Sunday, September 10, 2017

Kesepakatan dalam Keluarga yang Sepakat dalam Tuhan (2)

(sambungan)

Padahal kesepakatan dalam keluarga itu sangat penting. Begitu pentingnya sehingga Yesus sendiri mengatakan "Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka." (Matius 18:19-20). Sebesar itu kuasa yang bisa ditimbulkan dari yang namanya kesepakatan. Dua atau tiga orang berkumpul, Yesus hadir, dan kesepakatan untuk meminta dalam nama Yesus akan membuat permintaan dikabulkan. Tidakkah kesepakatan itu penting jika demikian? Ini janji Tuhan. Alangkah sayangnya jika dalam sebuah rumah tangga tidak lagi ada kesepakatan, dan itu seringkali menjadi awal dari kehancuran.

Kesepakatan juga bisa diibaratkan sebagai sebuah teamwork atau kerjasama tim yang harmonis. Saling dukung, saling bantu, saling dukung. Dalam pengambilan keputusan yang penting, pasangan dilibatkan, sepakat berdoa bersama dan sepakat mengambil solusi. Suami memimpin istri dan anak-anak dalam menjaga covenant dengan Tuhan. Suami istri sama-sama memegang teguh janji nikahnya, sama-sama bertanggung jawab terhadap perkembangan moral dan spirit anak. Rajin membangun mesbah keluarga sebagai sendi yang akan memperkuat seisi keluarga dalam menghadapi beragam godaan, tipuan atau penyesatan-penyesatan yang ada di dunia. Keluarga sepakat dalam Tuhan, seirama dalam melangkah.

Mungkin perselisihan atau pertengkaran kecil bisa saja terjadi, tetapi seharusnya tidak akan membawa potensi kehancuran. Keluarga yang mendasarkan hidupnya kepada Tuhan akan kuat dan tahan goncangan. Keluarga seperti inilah yang akan bisa berdampak besar memberkati sesamanya dan bisa merasakan kehangatan penuh kasih, sukacita dan damai sejahtera di dalamnya.

Kerjasama yang baik dalam keluarga harus melibatkan Tuhan, dimana kita sekeluarga mengikuti apa yang menjadi rencana Tuhan dalam hidup kita. Roh-roh perpecahan akan terus berusaha memecah belah kita, namun sebuah kesepakatan dan kerja sama tim yang kuat dalam Tuhan akan membuat kita tidak gampang diporak-porandakan iblis. Ingatlah ada Yesus ditengah-tengah kita ketika kita bersepakat bersama-sama dalam keluarga. Bukankah hal ini sungguh indah?

Ikatan suami istri adalah ikatan kuat yang dimateraikan langsung oleh Tuhan sendiri. Yesus mengatakan "Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu." (Matius 19:5-6a). Ayat ini sudah tidak asing lagi, sudah sangat familiar bahkan, tetapi masih sedikit sekali orang yang menyadari betul hal tersebut dalam berkeluarga. Suami istri secara fisik memang terdiri atas dua tubuh, tapi ikatan pernikahan yang dimateraikan Tuhan secara langsung membuat mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Bukan hanya dalam satu dua hal, namun dalam segala hal, termasuk dalam memutuskan sesuatu dan bersepakat dalam mengambil keputusan.

Ketika anda ingin komitmen untuk membangun dan merawat kehidupan keluarga seperti sebuah pertanian, ingatlah untuk membangun gaya hidup sepakat di dalamnya. Seperti halnya bertani, hasilnya tidak langsung jadi melainkan butuh proses. Jalani prosesnya dengan benar, jangan langgar covenant dengan Tuhan, pegang teguh janji nikah, bersepakatlah dalam membangun mesbah keluarga, membangun keluarga yang takut akan Tuhan. Maka anda akan merasakan keindahan sebuah keluarga seperti apa yang diinginkan Tuhan untuk kita nikmati. Keluarga yang kuat bukan lemah, keluarga yang hangat bukan dingin, keluarga yang bahagia bukan menderita. Keluarga yang bisa merasakan 'heaven on earth', bukan 'hell break loose'. Anda ingin merasakannya? Mulailah dengan membenahi hubungan dalam keluarga yang didasarkan kesepakatan untuk hidup dalam kesepakatan dengan Tuhan.

Kesepakatan antar anggota keluarga dengan melibatkan Tuhan adalah jalan yang terbaik

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...