(sambungan)
Come think of it. Apakah akan pernah ada harga yang sanggup kita bayar untuk bisa memperoleh keselamatan yang sifatnya kekal alias untuk selama-lamanya? Apakah akan pernah ada investasi yang bisa kita buat untuk bisa menerima anugerah sebesar itu sepanjang usia kita yang sungguh singkat? Tentu saja tidak. Kita tidak akan pernah sanggup membayar sesuatu sebesar itu. Karena itulah Tuhan memberikannya sebagai bentuk kasih karunia.
Di sisi lain, ada banyak orang yang kemudian berpikir bahwa mereka tidak perlu bersusah payah untuk hidup baik, benar, taat dan memberkati. Mereka berpikir, buat apa lagi kita melakukan hal-hal baik diatas? Kan sudah diberi cuma-cuma. Thank you, and that's all. Itu adalah pemikiran yang sangat sempit dan keliru. Kita wajib hidup baik, benar, taat dan memberkati. Tapi Seharusnya semua itu dipandang sebagai buah-buah dari pertumbuhan iman dan pemahaman serta penghargaan kita akan kasih karunia dari Tuhan. Perbuatan baik tidak menjamin keselamatan, melainkan sebagai buah atau hasil. Dalam Efesus 2:8-9 dikatakan "Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman. Itu bukan hasil usahamu tetapi pemberian Allah, itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri."
Dalam Efesus 2:8 itu dikatakan bahwa kita diselamatkan karena kasih karunia oleh iman. Iman seperti apa? Sebuah kasih karunia dianugrahkan kepada kita lewat iman akan Kristus. Yesus satu-satunya jalan agar manusia bisa memperolehnya. Kita memperoleh kasih karunia tersebut dan oleh karenanya dibenarkan dengan cuma-cuma, semua karena penebusan dalam Kristus. "dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus." (Roma 3:24). Tanpa Yesus, dan hanya mengandalkan hukum-hukum agama dan tata cara peribadatan, maka itu artinya kita hidup di luar kasih karunia. "Kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup di luar kasih karunia." (Galatia 5:4).
Bukanlah kebetulan kalau Paulus kemudian melanjutkan inti dasar kasih karunia dalam Efesus 2:8-9 diatas dengan kalimat berikutnya: "Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya, Ia mau supaya kita hidup didalamnya." (ay 10). Lewat kasih karunia kita diselamatkan oleh iman akan Kristus. Pekerjaan baik merupakan tugas atau tujuan hidup kita saat diciptakan Allah dalam Yesus. Lihatlah rangkaian ayat ini menunjukkan dengan jelas seperti apa sebenarnya kaitan antara kasih karunia dan perbuatan baik. Saya yakin apabila kita benar-benar memahami dan menghargai besarnya kasih karunia Tuhan ini, kita tidak akan mempergunakannya sembarangan atau memanfaatkannya. We won't take it for granted. Instead, we will make our lives the best we can, bear fruits as much as we can to glorify Him. We will make every second of our lives meaningful. Orang yang masih melakukan hal-hal buruk atau malah memanfaatkan hadiah besar yang cuma-cuma ini berarti masih belum menyadari atau menghargai pemberian Tuhan yang begitu luar biasa untuk dirinya.
Jadi jelaslah bahwa sebuah kasih karunia adalah hadiah cuma-cuma dari Tuhan yang dianugrahkan pada kita lewat Yesus Kristus. Dan luar biasanya, Tuhan mengatakan bahwa dimana dosa dan pelanggaran bertambah banyak, disitulah kasih karunia Tuhan menjadi berlimpah-limpah. (Roma 5:20). Meski demikian, jangan manfaatkan kebaikan Tuhan itu dengan berbuat hal-hal yang jahat dimataNya karena kasih karunia bukan berarti bahwa kita boleh terus berbuat dosa. (Roma 6:1).
Seperti layaknya sebuah hadiah yang sangat berharga, tentu kita akan selalu menghargai hadiah itu, menjaganya dengan sepenuh hati sebagai sesuatu yang sangat istimewa. Tuhan telah menganugrahkan sebuah hadiah yang sangat istimewa, kita menjadi orang yang dibenarkan oleh kasih karuniaNya dan berhak memperoleh sebuah kehidupan kekal sesuai dengan pengharapan kita. (Titus 3:7).
Tidak ada orang yang mau berakhir dalam siksaan kekal. Dan jalan untuk selamat sudah dihadiahkan Tuhan secara cuma-cuma dalam Kristus. Lewat kehendak bebas, kita bisa memilih apakah mau menerima atau menolaknya. Ketika kita menolak tawaran kasih karunia Tuhan tersebut, itu sama artinya dengan kita memilih untuk binasa selama-lamanya. Bukankah sangat menyedihkan apabila kita menyadari bahwa Tuhan sudah menganugerahkan keselamatan sebagai sebuah anugerah atau kasih karunia tapi kita malah memilih untuk menolaknya? Pilihannya ada di tangan kita. Tuhan begitu mengasihi kita dan rindu untuk terus melimpahkan kasih karuniaNya, menginginkan tidak satupun dari kita binasa melainkan beroleh kehidupan yang kekal. Soal kita mau menerima dengan rasa syukur tak terhingga atau membiarkannya tanpa menganggap istimewa atau malah menolak, semua tergantung pilihan kita. Hendaklah kita sadar untuk memilih yang benar, mulai menata hidup dalam kasih karunia dan berbuah lebat selama kesempatan masih ada.
We are saved by grace through faith
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment