Ayat bacaan: Markus 4:21
===================
"Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian."
Setiap kamar dalam rumah biasanya dilengkapi lampu. Agak aneh rasanya kalau ada kamar yang tidak dilengkapi instalasi lampu. Kalaupun sedang tidak ada lampu disana atau putus karena jarang ditempati, setidaknya sarang lampu, kabel dan saklarnya ada. Dimana orang menginstalasi lampunya? Letaknya biasanya ada di atas. Mengapa? Karena hanya pada posisi di ataslah lampu bisa menerangi ruangan secara maksimal. Untuk lampu baca sekalipun, meski tidak dipasang di langit-langit ruangan tetap saja posisinya lebih tinggi dari tujuan pandangan mata. Alangkah anehnya apabila ada orang menginstalasi lampu di lantai atau di tempat yang rendah. Apalagi kalau lampu itu dipasang di area tertutup atau terhalang oleh sesuatu. Jika itu yang dilakukan maka lampu akan kehilangan fungsinya alias sia-sia saja.
Markus 4 menceritakan suatu peristiwa saat Yesus mengajar di tepi danau. Begitu penuh sesaknya orang disana sehingga Yesus pun harus menaiki sebuah perahu dan duduk disana untuk mengajar, sehingga kerumunan orang itu bisa duduk di tepi danau untuk mendengar pengajaranNya. Salah satu yang disampaikan Yesus disana adalah perumpamaan tentang pelita.
Ilustrasi di atas menjadi awal sebuah perumpamaan tentang pelita. "Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Orang membawa pelita bukan supaya ditempatkan di bawah gantang atau di bawah tempat tidur, melainkan supaya ditaruh di atas kaki dian." (Markus 4:21). Bagi saya perumpamaan ini sangatlah menarik. Pada hakekatnya lampu akan terekspos dan mudah dilihat orang pada saat ia melakukan fungsinya untuk menerangi. Tidak akan ada yang tertutupi. Lampu akan membuat semuanya terlihat, dan di saat yang sama si lampu sendiri pun tidak mungkin tersembunyi. Seperti itulah seharusnya kebenaran Kerajaan yang ada tertulis dalam Alkitab. Prinsip-prinsip Kerajaan yang mengandung kebenaran bukanlah sesuatu yang harus tersembunyi atau ditutup-tutupi. Kebenaran Firman seharusnya mudah terlihat oleh orang lain lewat cara hidup secara nyata kita dalam proses kita untuk terus menjadi serupa dengan Kristus. Tuhan Yesus kemudian melanjutkan: "Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan tersingkap." (Markus 4:22).
Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, maka kita pun menerima terang dan segera memiliki terang hidup. Bagaimana bisa? Sebab Yesus adalah terang yang sejati. "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup." (Yohanes 8:12). Saat terang Yesus hadir dalam diri kita, maka terang itu pun akan menyinari kita; Kristus sendiri yang akan bercahaya atas kita. (Efesus 5:14). Dengan demikian kita yang dulu hidup dalam kegelapan, kini berubah menjadi anak-anak terang. "Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang." (Efesus 5:8). Hidup sebagai terang akan nyata ketika hidup kita berbuah kebaikan, keadilan dan kebenaran. (ay 9). Dan dengan hidup dalam terang, dimana darah Yesus menyucikan kita dari segala dosa. (1 Yohanes 1:7). Kita dilayakkan untuk menerima keselamatan. Namun terang yang kita peroleh dari sang "Terang Dunia" bukanlah dimaksudkan hanya untuk diri kita sendiri saja melainkan juga untuk menyinari saudara-saudara kita yang masih terperangkap dalam kegelapan. Ayat ini menegaskan hal itu. "Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. Sebab sesungguhnya, kegelapan menutupi bumi, dan kekelaman menutupi bangsa-bangsa; tetapi terang TUHAN terbit atasmu, dan kemuliaan-Nya menjadi nyata atasmu." (Yesaya 60:1-2).
Dalam kotbah Yesus di atas bukit, Yesus kembali menyampaikan hal yang sama mengenai terang ini. "Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi. Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu." (Matius 5:14-15). Lalu Yesus menyampaikan kesimpulannya: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (ay 16). Ketika kebenaran Firman bersinar menerangi orang lain, tidak tertutup atau ditutup-tutupi, ketika orang percaya berfungsi sesuai hakekatnya sebagai terang, orang tidak akan bisa menyanggah kebaikan dan kasih yang terpancar dari kita, dan disana orang tidak lagi bisa menampik kebenaran melainkan akan memuliakan Tuhan.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sukacita Kedua (3)
(sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment