menyikapinya secara positif dan mulai menghargai itu sebagai sebuah anugerah besar yang harus disyukuri. Pertanyaan berikutnya: dimana Tuhan bekerja dalam rutinitas kita sehari-hari? Bukankah tidak ada mukjizat menggelegar, tidak ada kejadian ajaib, semua sepertinya berlangsung biasa-biasa saja? Tapi kalau kita jeli, bahkan dalam hal yang paling biasa sekalipun dalam rutinitas kita ada Tuhan di dalamnya. Sadarkah kita bahwa kalau kita melakukan pekerjaan biasa kita sehari-hari dengan setia, semangat dan  integritas, kita bahkan bisa membawa orang untuk mengenalNya?

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...