Tuesday, February 7, 2017

Pentingnya Sejarah (1)

Ayat bacaan: Mazmur 77:12-13
=========================
"Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu."

Beberapa waktu lalu saat saya iseng memasuki sebuah toko DVD di sebuah mall, saya menemukan DVD boxset original yang isinya tentang sejarah musik. DVD itu terdiri dari 4 keping dengan durasi total lebih dari 10 jam. Bagi saya itu sebuah harta karun yang sangat berharga. Sejarah musik Amerika dari masa awal 1900 an didokumentasikan lengkap dengan beberapa cuplikan foto dan video. Bagi saya yang profesinya sebagai jurnalis musik itu tentu sangat penting. Saya bisa belajar banyak sekali dari keempat keping DVD ini. Saya merasa beruntung karena di sampul depannya ditempel stiker bertuliskan Sale. Berarti harganya pasti miring. Benar saja. Harganya dipotong miring sekali. Sambil membeli saya bertanya kenapa DVD sepenting ini bisa dihargai begitu murah? Si petugas toko menjawab bahwa DVD itu tidak laku. "Jarang ada orang yang suka sejarah mas, daripada tidak laku-laku ya sudah di diskon saja." katanya ringan.

Sejak kecil saya suka dengan yang namanya sejarah, karena saya bisa belajar banyak dari pengalaman orang-orang di masa lalu yang hidup lebih dahulu. Saya bisa melihat kunci sukses mereka, juga kegagalannya. Saya bisa belajar dari kegigihan yang mendatangkan sesuatu yang monumental, tapi juga kemalasan yang membuat mereka harus berakhir sia-sia. Saya belajar tentang orang-orang yang menginspirasi, sebaliknya juga tentang orang-orang yang dikenang lewat keburukan perilakunya. Orang-orang yang mengambil keputusan-keputusan yang benar dan orang-orang yang menambah catatan buruk dunia karena keputusan-keputusan buruk mereka yang fatal. Sebuah DVD berisi sejarah panjang musik seperti ini akan membuat saya tahu apa yang terjadi di masa lalu. Itu akan menjadi sebuah kepingan puzzle yang kalau dirangkai dengan peristiwa saat ini akan menghasilkan sebuah gambaran komprehensif dan menarik tentang bagaimana musik berevolusi dari masa ke masa. Bukankah itu sesuatu yang sangat berharga?

Sebuah pertanyaan pun hadir. Sepenting apakah sejarah itu bagi kita? Ada banyak siswa yang tidak suka pada pelajaran sejarah, saya pikir karena di sekolah pelajaran itu lebih banyak sifatnya hafalan. Padahal sejarah bisa berfungsi sebagai jendela untuk melihat segala sesuatu yang menjadi pengalaman orang lain, baik atau buruk. Dan itu bisa menjadi pelajaran yang sangat berguna bagi kehidupan ke depan. Bukan saja dari pengalaman orang lain, tapi kita pun sebenarnya bisa belajar dari masa lalu kita sendiri. Kita bisa melihat bagaimana sampai kesuksesan itu hadir pada kita dahulu, atau jika dari kegagalan yang pernah terjadi dalam hidup kita, setidaknya kita bisa belajar agar tidak jatuh lagi ke lubang yang sama dan tahu harus bagaimana untuk lebih baik.

Dalam menghadapi hidup yang penuh tantangan ini suka atau tidak suka kita harus banyak belajar dari para pendahulu kita dan hal-hal yang telah mereka alami. Benar, kita memang harus selalu menatap ke depan dan meninggalkan pengalaman-pengalaman buruk di masa lalu yang berpotensi untuk menghambat langkah kita. Tapi di sisi lain sungguh penting pula untuk belajar dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Misalnya Ketika kita berada dalam kesesakan dan merasa bahwa Tuhan seolah-olah seperti meninggalkan kita sendirian menghadapi semuanya, kita bisa menoleh sejenak ke belakang untuk melihat bahwa ada begitu banyak kemuliaan Tuhan Dia nyatakan dalam berbagai kesempatan. Mukjizat-mukjizatNya yang ajaib, berkat-berkatNya, penyertaanNya yang begitu setia, kasihNya yang luar biasa yang ternyata mampu membuat sesuatu yang besar, semua itu tercatat dengan jelas dalam Alkitab. Tidak saja berhenti sampai disitu, tapi sesungguhnya kuasa  Tuhan masih pula berlangsung hingga hari ini, dan itu semua nyata adanya. Kita pun mungkin sudah pernah mengalaminya dan bisa mempergunakan itu dalam menghadapi kesulitan saat ini.

Pemazmur menyadari pentingnya melihat kembali bagaimana kuasa Tuhan mampu membawa perbedaan yang luar biasa dari pendahulunya. "Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan TUHAN, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala. Aku hendak menyebut-nyebut segala pekerjaan-Mu, dan merenungkan perbuatan-perbuatan-Mu." (Mazmur 77:1-13). Pemazmur mengambil waktu untuk mengenang kembali bagaimana keajaiban-keajaiban yang pernah di lakukan Tuhan sebelumnya, bagaimana Tuhan menyatakan kuasa dan kemuliaanNya turun atas manusia. Setelah merenungkan segala kebaikan Tuhan, pemazmur pun berseru: "Ya Allah, jalan-Mu adalah kudus! Allah manakah yang begitu besar seperti Allah kami?" (ay 14).

Seperti itulah seharusnya fokus kita dalam menjalani hidup termasuk berbagai kesulitan yang menghampiri kita di dalamnya. Jika kita fokus hanya kepada penderitaan kita saja maka kita akan segera kehilangan sukacita, bahkan iman kita pun bisa merosot drastis. Daripada seperti itu, alangkah baiknya apabila kita kembali mengingat-ingat segala sesuatu yang telah Tuhan lakukan kepada begitu banyak orang di masa lalu. Jika dulu Tuhan bisa melakukannya, maka hari ini pun Tuhan bisa, karena Tuhan tidak pernah berubah, baik dahulu, sekarang maupun selamanya. (Ibrani 13:8)

(bersambung)


No comments:

Kreasi (1)

 Ayat bacaan: Yesaya 64:8 ====================== "Tetapi sekarang, ya TUHAN, Engkaulah Bapa kami! Kamilah tanah liat dan Engkaulah yan...