Kalau kita hubungkan dengan Kolose 2:7, maka perihal iman yang teguh ini akan semakin jelas. Ayatnya berbunyi: "Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." Perikop yang berbicara mengenai bagaimana agar kita bisa mengalami kepenuhan Kristus mengingatkan benar bahwa kita harus berakar di dalam Kristus dan dibangun diatasNya. Kita harus terus bertambah teguh dalam iman, bukan sebaliknya menjadi bimbang dan kurang percaya. Lalu dalam Filipi 4:6 dikatakan: "Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur." Kita sudah diingatkan agar jangan kuatir, sekarang kita juga harus melatih diri untuk tidak bimbang atau ragu agar kita tidak gagal mengalami Tuhan dan menggenapi rancanganNya bagi kita.
Berulang kali Yesus mengajarkan pentingnya sebuah kepercayaan yang penuh dan utuh dalam iman dalam meminta sesuatu lewat doa. "Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya." (Matius 21:22), lalu: "Karena itu Aku berkata kepadamu: apa saja yang kamu minta dan doakan, percayalah bahwa kamu telah menerimanya, maka hal itu akan diberikan kepadamu." (Markus 11:24). Kebimbangan itu kebalikan keyakinan, dan karenanya kebimbangan akan membawa hasil sebaliknya. Pikirkanlah, betapa sayangnya jika kita sudah menjaga diri kita untuk hidup dalam kekudusan tetapi kita tetap saja gagal menerima sesuatu dari Tuhan hanya karena kita membiarkan kebimbangan berkuasa atas diri kita. Tentu sungguh sangat disayangkan jika itu yang kita pilih.
Mazmur Daud mengingatkan juga agar kita tidak perlu kuatir, jika kita memiliki hidup yang mentaati Tuhan. "Takutlah akan TUHAN, hai orang-orang-Nya yang kudus, sebab tidak berkekurangan orang yang takut akan Dia! Singa-singa muda merana kelaparan, tetapi orang-orang yang mencari TUHAN, tidak kekurangan sesuatupun yang baik." (Mazmur 34:10-11). Dalam kesempatan lain, Daud kembali mengingatkan: "TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya. Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti; tiap hari ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat." (Mazmur 37:23-26). Tuhan begitu luar biasa mengasihi kita. Dia tahu, Dia peduli terhadap segala masalah yang kita hadapi. Dia siap dan sanggup menopang kita, memberkati kita, melepaskan kita, memberi jalan keluar dan sebagainya.
Kalau begitu, kenapa kita harus bimbang? Ingatlah bahwa Alkitab sudah mendefenisikan iman sebagai "dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat" (Ibrani 11:1). Pengertian iman ini haruslah kita pegang secara mutlak tanpa rasa bimbang atau ragu didalamnya. Iman yang benar-benar teguh akan membuat perbedaan nyata. Kita tidak perlu ragu untuk melangkah maju, karena apabila kita hidup berkenan kepada Tuhan, maka Dia akan menopang kita untuk melangkah, bahkan diatas kemustahilan sekalipun. Mari bebaskan diri anda dari belenggu kebimbangan, dan serahkanlah semuanya ke tangan Tuhan, karena Dia sanggup, bahkan lebih dari sanggup untuk memelihara hidup kita.
Doubt kills more dreams than failure ever will
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment