Thursday, September 21, 2017

Tetap Segar dan Berbuah Sampai Masa Tua (1)

Ayat bacaan: Mazmur 92:15
=====================
"Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar"

Pemazmur tidak sembarangan mengambil contoh pohon korma dalam menggambarkan bentuk kehidupan orang benar dalam Mazmur 92. Kita sudah melihat dalam renungan-renungan terdahulu keistimewaan pohon dan buah korma ini. Yang belum saya sampaikan adalah berapa lama setelah ditanam pohon ini akan menghasilkan buah dan berapa lama usia produktifnya.

Dari sisi ini pun pohon korma sangat istimewa. Pohon korma secara umum memerlukan 4 sampai 7 tahun untuk bisa berbuah, dan biasanya mencapai kualitas unggulan pada usia sekitar 10 tahun. Luar biasanya, seperti pohon aras, pohon korma ini termasuk pohon yang sangat panjang umurnya yaitu bisa mencapai lebih 100 tahun. Dan yang lebih hebat lagi, pohon ini masih menghasilkan buah di usia seperti itu. Satu pohon korma bisa melahirkan 80 hingga 120 kilogram buah pada masa tuai. Seperti yang anda bisa lihat dalam gambar di samping, satu pohon bisa menghasilkan sebegitu banyak buah yang punya kandungan nutrisi sangat baik dan berkhasiat tinggi. Keistimewaan yang dimiliki korma tampaknya sudah lama diketahui manusia. Budidaya korma menurut penelitian sudah dilakukan orang sekitar 3700 tahun Sebelum Masehi, jauh sebelum masa Pemazmur menuliskan pasal 92.

Kalau bicara soal usia, dunia membatasi usia produktif terbilang sangat singkat. Jika usia produktif menurut peraturan sekitar 15 sampai 64 tahun, bagi pegawai negeri lebih singkat karena mereka rata-rata harus pensiun pada usia sekitar 58 sampai maksimal 60 tahun. Tamat kuliah sekitar 25, lalu 58 tahun pensiun. Belum lagi kalau melihat lowongan di koran-koran, ada banyak pekerjaan yang membatasi usia untuk diterima jauh dibawah itu. Ada yang cuma dibawah 30 tahun, bahkan dibawah 25 tahun. Menyedihkan memang kalau dibandingkan diluar sana, orang akan tetap dianggap masih produktif selama mereka masih bisa bekerja dengan baik.

Mari lupakan sistem perhitungan usia produktif diatas. Dunia mungkin memberi batas untuk kita bisa berusaha dan menghasilkan buah, tetapi tidak demikian bagi Tuhan. Berapapun umur kita, Tuhan tetap menjanjikan kasih dan kesempatan untuk terus berbuah. Tuhan akan tetap bisa memakai anda secara luar biasa tanpa melihat berapapun umur anda sekarang. Tidak pernah ada kata terlambat selagi kesempatan hidup masih dibukakan.

Sekarang mari fokus pada seperti apa sebenarnya orang benar itu dalam hal menghasilkan buah dengan dikaitkan pada pohon korma yang diambil Pemazmur sebagai contoh. Dalam renungan kemarin kita melihat bahwa orang benar ditanam dan bertunas di pelataran bait Allah (ayat 14). Ini menunjukkan peran orang benar sebagai bagian dari kebangunan rohani bersama dengan gereja dimana mereka ditanam dan bertumbuh. Tunas-tunas yang dihasilkan seharusnya dipakai untuk memberkati orang lain, menjadi perpanjangan tangan Tuhan di muka bumi ini dalam menyatakan kasih. Seperti pohon, jika orang benar mendapatkan nutrisi di tempat ia tertanam, orang benar pun seharusnya memberikan kontribusi atau manfaat kembali kepada tempatnya ditanam sesuai pertumbuhannya.

Jadi, "Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon aras di Libanon; mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita." (Mazmur 92:13-14). Pertanyaannya, sampai kapan? Adakah batas usia untuk kita bertunas dan bertumbuh lantas berbuah? Apakah seperti batas usia produktif menurut dunia atau lapangan kerja di atas? Firman Tuhan ternyata berkata tidak ada, karena ayat selanjutnya berkata: "Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar" (ay 15). Hingga masa tua sekalipun, kata firman Tuhan, orang-orang benar ini akan terus bertumbuh subur, malah dikatakan masih sanggup berbuah, bertambah gemuk dan segar. Kalau kata gemuk dirasa seperti mengacu pada bentuk fisik, versi lainnya mengatakan "pohon yang masih berbuah di masa tua, tetap hijau dan segar" (BIS). Tetap hijau dan segar, tetap awet muda dan sehat.

Pada masa tua masih berbuah, tetap segar? Mungkin ini terdengar tidak masuk akal dan melawan hukum alam. Mungkin ada yang berkata, "sudah keriput bro, tenaga pun sudah tidak seperti dulu lagi." Benar, tenaga manusia memang akan menurun, demikian pula kemampuan. Jadi keriput pun sesuatu yang alamiah. Kita memang tidak bisa melawan hukum alam mengenai kondisi fisik manusia sejalan dengan usia. Tapi kata firman Tuhan itu bukan berarti kita harus pula berhenti berbuah.

Bagaimana mungkin? Kenapa tidak mungkin? Pohon korma saja bisa. Kita yang diciptakan secara istimewa oleh Tuhan mendapatkan begitu banyak kasih karunia. Kita terus dijaga, dipelihara bahkan digendongNya sampai tua. Firman Tuhan mengatakan: "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." (Yesaya 46:4). Kekuatan kita terbatas dan akan menurun, tetapi kekuatan Tuhan yang tidak pernah berkuranglah yang akan membuat kita bisa tetap berbuah dengan sehat dan segarnya. Tuhan menyatakan siap menggendong dan memikul serta menyelamatkan kita sampai seluruh rambut kita putih sekalipun. Ini janji Tuhan. Artinya jelas, Tuhan tetap memiliki rencana bagi kita bahkan ketika kita sudah tua dan lemah. Tuhan tetap mau pakai kita tanpa melihat umur dan kemampuan kita. Tuhan ingin kita terus menghasilkan buah dalam kesegaran yang tak lekang dimakan usia. Seperti itulah harusnya orang benar.

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...