(sambungan)
Lihatlah fakta menyedihkan pada masa hidup Penulis Ibrani ini. Seharusnya dari sudut waktu sudah siap menjadi pelayan Tuhan, tetapi perilaku, sikap, tindakan dan perbuatan mereka masih seperti bayi kecil saja. Dulu seperti itu, hari ini pun sama. Masih banyak orang yang dari sudut waktu seharusnya sudah siap menjalankan Amanat Agung, menjadi duta-duta Kerajaan Allah di bumi dimanapun ditempatkan, menjalankan tugas sebagai rekan sekerja Kristus lewat panggilan dan pekerjaan kita masing-masing. Tapi sayangnya sebagian dari kita belum siap untuk dewasa dan lebih memilih untuk terus seperti anak kecil, yang bahkan belum bisa membedakan antara baik dan jahat. Kalau seperti itu, bagaimana Tuhan bisa mengajarkan kita untuk naik ke atas, dan menerima begitu banyak janji Tuhan di atas sana, terbang lebih tinggi dari segala permasalahan dan goncangan-goncangan kehidupan? Bagaimana kita bisa melakukan tugas-tugas kita yang nantinya harus kita pertanggungjawabkan langsung kepada Tuhan apabila kita masih terus saja berlaku seperti bayi?
Jika anda melihat orang dewasa yang kelakuannya masih seperti anak-anak, anda tentu tahu bahwa itu tidak baik bukan? Orang-orang seperti ini akan sangat mengesalkan, mengganggu dan merepotkan. Seperti itu pula orang-orang yang seharusnya sudah dewasa rohani tapi ternyata tidak bertumbuh dan tetap seperti bayi. Alih-alih giat melakukan kewajiban dan punya iman matang seiring kedewasaan rohani, mereka malah kerap jadi batu sandungan bagi orang lain, mengganggu dan merepotkan pekerjaan dan pelayanan kita.
Tuhan merawat dan mengasuh kita saat kita masih sebagai bayi-bayi rohani. Tapi pada waktunya, Tuhan ingin kita terbang. There will come a time when He wants us to fly. For that, He will personally teach and guide us. Dia sendiri yang akan mengajar dan menuntun kita sampai kita kuat untuk melakukannya sendiri.
Kembali pada Ulangan 32, kisah rajawali menggoyang sarang ini didahului oleh ayat berikut: "Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya." (Ulangan 32:10). Dan kemudian setelah ayat bacaan hari ini kita dapati ayat demikian: "Dibuat-Nya dia berkendaraan mengatasi bukit-bukit di bumi, dan memakan hasil dari ladang; dibuat-Nya dia mengisap madu dari bukit batu, dan minyak dari gunung batu yang keras" (ay 14).
Lihatlah di padang gurun, ditengah ketandusan dan auman padang belantara, Tuhan ada bersama kita. Dia melatih kita untuk menjadi kuat, untuk mampu terbang tinggi, sehingga kita sanggup melintasi semua ketandusan, kegersangan dan ganasnya kehidupan dan mendapatkan berkat melimpah dari bukit batu dan gunung batu yang keras sekalipun! Seperti itulah kerinduan Tuhan, dan seperti itulah yang Dia sediakan bagi kita. Hanya saja ingat bahwa itu tidaklah bisa kita peroleh jika kita terus menerus berlaku seperti layaknya bayi.
Miliki pertumbuhan iman yang baik, berhentilah menjadi bayi dan tumbuhlah dewasa. Grow, spread your wings and go fly!
"I'll spread my wings and I'll learn how to fly, I'll do what it takes 'til I touch the sky" - Kelly Clarkson - "Breakaway"
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment