(sambungan)
Hati yang terbuka dalam menantikan kedatangan Kristus membuat Simeon dan Hana bisa melihat dengan jelas akan sosok Mesias yang ada di depan mereka. Hadirnya Roh Allah membuat Simeon bisa melihat sosok Yesus dalam penggenapan rencana Allah seperti yang sudah berulangkali dinubuatkan para nabi sebelumnya. Akan halnya Hana, kerinduan Hana yang terus mengisi dirinya dengan doa dan puasa membuatnya bisa melihat Yesus secara benar. Itulah yang membedakan kedua orang ini dari jemaat lainnya yang hadir disana. Dalam Galatia tertulis "Sebab oleh Roh, dan karena iman, kita menantikan kebenaran yang kita harapkan." (Galatia 5:5).
Lewat Roh dan iman kita bisa melihat kebenaran yang kita harapkan. Mata kita dicelikan sehingga mampu mengenali Yesus dan kebenaran dalam diriNya. Seperti halnya di Bait Allah waktu itu, hari ini pun Yesus hadir ditengah-tengah kita meski tidak lagi secara kasat mata. Yesus hadir dalam ibadah-ibadah yang kita lakukan, baik dalam kebaktian maupun dalam ibadah yang sejati, yaitu kehidupan kita. Tetapi apakah kita merasakan kehadiranNya? Apakah kita cukup merindukan kehadiran Yesus seperti halnya kerinduan yang dimiliki Simeon dan Hana? Masihkah kita merindukan kehadiran Yesus ditengah kesibukan sehari-hari dan segala sesuatu yang kita lakukan? Apakah kita mengingatNya saat berhadapan dengan segala yang diinginkan? Apakah kita berada pada posisi Simeon dan Hana atau orang-orang lain yang berada di bait Allah?
Kita harus mengingatkan diri kita untuk beribadah dengan motivasi yang benar. Jangan sampai ibadah-ibadah kita hanya didasari oleh rutinitas atau sekedar menjalankan kebiasaan saja tanpa memiliki kerinduan yang murni akan Tuhan. Hidup dalam Roh akan membuat kita mampu melihat segala yang kebenaran dalam Yesus. Paulus berkata "Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus." (Roma 8:9). Yesus mengatakan "Aku datang ke dalam dunia untuk menghakimi, supaya barangsiapa yang tidak melihat, dapat melihat, dan supaya barangsiapa yang dapat melihat, menjadi buta." (Yohanes 9:39).
Ada cahaya pengharapan dan keselamatan yang sudah Dia sediakan, dan kedatangan Kristus untuk menebus kita seharusnya bisa membuka mata kita dengan jelas untuk melihat segala kebaikan yang dianugerahkan Tuhan kepada kita, ciptaan-ciptaanNya yang teristimewa. Bukan cuma ingin memperoleh berkat dan pertolonganNya semata, tetapi kerinduan untuk mengenalNya dan kemudian mengasihiNya, itulah yang mampu memberikan sukacita penuh rasa syukur dalam hidup kita. Sebab kalau kita tidak kenal dan tidak peduli, bagaimana mungkin kita bisa mengklaim sebagai milikNya?
Kelahiran Yesus menjadi sebuah penggenapan janji Tuhan kepada Simeon dan Hana, yang selama itu hidup benar dan kudus. Janji itu pun berlaku bagi kita semua sampai hari ini.
Ironis sekali kalau ibadah-ibadah yang kita lakukan ternyata tidak membawa pengenalan akan Kristus
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Sukacita Kedua (3)
(sambungan) Saya menyadari adanya sukacita kedua saat saya baru saja dihubungi oleh sahabat saya yang sudah melayani sebagai pendeta selama...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment