Tuesday, September 12, 2017

Rencana Manusia dan Keputusan Tuhan (2)

(sambungan)

Roll your works upon the Lord, gulungkan semua yang anda kerjakan di dalam Tuhan. Seperti apa bentuknya mempercayakan pekerjaan seperti itu? How to roll our works upon the Lord? Dari ayat ini kita bisa melihat beberapa poin yang ada di dalam tanda kurung yaitu commit and trust them wholy to Him. Serahkan dan percayakanlah pekerjaan dan rencanamu sepenuhnya kepada Tuhan. Bukan setengah-setengah, bukan kalau ingat saja. Berkomitmen dan mempercayakan semua yang kita kerjakan, lakukan, usahakan dan rencanakan pada Tuhan secara penuh, sepakat dengan rencanaNya, dan itulah yang akan membuat rencana dan pekerjaan kita terlaksana dengan sukses.

Menyerahkan sepenuhnya pekerjaan dan rencana kita pada Tuhan sepertinya sederhana tetapi sesungguhnya tidak ringan. Kalau kita menyerahkan sepenuhnya, itu artinya kita tidak lagi boleh menggantungkannya pada ego kita, ambisi atau motivasi-motivasi lain. Jika anda datang kepada seseorang dengan membawa proposal, anda harus siap untuk mengorbankan beberapa ide anda agar proposal bisa disetujui atau diterima. Seperti itu pula halnya dengan menyerahkan usaha-usaha kita kepada Tuhan. Kita harus siap ditegur, dibentuk, dinasehati, diajar dan sebagainya. Kita harus siap untuk diproses dan terkadang proses bisa jadi tidak nyaman bahkan menyakitkan.

Menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan artinya mengalahkan apa yang jadi keinginan kita dan percaya sepenuhnya pada rencana Tuhan. Akan terjadi penyesuian bahkan seringkali perubahan besar dari apa yang sudah anda rancang, tetapi perencanaan atau pekerjaan yang sudah diserahkan/dipercayakan kepada Tuhan akan membuatnya berhasil, bukan hanya secara finansial melainkan dalam banyak aspek, termasuk berhasil dalam memberkati banyak orang atau menjadi saluran berkat Tuhan buat orang lain.

Sejalan dengan ayat Amsal 16:3, dalam Mazmur kita bisa membaca Firman lain yang berkaitan dengan hal ini. "Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya! Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!" (Mazmur 128:1-2). Lihat bagaimana Tuhan bisa memberkati pekerjaan yang sepakat dengan rencana Tuhan, yang dilakukan menurut jalan yang ditunjukkanNya dan dilakukan dengan dasar takut akan Tuhan. Kita akan bisa menikmati hasilnya, berbahagia atasnya dan membuat kita menjadi lebih baik.

Doa Musa yang dicatat dalam Mazmur 90 juga menggambarkan hal yang sama. "Kiranya kemurahan Tuhan, Allah kami, atas kami, dan teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah itu." (Mazmur 90:17). Musa berdoa meminta Tuhan memberkati pekerjaannya agar berhasil. Itu artinya Musa menggantungkan pekerjaan atau segala perbuatan yang ia lakukan ke dalam Tuhan, karena ia tahu bahwa itulah yang akan menjadikannya berhasil.

Mari kita kembali pada rangkaian 9 ayat diatas. Dari rangkaian tersebut kita sesungguhnya bisa melihat kondisi-kondisi tertentu yang wajib kita patuhi agar rencana kita bisa terlaksana dan berhasil. Kita harus menyerahkan pekerjaan/usaha kita sepenuhnya kepada Tuhan (ay 3), merencanakan dan mengerjakannya dengan sikap takut/hormat/segan akan Tuhan (ay 6), pekerjaan atau rencana itu juga harus berkenan kepada Tuhan (ay 7). Lantas kita harus bekerja atau berprofesi dengan jujur, bersih dan benar, dan disanalah Tuhan akan membuat perencanaan/planning kita berjalan dan berhasil. He will make our plans be established and succeed. Tapi jangan lupa, Tuhan mengetahui isi hati, motif atau tujuan utama kita (ay 2), dan kita harus menghindari kesombongan karena jika tidak, bukan cuma rencana kita bakal hancur berantakan tapi juga kita tidak akan luput dari hukuman (ay 5). Sebaliknya kalau semua rencana kerja dan hidup kita berkenan bagi Tuhan, Dia sendiri yang akan memberkati dengan kelimpahan.

Benar kita tetap perlu bekerja keras secara serius dan sungguh-sungguh, kita perlu melakukan perencanaan matang atas segala pekerjaan yang ingin kita bangun atau rintis. Tapi jangan lupa bahwa keberhasilan tergantung dari Tuhan bukan semata-mata atas jerih payah kita sendiri saja. Sejauh kita berencana, Tuhan yang punya keputusan. Penulis Amsal bahkan berkata: "Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya." (Amsal 10:22). We have to do our best, we have to make good plans, but the first thing we have to make sure is to roll our plans and works upon Him. Itulah yang akan menjauhkan kita dari menyia-nyiakan waktu, tenaga dan sebagainya, lantas kemudian menjadikan rencana dan segala usaha kita berhasil.

Dengan memperhatikan semua ini, hendaklah kita menjadi orang-orang yang tahu dimana kita harus menggantungkan pekerjaan, rencana bahkan harapan bukan kepada hal-hal lain selain Tuhan. Jika anda saat ini tengah mempertimbangkan untuk memulai sebuah usaha, sedang membuat rencana untuk membangun sesuatu, renungkanlah rangkaian ayat dalam Amsal 16:1-9 ini terlebih dahulu agar apa yang anda tengah rancangkan bisa sukses dalam Tuhan.

Manusia berencana, Tuhan memutuskan 

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...