(sambungan)
Apa landasan pikiran Kaleb sampai bisa berkata seyakin itu? Dalam pasal berikutnya kita bisa melihat dasar dari ucapan Kaleb itu. "Tetapi Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai negeri itu, mengoyakkan pakaiannya, dan berkata kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu adalah luar biasa baiknya.Jika TUHAN berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya." (14:6-8). Tidak sampai disitu saja, tetapi kemudian Yosua dan Kaleb lalu melanjutkan dengan memberi pesan. "Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka." (ay 9).
Inilah kuncinya. Kaleb dan Yosua percaya bahwa meski mereka tidak tahu apa yang akan terjadi di kemudian hari, mereka selalu bisa mengandalkan Tuhan. Percaya sepenuhnya kepada Tuhan dan paham bahwa mereka tetap harus memegang keyakinan itu secara utuh. Tidak memberontak dan jangan takut. Itu harus dilakukan agar kita bisa memperoleh penyertaan Tuhan yang ajaib secara maksimal. Dengan kata lain, melekatlah erat kepada Tuhan tanpa keraguan sedikitpun, atau kita tidak akan pernah bisa mendapatkan yang terbaik dalam jaminan Tuhan yang penuh dalam hidup kita.
Tuhan tetap sama, baik kemarin, hari ini dan sampai selamanya. Surat Ibrani 13:8 dengan jelas menyatakan hal itu. Kalau dulu Tuhan sanggup, mengapa hari ini tidak? Bukankah bintang-bintang di langit bisa menjadi bukti bagaimana luar biasanya Tuhan dalam mengatur segalanya agar berada dalam lintasan dan polanya masing-masing? Daud mengerti betul akan hal itu. Dari seorang anak yang menggembalakan ternak ia mampu membalikkan semua prediksi dengan menumbangkan raksasa bersenjata dan perisai lengkap hanya dengan umban. Di kemudian hari kita tahu bahwa hingga masa tuanya Daud tetaplah seorang pejuang yang memenangi berbagai peperangan. Kuncinya hanyalah hubungannya yang erat dengan Tuhan, dengan kepercayaan penuh di dalamnya.
Apa yang jadi dasar keyakinan Daud adalah bentuk pikiran yang seperti ini: "Kuda adalah harapan sia-sia untuk mencapai kemenangan, yang sekalipun besar ketangkasannya tidak dapat memberi keluputan. Sesungguhnya, mata TUHAN tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari pada maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan." (Mazmur 33:17-19). Daud mengerti bahwa kesuksesan bukan terletak di tangan kehebatan dan kekuatan kita, menggantungkan harapan kepada segala yang ada di dunia ini, sekuat kuda-kuda paling kokoh dan kuat sekalipun hanyalah akan sia-sia. Daud mengerti bahwa kuncinya bukan disana, tetapi ada pada Tuhan.
Ambillah waktu sejenak dan pandanglah bintang-bintang langit malam ini. Lihatlah bagaimana Tuhan mengatur segalanya untuk berada pada lintasan masing-masing dan semuanya berjalan dengan sangat baik, sempurna. Jika Tuhan mampu mengatur semua bintang sesuai polanya, kenapa kita harus ragu bahwa Dia tidak sanggup untuk menuntun dan memetakan arah yang aman bagi kita?
Apakah ada tantangan atau masalah yang hari ini menghadang langkah anda? Apakah anda hari ini berhadapan dengan berbagai pikiran buruk akan ketidakpastian? Berjalanlah bersama Tuhan, melekatlah kepadaNya, maka anda akan tahu bahwa tidak ada satupun yang perlu anda takuti.
"TUHAN di pihakku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?" (Mazmur 118:6)
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment