Friday, September 22, 2017

Tetap Segar dan Berbuah Sampai Masa Tua (2)

(sambungan)

Dalam Alkitab kita bisa melihat banyak contoh bahwa Tuhan tidak melupakan orang berusia lanjut untuk dipakaiNya. Banyak tokoh yang dipakai hingga tua, malah ada pula yang dipakai justru setelah tua dan dianggap 'habis oleh dunia. Abraham misalnya. Ia menerima semua janji Tuhan di usia senja, dimana bagi dunia ia mungkin tidak lagi berarti apa-apa. Tapi Alkitab mencatat dengan jelas: "Adapun Abraham telah tua dan lanjut umurnya, serta diberkati TUHAN dalam segala hal." (Kejadian 24:1). Pada kondisi Abraham yang telah tua inilah ia justru menerima janji akan keturunan. Uniknya janji itu tidak serta merta digenapi saat itu juga, tetapi ia masih harus menunggu beberapa puluh tahun kemudian ketika usianya yang sudah sangat lanjut. Berbagai ujian yang menguji imannya ia lewati dengan luar biasa di usia sangat tua, dimana ia pun digelari Bapa orang beriman. Seperti pohon korma, Abraham sebagai orang benar membuktikan bahwa ia masih terus berbuah, menjadi gemuk dan segar pada sebuah usia lanjut yang jauh di atas usia produktif menurut pandangan manusia.

Lalu ada juga Nuh yang dipakai pada usia senja. Pada kasus Nuh, ia bahkan harus bekerja keras membangun bahtera. Sudah tua masih harus bertukang membangun kapal dengan ukuran luar biasa besar dan secara pikiran manusia amat tak masuk akal. Apakah Nuh marah atau kecewa? Apakah Nuh berkata: "Ah yang benar saja, cari yang lebih muda dong.. masa saya yang sudah renta?" Nuh sama sekali tidak berkata seperti itu. Ia setia dan terus melakukan tepat seperti apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Membangun kapal besar, mengumpulkan seluruh hewan sepasang-sepasang. Itu sama sekali tidak gampang, apalagi harus dilakukan ketika secara fisik kondisi tubuh sudah sangat menurun. Kita yang muda saja rasanya tidak sanggup, tapi Nuh sanggup. Kembali kita melihat bukti nyata bagaimana orang benar mampu terus berbuah dalam keadaan tetap segar di usia lanjut sehingga ia sanggup melakukan hal yang bagi dunia akan terlihat sangat mustahil.

Untuk contoh lainnya kita bisa melihat hidup Kaleb. Lihat apa katanya ketika ia hendak menuai janji Tuhan. "Jadi sekarang, sesungguhnya TUHAN telah memelihara hidupku, seperti yang dijanjikan-Nya. Kini sudah empat puluh lima tahun lamanya, sejak diucapkan TUHAN firman itu kepada Musa, dan selama itu orang Israel mengembara di padang gurun. Jadi sekarang, telah berumur delapan puluh lima tahun aku hari ini; pada waktu ini aku masih sama kuat seperti pada waktu aku disuruh Musa; seperti kekuatanku pada waktu itu demikianlah kekuatanku sekarang untuk berperang dan untuk keluar masuk." (Yosua 14:10-11). Kita tentu heran bagaimana orang berusia 85 tahun masih sanggup berkata seperti itu, siap untuk berperang dengan semangat yang masih menyala seperti anak muda? Tapi Kaleb punya sikap seperti itu. Ia masih bersemangat, ia masih kuat, karena ia menyadari dan merasakan penyertaan Allah dalam hidupnya.

Dari ketiga tokoh ini kita bisa melihat betapa luar biasanya ketika kita menjadi orang-orang yang mendasarkan hidup sepenuhnya pada kebenaran. Tidak ada kata layu, tidak ada kata habis, malah semakin gemuk dan segar menghasilkan buah-buah yang matang.

Berapapun usia kita saat ini, mau masih dianggap dunia produktif atau tidak, di mata Tuhan sebagai orang benar kita tetap berbuah menjadi gemuk (sehat) dan segar. Itu yang akan dialami orang benar menurut kehendak Tuhan. Tapi jangan lupa bahwa kita harus menjaga hidup kita untuk tetap baik sejak dini. Karena kita tidak akan bisa menggenapi kehendak Tuhan ini jika kita mebiarkan hidup kita tercemari hal-hal yang merusak sejak muda. Apabila kita menghayati benar Firman Tuhan bahwa tubuh kita merupakan bait Allah seperti yang disebutkan dalam 1 Korintus 3:16 dan 1 Korintus 6:19-20, kita tentu akan menjaga kesucian atau kekudusan tubuh kita dengan penuh rasa hormat. Jika itu yang kita jadikan prinsip sebagai bagian dari kehidupan orang benar maka kehendak Tuhan akan orang benar ini akan kita genapi waktu tiba saatnya. Terutama bagi teman-teman yang masih belia, tumbuhlah besar di masa muda anda, bertunas dan teruslah berbuah sampai masa tua.


Hiduplah sebagai orang benar dan tertanam di Bait Allah, anda akan berbuah hingga masa tua


Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...