Tuesday, October 25, 2016

Bintang yang Menghiasi Langit (1)

Ayat bacaan: Mazmur 91:14-16
======================
"Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku."

Salah satu hobi saya sejak kecil adalah duduk di luar di malam hari saat langit cerah. Saya bisa menghabiskan waktu lama menikmati keindahan bintang-bintang yang bgaikan mutiara berkilauan di langit gelap. Kalau tinggal di kota besar, bintang pun semakin jarang bisa dinikmati. Karena itulah saya memilih untuk tinggal lebih kepinggir dan di area pegunungan supaya hobi ini masih bisa saya nikmati, plus udara yang masih relatif lebih segar dan sejuk dibanding udara berpolusi di perkotaan. Kesibukan membuat saya jarang punya waktu untuk memandangi bintang di langit, tapi kalau lagi sempat dan langitnya cerah, saya akan memaksimalkannya.

Malam ini saat menulis saya akhirnya kembali bisa menjalankan hobi ini. Langit malam yang cerah tampaknya karena hujan baru saja menyuci bersih kabut disana. Indah sekali, itu pasti. Tapi malam ini saya memikirkan sesuatu yang berbeda. Ada begitu banyak bintang di langit. Kalau mereka saling bertabrakan satu sama lain, apa jadinya tata surya kita? Dan dampaknya bagi dunia pun bisa sangat fatal. Tapi itu tidak terjadi. Bintang semua ada di lintasannya masing-masing, dengan polanya masing-masing pula, yang saya pikir rumit. Tuhan yang mendesain tahu bahwa bintang harus punya lintasannya masing-masing, menuntun bintang-bintang agar kita bisa menikmati keindahnnya dan tidak perlu takut bintang-bintang itu nanti bertabrakan. Menyadari hal itu, saya memandang bintang yang menghiasi langit sebagai sebuah pesan kasih yang sungguh indah dari Tuhan. Kalau Tuhan mau menjaga bintang-bintang tetap di lintasannya, kalau Dia mau menjaga pola bintang, tentu Dia pun akan atau malah lebih memperhatikan manusia, ciptaanNya yang teristimewa. Tuhan  pasti akan memetakan arah yang aman dalam perjalanan kita menuju penggenapan panggilan maupun tujuan terutama kita untuk terus bertumbuh menjadi seperti Kristus. Kita jelas butuh itu dalam menjalani hidup yang sesungguhnya tidak mudah.

Tidak satupun dari kita yang pernah tahu apa yang akan terjadi didepan. Kemampuan berpikir dan melihat kita terbatas. Sehebat-hebatnya kita memprediksi, tidak akan ada yang pernah tepat seratus persen bisa kita tebak. Karena itu tidaklah mudah untuk menjalani hari lepas hari dalam kehidupan kita. Kekuatiran bahkan ketakutan bisa dengan mudah menyerang. Tetapi kita harus ingat bahwa kita punya Allah yang selalu setia menjaga kita dan akan selalu siap membimbing kita dalam setiap langkah.  Kita tahu itu dari Alkitab.

Seperti apa yang berulang kali telah Dia janjikan. Tuhan memberi janji yang luar biasa kepada setiap orang yang tidak mendua, yang hatinya melekat erat kepada Tuhan. "Sungguh, hatinya melekat kepada-Ku, maka Aku akan meluputkannya, Aku akan membentenginya, sebab ia mengenal nama-Ku. Bila ia berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab, Aku akan menyertai dia dalam kesesakan, Aku akan meluputkannya dan memuliakannya. Dengan panjang umur akan Kukenyangkan dia, dan akan Kuperlihatkan kepadanya keselamatan dari pada-Ku." (Mazmur 91:14-16).

Baca dan renungkan, resapi dalam-dalam. Bukankah ini janji yang luar biasa? Tuhan akan: meluputkan, membentengi, menjawab, menyertai, memuliakan, mengenyangkan dan menjadikan kita anak-anakNya yang menjadi saksi bagaimana hebatnya keselamatan yang berasal daripadaNya.

Kuncinya ternyata tidak rumit. Yang Tuhan minta hanyalah hati kita melekat kepadaNya, dan dengan demikian kita mengenal namaNya. Kalau itu kita lakukan maka Tuhan menjanjikan semua itu kepada kita.

Dalam kesempatan lain lihatlah bagaimana Tuhan mengingatkan kita agar jangan takut dalam memandang masa depan. "janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan." (Yesaya 41:10). Kitanya terbatas, tapi Tuhan yang ada bersama kita tidak. Kemampuan kita untuk membaca atau mengetahui masa depan terbatas, tapi Tuhan tidak. Dengarlah, kita bisa selalu mengandalkan Tuhan dalam menyertai, menuntun dan menjaga kita. KekuasaanNya yang tidak terbatas tidak Dia pelitkan. Sebaliknya, Dia siap memberi itu semua dalam kelimpahan kepada anak-anakNya yang melekat kepadaNya.

Mari kita ambil sebuah contoh menarik. Suatu kali Musa meminta 12 orang untuk mengintai tanah yang dijanjikan itu. Semua sepakat bahwa tanah itu memang tepat seperti yang dijanjikan Tuhan, sebuah tanah yang menghasilkan susu dan madu, buah-buah masak yang siap dipanen. Ke 12 pengintai pergi dan kembali dengan dua kesimpulan berbeda. Sepuluh orang berkata bahwa disana terlalu banyak raksasa, orang-orang Enak dan prajurit-prajurit perkasa yang tidak akan pernah bisa ditaklukkan. Itu membuat mereka merasa kecil, seperti belalang yang tidak berarti.

Tetapi lihatlah, dua orang, Kaleb dan Yosua tidak sependapat dengan itu. Kaleb berseru: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13:31).

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...