(bersambung)
Ini adalah sebuah panggilan untuk menguduskan, menjadikan dan mendeklarisasikan Yesus sebagai Penguasa tertinggi dalam hidup kita. Dan Petrus jelas mengatakan bahwa itu harus dilakukan pada hati yang tidak lain merupakan sumber kehidupan. Hatilah yang menjadi pusat kerajaan, dan siapa yang berkuasa disana akan sangat menentukan siapa dan bagaimana diri kita hari ini.
Sumber kehidupan? Ya, hati adalah sumber kehidupan. Dalam Amsal tertulis: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati harus dijaga dengan segala kewaspadaan? Jawabannya bisa kita peroleh lewat apa yang dikatakan Yesus: "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." (Markus 7:21-22).
Injil Matius menuliskannya seperti ini: "Karena dari hati timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat." (Matius 15:19). Keduanya berisi kejahatan-kejahatan yang cukup mengerikan bukan? Dan Yesus berkata: "Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (Markus 7:23). Jika demikian jelaslah bahwa sangat penting bagi kita untuk menguduskan hati kita lalu terus mempertahankan dan menjaga kekudusannya.
Kita tidak mungkin bisa menjaga kemurnian atau kekudusan hati kalau masih membiarkan hal-hal selain Tuhan Yesus untuk menjadi Penguasa di dalamnya. Nasib sebuah negara atau kerajaan akan sangat tergantung dari siapa pemimpin atau rajanya. Kualitas produk akan tergantung dari produsennya. Seperti itu pulalah hidup kita. Dan hati, sebagai pusat dari kehidupan butuh Sosok Pemimpin atau Penguasa yang benar agar bisa mengeluarkan produk-produk yang benar pula.
Ada seruan penting yang harus kita camkan.harus kita perhatikan: "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:16). Tuhan itu kudus, jadi tidak akan bisa dihampiri oleh yang cemar. Hal ini tidaklah main-main. Kita harus mengejar kekudusan, "sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14). Untuk menjadikan Yesus sebagai Raja yang bertahta dalam hati kita, kita harus mematikan segala sesuatu yang bisa merusak atau menggagalkan hal itu. Keinginan daging, hawa nafsu, godaan-godaan, pengaruh-pengaruh buruk dan lain-lain, semua itu haruslah bisa kita matikan. Tanpa itu hati kita tidak akan pernah bisa menjadi tempat Yesus memerintah sebagai Raja. Dan kita harus sadar bahwa semua ini bergantung dari kita sendiri.
Sekarang waktunya untuk memeriksa hati kita. Seperti apa kondisi hati kita saat ini? Siapa yang memerintah disana? Ada banyak oknum di dalam diri kita masing-masing yang ingin memegang kendali atas hidup kita. Jangan-jangan tanpa disadari Tuhan sudah terpinggirkan sejak lama dalam hati kita. Hanya menempati sebagian kecil saja disana atau bahkan tidak punya tempat lagi, sementara hal-hal lainnya justru lebih berkuasa atas hati kita. Banyak orang terpengaruh oleh pengajaran dunia yang mengatakan bahwa itu adalah sebuah wujud kebebasan, tetapi sesungguhnya sebuah kebebasan sejati hanya akan datang jika kita mengijinkan Yesus sendiri untuk berkuasa atas hati dan hidup kita.
Mari periksa hati kita masing-masing, dan tetapkanlah penguasa disana dengan benar. Bukan saja itu akan menentukan produk seperti apa yang kita tampilkan dalam hidup, tapi itu juga akan sangat menentukan masa depan dan kelangsungan hidup kita.
Start with Jesus, stay with Jesus, end with Jesus
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment