Wednesday, October 5, 2016

Siapa yang Berkuasa dalam Hati Kita? (1)

Ayat bacaan: 1 Petrus 3:15
==================
"Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!"

Suatu kali saya berkunjung ke sebuah pabrik obat nyamuk. Dari pabrik itu kemudian keluar berbagai jenis produk, mulai dari obat nyamuk semprot, cairan berikut pompanya dan obat nyamuk bakar. Ada berbagai tipe, baik ukuran, aroma dan sebagainya. Semua itu diproduksi dari satu pabrik yang sama, lantas produk-produknya didistribusikan ke banyak tempat penjualan seperti hpyermarket, supermarket, mini market maupun kedai-kedai kecil. Ibarat pabrik, hati pun mirip seperti itu. Hati memproduksi berbagai 'produk' yang kemuian keluar dari dalam diri manusia.

Hati bisa mencetak produk-produk yang baik dan bermanfaat seperti rendah hati, jujur, berintegritas, ramah, sopan, sabar, ulet dan tabah. Tapi hati yang sama bisa juga memproduksi hal-hal yang buruk seperti sifat yang mengganggu atau membuat orang lain kesal, sikap hanya mau menang sendiri, memaksakan kehendak, ketus, congkak, penuh kebencian, pendendam, senang menggerutu, bereaksi negatif terhadap segala sesuatu, mudah putus asa, gampang kecewa dan berbagai kepahitan baik terhadap orang lain, situasi/keadaan maupun kepada Tuhan. Kalau kita pikirkan, hati sebenarnya sangat menentukan wawasan manusia, cara pandang dalam menyikapi berbagai hal maupun keputusan-keputusan yang diambil dalam hidup. Hati adalah penentu seperti apa kehidupan kita yang akan sangat menentukan pula kemana nantinya kita akan melangkah setelah fase yang sekarang selesai.

Lantas apa yang menentukan hati kita? Apa yang menentukan produk seperti apa yang dihasilkan hati kita? Kalau pabrik akan tergantung dari pemiliknya, apa yang menentukan bentuk produk yang dihasilkan hati pun sama, yaitu siapa yang bertahta/berkuasa disana.

Secara umum ada tiga kandidat yang bisa mengambil posisi sebagai pemimpin hati, yaitu:
- diri sendiri
- Tuhan
- iblis.

Orang yang hatinya berpusat pada diri sendiri akan merasa dirinya adalah paling absolut, pusat dari segalanya. Keputusan yang mereka ambil. Mutlak, absolut, tidak bisa dibantah, tidak menerima masukan dan meski salah, mereka tetap merasa paling benar. Self-centered people akan tampil penuh ego, mementingkan diri sendiri dan tidak akan ragu mengorbankan orang lain jika perlu. Tingginya ilmu, kepintaran atau talenta yang diberikan Tuhan secara istimewa sering secara ironis membuat orang lupa kepada Sang Pemberi lalu mengarah kepada sikap bermegah berlebihan terhadap diri sendiri. Merekalah yang berkuasa, paling hebat dan yang lain berada di bawah mereka. Termasuk Tuhan.

Selanjutnya, orang yang dipengaruhi si jahat tentu akan mencerminkan perbuatan-perbuatan si jahat. Hidup orang yang hatinya dikuasai iblis akan membuat orangnya terus berkubang dalam berbagai dosa. Dosa dinikmati tanpa perasaan bersalah. Hati nurani tertutup, berbagai pelanggaran terasa wajar dan dilakukan dengan senang hati. Mereka terus mengemplang kebenaran, sanggup bersikap kejam terhadap orang lain, menghalalkan segala cara demi kepuasan diri sendiri. Ada banyak pula yang berusaha menyesatkan orang lain. Mencuri, membunuh ; kalau tidak secara fisik, membunuh karakter atau harga diri orang lain;, menyakiti orang lain, bentuk-bentuk pemuasan hawa nafsu dalam berbagai bentuk mudah dilakukan tanpa pikir panjang. Berbohong atau menipu jadi kebiasaan sehari-hari yang biasa saja atau bahkan terasa lucu. Pada kondisi berat orang-orang yang hatinya dikuasai iblis bisa melakukan kejahatan dengan cara-cara sadis tanpa perasaan. Dalam kondisi-kondisi ekstrim, orang-orang yang hatinya dikuasai iblis cenderung bergantung/dikuasai atau terhubung dengan kuasa gelap atau okultisme. Tidak jarang mereka ini akan membawa persembahan-persembahan kepada si jahat atau sering dibawah pengaruh iblis seperti mendengar bisikan-bisikan untuk melakukan kejahatan dan sebagainya.

Lebih jauh akan hal ini, perhatikan bahwa Efesus 6 sudah mengatakan tentang struktur kerajaan iblis. "karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara." (Efesus 6:12). Kerajaan iblis tampil mulai dari pemerintah tertingginya hingga jajaran dibawahnya sampai ke penghulu-penghulu. Itulah yang harus kita waspadai, karena bentuk-bentuk kaki tangannya yang terkecil yang bisa luput dari perhatian kita justru bisa menjadi penghancur utama. Kerajaan yang tidak kelihatan ini berisi banyak tipu muslihat yang membawa dampak kerusakan parah pada manusia. Kalau kondisi tubuh dan jiwa masih kerap menjadi perhatian kita, tetapi manusia juga dibangun atas roh, yang akan menjadi titik serang paling rawan. Perjuangan melawan kuasa si jahat akan terus berlangsung. Oleh karenanya sangatlah penting untuk mengetahui strategi dan prinsip-prinsip iblis agar kita tidak terjebak dan tetap keluar sebagai pemenang, seperti halnya Yesus yang sudah mengalahkan kuasa mereka di kayu salib 2000 tahun lalu.

Yang baik tentu saja adalah mengijinkan Kristus bertahta, memerintah atas hati kita. Bukan berpusat pada diri sendiri apalagi pada iblis, tetapi berpusat pada Kristus beserta kebenaran Kerajaan Surga. Petrus mengatakan sebuah pesan penting yang mengenai hal ini dengan tegas dan jelas. "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!" (1 Petrus 3:15). Dalam bahasa Inggris (amplified) ayat ini berbunyi: "But in your hearts set Christ apart as hold (and acknowledge Him) as Lord." Ada versi lainnya yang ditulis sebagai berikut: "Sanctify the Lord God in your hearts."

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...