Tuesday, October 4, 2016

Salomo dan Ratu Syeba (2)

(sambungan)

Ratu Syeba akhirnya mengakui bahwa apa yang ia dengar sebelumnya tentang Salomo memanglah tidak berlebihan (ay 6), bahkan sesungguhnya ia mendapati lebih dari apa yang ia dengar. Begitu terpukaunya ratu Syeba hingga ia berkata "sungguh setengahnyapun belum diberitahukan kepadaku; dalam hal hikmat dan kemakmuran, engkau melebihi kabar yang kudengar." (ay 7).

Yang menarik, selanjutnya ratu Syeba kemudian memuji Tuhannya Salomo. "Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran." (ay 9). Lihatlah hikmat yang diperoleh Salomo dari Tuhan yang ia pakai sebaik-baiknya untuk mengurusi rakyatnya ternyata mampu dilihat dan dirasakan orang lain dengan nyata. Ratu Syeba bisa melihat betapa hebatnya Tuhan lewat diri Salomo secara langsung. Mereka bisa melihat sebuah bukti nyata sehingga tidak bisa berdalih lagi,  bahkan kemudian membuat mereka tidak tahan untuk memuji Tuhan secara langsung.

Bicara soal dalih, mungkin kita tidak memiliki hikmat sehebat Salomo. Itu benar. Tapi jangan lupa bahwa kepada kita sebenarnya Tuhan telah memberikan talenta-talenta tersendiri yang tentu bisa dipergunakan untuk menyatakan kebenaran tentang Tuhan kepada orang-orang lain. Dengan kata lain, orang bisa mengenal Tuhan lewat diri kita. Orang bisa memuji Tuhan lewat cara hidup kita. Sebaliknya, orang bisa pula mendapatkan pemahaman-pemahaman yang salah lewat perilaku kita yang tidak terpuji dan bertentangan dengan firman Tuhan, orang bisa menjadi malah anti pati terhadap Kristus gara-gara perilaku buruk yang kita pertontonkan. Yesus sudah mengatakan bahwa "hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16). Itulah yang menjadi kewajiban bagi setiap orang percaya. Sejauh mana kita serius mengaplikasikan hal itu dalam kehidupan kita sehari-hari akan memberi pengaruh terhadap sejauh mana orang bisa mengenal Kristus secara benar.

Ini saatnya bagi kita untuk memeriksa diri sampai sejauh mana kita sudah mencerminkan kebenaran lewat sikap hidup kita. Tingkatkan yang baik, terus berproses sehingga kita semakin mengarah kepada tujuan kita yang paling utama, yaitu serupa dengan Kristus. Semua yang jelek harus sesegera mungkin kita perbaiki. Pertanyaan mampukah saya menjadi sebuah cerminan Kristus yang baik, atau jangan-jangan saya masih merupakan batu sandungan bagi banyak orang harus tetap kita ingat dalam segala sesuatu yang kita lakukan atau tunjukkan dalam hidup ini. Sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya bisa menjadi sumber bagi orang lain untuk mengenalNya secara benar. Tidak sekedar mengenal sosok Tuhan yang kita sembah, tetapi juga memuliakan dan memujiNya. Ini sebuah tanggungjawab yang harus kita emban dalam segenap hidup kita.

Salomo menunjukkan bagaimana ia bisa memakai apa yang telah dihadiahkan Tuhan kepadanya dengan baik sehingga lewat semua itu Tuhan kemudian dipermuliakan. Salomo menyatakan Tuhan secara nyata sehingga orang tidak dapat berdalih melainkan mengakui. Kisah perjumpaan Salomo dan ratu Syeba ini hendaknya membuka pikiran kita bahwa ada peran penting kita di dunia ini untuk menjadi representatif yang benar mengenai Tuhan dan kebenaran Injil KerajaanNya.

Mari kita sama-sama renungkan hari ini. Sudahkah kita menerangi orang lain dengan terang Tuhan yang ada pada kita? Sudahkah kita menjadi surat Kristus, yang bukan ditulis dengan tinta melainkan dengan Roh dari Allah yang hidup seperti yang tertulis dalam 2 Korintus 3:3? Sejauh mana kita sudah menyatakan prinsip Kerajaan lewat cara hidup kita? Marilah kita memperhatikan baik sikap, perilaku, cara, gaya dan karakter hidup kita agar kita jangan sampai menjadi batu sandungan yang bisa membuat orang malah semakin jauh dari melihat kebenaran.

Kenalkan Yesus secara benar melalui diri kita

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...