Wednesday, September 20, 2017

Ditanam dan Bertunas di Bait Tuhan (2)

(sambungan)

Bayangkan sebuah gereja yang jemaatnya kompak, bersatu dan sejalan dengan gembala dan para pemimpinnya, bekerja bersama-sama. Bukankah itu luar biasa? Sebaliknya, bayangkan gereja yang isinya sekumpulan orang yang jalan sendiri-sendiri. Tidak mau diatur, tidak terima masukan, tidak peduli. Mau sehebat apapun pemimpinnya, semua rencana atau program yang disusun bakal terbengkalai berantakan. Itu sama saja bagaikan pohon yang hanya menyerap segala yang dimiliki tanah tanpa memberikan kontribusi apa-apa. Tanah akan habis sarinya, kering, retak-retak dan tidak akan kehilangan fungsinya. Kalau cuma menyerap atau menghisap tanpa memberi apa-apa kembali, itu vampir atau drakula namanya.

Mari kita lihat lagi contoh pohon aras dalam ayat 13. Pohon aras itu berukuran besar dan sangat kuat, tahan terhadap goncangan angin badai. Jadi orang benar seharusnya tidak mudah goyah karena terpaan angin masalah. Kalau sudah kuat, bukankah akan sangat baik jika kekuatan itu dipakai untuk melakukan sesuatu dalam pelayanan bersama gereja dimana kita tertanam? Faktanya kayu dari pohon aras ini dipakai dalam pembangunan bait Allahnya Salomo. "Ia mendirikan gedung "Hutan Libanon", seratus hasta panjangnya dan lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh hasta tingginya, disangga oleh tiga jajar tiang kayu aras dengan ganja kayu aras di atas tiang itu. Gedung itu ditutup dari atas dengan langit-langit kayu aras, di atas balok-balok melintang yang disangga oleh tiang-tiang itu, empat puluh lima jumlahnya, yakni lima belas sejajar." (1 Raja Raja 7:2-3)  Dipakainya kayu pohon aras untuk membangun bait Allah oleh Salomo punya makna bahwa orang benar yang kuat daya tahannya seharusnya bisa dipakai dalam pembangunan tubuh Kristus.

Have you done something to your church? Kalau sudah, puji Tuhan. Tetaplah dan tingkatkan terus agar gereja semakin besar fungsinya dan bisa dirasakan lebih lagi oleh masyarakat luas. Kalau belum, ini saatnya untuk memikirkan serius akan hal ini. Tidak ada pohon yang hanya menyerap tanpa memberi apa-apa kepada tempatnya tertanam, apalagi pohon korma dan pohon aras. Apapun panggilan anda, saya yakin ada departemen atau bidang di gereja yang bisa menampung panggilan anda tersebut. Anda sudah tertanam dengan baik, akar anda sudah kuat berpaut disana, langkah selanjutnya adalah memikirkan kontribusi apa yang bisa anda beri bagi gereja dimana anda tertanam, supaya tunas yang anda hasilkan bisa tumbuh dan mendatangkan manfaat disana.

Sejak jaman dahulu jumlah pengerja jauh lebih sedikit dari tuaian. Bahkan Yesus saja mengatakan: "Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit." (Lukas 10:2a). Hari ini pun sama, kalau tidak lebih kekurangan lagi. Ada begitu banyak gereja yang kekurangan pengerja dan harus meminta bantuan dari luar. Ada yang harus merangkap banyak pekerjaan. Padahal seandainya saja jemaatnya tanggap dan mengerti bahwa mereka hakekatnya adalah pohon dan bukan vampir, tentu masing-masing gereja itu akan lebih maksimal dalam menjadi berkat buat tempat dimana ia berada bahkan bisa lebih dari itu.

Karenanya, cari tahu apa yang bisa anda lakukan, cari tahu apa yang gereja butuhkan. Terus serap nutrisi agar iman bisa mengalami pertumbuhan secara sehat, tapi jangan lupakan memberikan kembali kontribusi dalam hubungan timbal-balik yang sehat.

Don't just take but do give back. You are a tree not a vampire

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...