Kesimpulannya, iri hati jelas adalah masalah yang serius. Alangkah baiknya kalau kita bisa hindari sejak dini. Tapi kalau sudah keburu muncul, iri hati harus kita singkirkan sepenuhnya dengan segera dan tanpa kompromi. Selain ayat bacaan hari ini, firman Tuhan mengatakan bahwa iri hati termasuk salah satu dari keinginan daging yang berlawanan dengan keinginan roh, yang dapat menyebabkan kita kehilangan bagian dalam Kerajaan Allah (Galatia 5:19-21).
Iri hati berada dalam kategori yang sama dengan dosa-dosa yang kita anggap "lebih serius" seperti percabulan, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir dan sebagainya. Alangkah sayangnya jika kita sudah bersusah payah menghindari dosa-dosa itu, namun kita tidak mewaspadai bahkan berkompromi pada iri hati dengan menganggapnya sebagai sesuatu yang sepele, wajar, biasa dan manusiawi.
Kita harus perhatikan betul betapa pentingnya kita untuk berjaga-jaga sepenuhnya karena jaman ini akan dibawa pada kesudahannya. Paulus mengatakan: "Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati." (Roma 13:12-13). Sekarang saatnya berbenah dan tidak berkompromi terhadap berbagai dosa. Sudah waktunya bagi kita menutup semua celah yang bisa dimanfaatkan iblis untuk memporak-porandakan kita dan menjadi budaknya dalam menyebar kejahatan di muka bumi ini.
Kita harus terus berusaha agar tidak serupa dengan dunia ini selagi kita masih ada disana. "Karena kamu masih manusia duniawi. Sebab, jika di antara kamu ada iri hati dan perselisihan bukankah hal itu menunjukkan, bahwa kamu manusia duniawi dan bahwa kamu hidup secara manusiawi?" (1 Korintus 3:3). Firman Tuhan sudah mengingatkan: "Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya." (Roma 13:14).
Ini saatnya untuk membukah hati kita seluas-luasnya untuk Tuhan dan jadikan Kristus sebagai Raja yang bertahta di dalamnya. Belajarlah berbesar hati saat melihat orang lain sukses dalam berbagai hal. Berhenti terus menginginkan apa yang kita belum punya, tapi perhatikan dan hargai apa yang saat ini ada pada kita, bersyukurlah untuk itu.
Iri hati akan membawa kekacauan dan segala macam perbuatan jahat, tapi hati yang punya Kristus di dalamnya akan menghasilkan produk-produk surgawi yang bukan saja membawa berkat bagi kita tapi juga bagi banyak orang. Perasaan ini seringkali sulit dideteksi potensi bahayanya pada fase-fase awal. Jangan sampai iri hati yang terpancar pada kehidupan dari hati kita, hendaknya kasih dan ucapan syukurlah yang menjadi produk dari pusat kontrol kehidupan kita, yaitu hati.
"Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tapi iri hati membusukkan tulang." (Amsal 14:30)
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment