Thursday, September 8, 2016

Mengalami dan Menyatakan Tuhan dalam Pekerjaan Sehari-hari (2)

(sambungan)

Dalam 1 Korintus pasal 12 kita menemukan pesan Paulus mengenai menjadi bagian atau anggota dari satu tubuh Kristus. Masing-masing dari kita punya perannya masing-masing sesuai panggilan. Kita melakukan bagian kita, umatNya yang lain melakukan bagian mereka."Jadi mata tidak dapat berkata kepada tangan: "Aku tidak membutuhkan engkau." Dan kepala tidak dapat berkata kepada kaki: "Aku tidak membutuhkan engkau." Malahan justru anggota-anggota tubuh yang nampaknya paling lemah, yang paling dibutuhkan. " (1 Korintus 21-22).  Kita tidak mungkin bisa melakukan semuanya sendirian, tapi saat pekerjaan kita yang 'biasa' itu bersatu dengan panggilan-panggilan lainnya yang sama-sama mengatasnamakan kemuliaan Tuhan di dalamnya, itu bisa membawa dampak luar biasa lebih dari yang kita bayangkan. Apakah ini hanya berbicara mengenai pekerjaan melayani? Tentu saja tidak. Apapun yang kita lakukan di dunia sekuler, selama itu merupakan "pekerjaan yang baik" seperti yang disebutkan dalam ayat bacaan kita hari ini, disana kita akan berbuah. Berbuah bagi kita, keluarga kita maupun buat orang lain. Dan saat kita berintegrasi dengan orang percaya lainnya dalam harmoni, kita bisa berbuah jauh lebih dari yang kita kira.

Banyak orang mengira bahwa apa yang dilakukan dalam akivitas biasa sehari-hari tidak akan pernah bisa berdampak. Kita berpikir, lewat pekerjaan yang biasa seperti ini, mana mungkin ada orang yang memperhatikan? Apalagi kalau berharap bisa menjadi saluran memperkenalkan Kristus kepada orang lain. Penghasilan kecil, pekerjaan yang biasa dan tidak istimewa, ya sudah lakukan secukupnya saja. Itu tidak benar. Sebenarnya, saat kita melakukan dengan kesetiaan dan ketaatan pada Tuhan, lalu melakukan pekerjaan dengan mindset untuk memuliakan Tuhan, kita akan mengalami banyak perubahan. Kita menjadi terlatih untuk berpikir positif, pekerjaan kita akan jadi lebih efisien, hasil yang kita peroleh pun menjadi lebih signifikan. Dan saya tidak sedang berbicara hanya mengenai pendapatan materi saja. Kita akan mulai mengalami kepenuhan dan merasakan campur tangan Tuhan di dalamnya. Kalau sudah begitu, orang akan melihat betapa pentingnya dan nyatanya Tuhan bagi kita serta mulai mendapatkan pengenalan akan Tuhan secara benar.

Apa yang tidak kalah penting adalah keharusan kita untuk bekerja. Ada banyak orang yang berpikir bahwa mereka cukup berdoa tidak putus-putus tanpa harus bergerak melakukan sesuatu. Bekerja dan berdoa seharusnya berjalan beriringan. Dan hanya menanti mukjizat dengan turunnya berkat secara instan pun bukanlah hal yang benar menurut prinsip Kerajaan. Yang terbaik adalah saat kita melakukan pekerjaan yang baik sambil terus menempatkan dan melibatkan Tuhan di dalamnya. Tuhan tidak suka terhadap orang malas. FirmanNya akan hal ini cukup keras: "Sebab, juga waktu kami berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan." (2 Tesalonika 3:10). Jadi, tidak mau bekerja, terlalu pilih-pilih pekerjaan atau menilai pekerjaan hanya sebatas besar upah atau untung rugi, itu adalah keliru.

Untuk bisa mengalami dan menyatakan Tuhan tidaklah hanya bergantung pada kuasa mukjizat besar yang ajaib. Sebaliknya yang kerap terjadi adalah, karena kita mengejar hal-hal yang besar tersebut kita malah lupa untuk memuji Tuhan dalam pekerjaan atau aktivitas kita sehari-hari. Kita harus sadar bahwa menjadi pengikut Kristus bukan hanya berbicara melulu mengenai pengalaman-pengalaman mencengangkan atas keajaiban kuasa Tuhan, tetapi juga tergambar lewat kehidupan rutin sehari-hari yang dipenuhi dengan ketaatan, melakukannya dengan maksimal dan memuliakan Tuhan di dalamnya.

Anda merasa pekerjaan anda biasa-biasa saja dan tidak ada yang patut dibanggakan? Ayat bacaan kita kali ini hendaknya menyadarkan anda. Ada kalanya Tuhan melakukan pekerjaan-pekerjaan supranatural yang besar, tapi Tuhan pun suka memakai hal-hal biasa yang kita lakukan setiap hari untuk menjadi saluran berkatNya. Pikirkanlah. Saat kita bekerja dengan disiplin dan etos yang baik dan menerima gaji atau imbalan atasnya, bukankah itupun merupakan berkat Tuhan juga? Saat kita berprestasi karena bekerja dengan baik lantas menerima peningkatan-peningkatan dalam karir, bukankah itu juga merupakan berkat dari Tuhan? Saat kita bisa mencukupi kebutuhan keluarga, semua sehat-sehat, kehidupan yang layak, anak-anak bisa bersekolah secara baik, keluarga yang penuh sukacita dan kompak, bukankah itupun berkat dari Tuhan?

Lakukan sebaik-baiknya agar kita bisa menghasilkan buah-buah yang ranum, baik bagi kita, keluarga maupun orang lain. Whatever good work you are doing today, do your best in it. God can, and will always pour His blessings over it. 

We all can make a difference and be proud of whatever work we are in if there's God in it

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...