(sambungan)
4. Anak Allah taat kepada Bapanya
Lewat Paulus disampaikan: "Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih." (Efesus 5:1-8)
Sebagai kelanjutan dari ciri ke 3, orang yang mengasihi Allah tentu akan bertumbuh sebagai orang yang taat, mematuhi ketetapan-ketetapanNya. Ketaatan tidak bisa dimulai jika kita tidak mengenal pribadi Allah. Oleh karena itu kita perlu mengenal siapa Allah itu sesungguhnya, bagaimana besar kasihNya dan betapa kita berharga di mataNya. Untuk mengenalnya kita perlu membaca, merenungkan firman-firman Tuhan, membangun sebuah hubungan yang erat dengan Tuhan lewat doa-doa dan persekutuan pribadi kita denganNya.
Tapi jangan berhenti di situ, karena setelahnya kita harus pula menjadi pelaku-pelaku firman yang mengaplikasikan segala yang telah kita pelajari ke dalam kehidupan lewat perbuatan-perbuatan nyata. Sebab Firman Tuhan berkata: "Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya."(Yakobus 1:25). Dalam 1 Yohanes 5:2 kita melihat juga bahwa tanda anak-anak Allah terlihat dari sikap kita, apakah kita taat melakukan firmanNya sebagai pernyataan kasih kita kepadaNya. "Inilah tandanya, bahwa kita mengasihi anak-anak Allah, yaitu apabila kita mengasihi Allah serta melakukan perintah-perintah-Nya."
5. Hidup dalam terang
"Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang," (Efesus 5:8).
Sebelum bertobat kita hidup dalam kegelapan. Tapi setelah kita meninggalkan manusia lama kita dan lahir kembali sebagai ciptaan baru, kitapun beroleh terang dalam Tuhan. Oleh sebab itu kita dituntut untuk hidup sebagai anak-anak terang, dan inilah salah satu ciri yang dimiliki anak Allah. Menjadi anak terang berarti menjadi orang yang berbuah kebaikan, keadilan dan kebenaran dalam hidupnya. (ay 9).
Berpindah dari gelap ke dalam terang, dari bukan siapa-siapa menjadi anak Raja, itu merupakan anugerah Tuhan yang sangat besar yang sudah diberikan kepada kita lewat Kristus. Dan dengan demikian kita pun sah menjadi ahli waris Allah. "Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah." (Galatia 4:7).
Apakah kita sudah memiliki ciri-ciri sebagai anak Allah seperti ke 5 syarat diatas? Kalau sudah, pertahankan dan jaga baik-baik. Kalau belum, berbenahlah mulai dari sekarang juga. Marilah kita sama-sama bersyukur dan menjaga anugerah begitu besar yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Hiduplah sebagai anak-anak Allah yang sesungguhnya yang mencerminkan pribadiNya, menjadi terang dan garam merepresentasikan kemuliaan Kerajaan di mana kita berasal.
"I am the son (daughter) of a King who is not moved by the world for my God is with me and goes before me. I do not fear because I am His"
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kreasi (1)
Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment