Ayat bacaan: Yakobus 1:2-4
==================
"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun."
Sehat tidaknya sebuah pohon tergantung dari kuat tidaknya akar. Akar yang kuat dan menancap jauh ke dalam tanah hingga mencapai air akan sangat menentukan kelangsungan hidup sebuah pohon. Tanpa adanya air, daun tidak akan bisa berfotosintesis untuk menghasilkan makanannya meski mungkin mereka bisa mendapatkan CO2 dari udara dan cahaya matahari. Pohon yang punya akar kuat tidak akan mudah tumbang meski digoncang angin badai. Dan bagi pohon buah, ada tidaknya buah bisa menjadi penanda apakah pohon itu sehat atau tidak.
Beberapa waktu lalu saya sudah membahas panjang bahwa kita seharusnya berakar di dalam Kristus dan kemudian dibangun, tumbuh di atasNya agar bisa memiliki iman yang kokoh, sehat sehingga mampu mengalami kepenuhan Ilahi dalam hidup kita (Kolose 2:7). Kuat tidaknya kita berakar akan bisa dilihat dari seperti apa buah yang kita hasilkan, termasuk atau terutama saat kita menghadapi masalah. Seperti apa reaksi kita saat dalam mengarungi arus kehidupan kita harus berhadapan dengan badai? Pada kenyataannya, ada banyak orang percaya yang sama saja, atau bahkan lebih buruk reaksinya ketimbang orang dunia. Malah diantara pelayan Tuhan pun hal ini terjadi. Kecewa, marah, menuduh Tuhan kejam, tidak peduli, tidak adil hingga mempertanyakan eksistensiNya. "Saya kan sudah melayani, masa masih harus mengalami masalah?" Banyak yang berpikiran seperti itu. Mereka mengira bahwa apabila sudah melayani Tuhan itu artinya tidak ada lagi masalah yang bisa menghampiri mereka. Padahal tidak satupun ayat yang mengatakan bahwa orang percaya dijamin tidak akan pernah lagi mengalami cobaan. Mindset seperti apa yang harusnya dimiliki apabila kita berhadapan dengan masalah? Jika kita sudah hidup dengan benar, tetapi kita diijinkan untuk memasuki angin kencang, bagaimana seharusnya kita memandangnya?
Sebuah ayat berkata: "Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun." (Yakobus 1:2-4).
Apakah Yakobus sedang berada dalam keadaan baik ketika menulis ini? Tidak. Saat itu ia sudah menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri betapa mengerikannya penganiayaan dan siksaan kejam hingga mati yang dijatuhkan kepada orang-orang yang mempertahankan imannya pada Kristus, termasuk pula dirinya sendiri. Bahkan Yakobus lalu membuktikan ketaatannya sampai mati. Dalam Kisah Para Rasul 12:2 kita melihat dirinya dibunuh berdasarkan perintah Herodes dengan sebilah pedang. Dia sudah melihat semuanya. Ia bisa saja melarikan diri agar lolos, tetapi justru dari dirinyalah kita bisa melihat bagaimana kita harus menyikapi berbagai pencobaan itu.
Yakobus mengajak semua orang percaya untuk memandang semua pencobaan sebagai sebuah ujian iman dan menghadapinya dengan tidak kehilangan rasa bahagia. Yakobus sama seperti kita, tidak pernah mengharapkan terjadinya masa-masa sukar. Tidak ada satupun yang mau mengalaminya, itu pasti. Tetapi ia mengingatkan kita agar tidak kehilangan pegangan dan tetap menyikapi kondisi sesulit apapun dengan sikap hati bersukacita. Mengapa? Karena masa-masa sulit itu, apakah itu berhubungan dengan kesulitan finansial, masalah kesehatan fisik dan psikis, hubungan atau relasi, karir atau pekerjaan, pendidikan dan lain-lain, apabila kita menyikapi itu semua dengan iman maka itu menjadi sebuah kesempatan besar bagi kita untuk menghasilkan ketekunan sampai menghasilkan buah yang matang, yang akan membuat kita menjadi semakin dewasa rohaninya.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment