Ayat bacaan: Lukas 2:25
================
"Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya,"
Apa yang menjadi motivasi kita dalam beribadah? Apakah kerinduan kita bertemu dan merasakan hadirat Tuhan bersama saudara-saudari seiman, hanya mencari berkat/pertolongan, supaya terlihat suci di mata orang atau hanya sekedar ritual atau rutinitas belaka? Sama-sama beribadah, tapi motivasi atau alasannya bisa beragam. Kita mengira bahwa kita masih taat dengan terus beribadah, tapi Jangan-jangan kita sudah tidak lagi peduli terhadap Yesus ketika beribadah melainkan sibuk mementingkan hal-hal lainnya. Dan jangan-jangan, saat kita beribadah mengakunya kepada Yesus, tapi kalau Yesus ada disamping kita, kita bahkan tidak mengenalNya. Kalau itu yang terjadi, bagaimana mungkin kita bisa beribadah, mengasihiNya dan taat pada perintahNya kalau kita bahkan tidak mengenalNya?
Hari ini mari kita lihat apa yang terjadi saat Yesus dibawa ke bait Allah untuk diserahkan kepada Tuhan. Seperti layaknya gereja, saya yakin pada saat itu ada begitu banyak orang yang hadir di sana. Yusuf dan Maria datang membawa bayi Yesus untuk memenuhi hukum Taurat Musa yang menyatakan bahwa "semua anak laki-laki sulung harus dikuduskan bagi Allah." (Lukas 2:23). Pertanyaannya sekarang, ada berapa banyak dari yang hadir mengenal Yesus sebagai Juru Selamat yang sudah lama dinanti-nantikan? Ratusan orang? Puluhan? Ternyata sedikit sekali. Alkitab bahkan jelas-jelas menyatakan bahwa hanya dua orang saja yang mengenalNya, yaitu Simeon dan Hana. Bayangkan, dari sekian banyak orang yang hadir disana hanya dua orang yang benar-benar mengenali Yesus.
Siapakah Simeon dan Hana sebenarnya? Mengenai Simeon, Alkitab mencatat seperti ini. "Adalah di Yerusalem seorang bernama Simeon. Ia seorang yang benar dan saleh yang menantikan penghiburan bagi Israel. Roh Kudus ada di atasnya, dan kepadanya telah dinyatakan oleh Roh Kudus, bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias, yaitu Dia yang diurapi Tuhan." (Lukas 2:26). Sedangkan Hana adalah seorang janda tua berusia 84 tahun. Alkitab menyatakan bahwa "Ia tidak pernah meninggalkan Bait Allah dan siang malam beribadah dengan berpuasa dan berdoa." (ay 37).
Faktanya hanya kedua orang inilah yang mampu melihat bayi Yesus sebagai Mesias sesungguhnya yang telah lama ditunggu-tunggu. Simeon dan Hana telah sejak lama menantikan kedatangan Yesus di muka bumi ini. Kerinduan mereka untuk melihat Yesus dapat kita lihat dari ketekunan dan usaha mereka dalam menantikan kedatanganNya. Bahkan kepada Simeon Roh Kudus menyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias dengan mata kepalanya sendiri. (ay 26). Simeon terus menanti dengan pengharapan penuh, hatinya haus untuk bertemu dengan Yesus. Pada hari itu Roh Kudus membimbingnya untuk menuju Bait Allah (ay 27) dan akhirnya berhasil bertemu dengan Mesias yang dijanjikan.
Dengan lantang Simeon berkata "Sekarang, Tuhan, biarkanlah hamba-Mu ini pergi dalam damai sejahtera, sesuai dengan firman-Mu, sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa, yaitu terang yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel." (ay 29-32). Simeon mampu melihat dengan jelas siapa bayi yang tengah ia gendong. Demikian pula Hana yang langsung mengucap syukur kepada Allah. (ay 38).
Apakah jemaat lain melihat hal yang sama? Sayang sekali tidak. Tampaknya selain Simeon dan Hana, yang lain tidak memiliki kerinduan yang sama. Mungkin mereka sibuk dengan agenda sendiri, mungkin mereka hanya semata menjalankan rutinitas, atau mungkin saja mereka tidak peduli sama sekali. Yang jelas, mereka tidak bisa melihat siapa Yesus sebenarnya. Kehadiran Yesus tepat di depan mereka nyatanya tidak kunjung menggerakkan hati mereka untuk bersyukur atas keselamatan yang akan hadir sebagai anugerah dari Allah.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sukacita Kedua (3)
(sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment