(sambungan)
Apa yang dikatakan Daud di masanya: "Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik" (Mazmur 14:1), kini semakin terang terlihat. Orang tidak lagi memikirkan pertanggungjawaban kelak di hadapan Tuhan. Masalah kekal nanti dulu, yang penting kejar dulu semua yang ditawarkan dunia yang fana ini. Lumayan kan bisa kaya selama sisa hidup? Anak-anak dikasih makan hasil korupsi juga tidak apa-apa, ketimbang hidup susah kalau jujur. Panggilan itu omong kosong, yang penting cari untung sebanyak-banyaknya. Orang yang tidak sepaham jangan ditolerir, dibenci saja, dihancurkan, dibinasakan. Hiduplah dengan membenci karena kalau mau ramah nanti dipijak orang. Pelayanan? Hidup saja masih kurang mewah kok bicara pelayanan.
Sebagian mungkin sadar Allah itu benar-benar ada, tetapi mereka mengira bahwa Tuhan tidak akan menghukum karena mereka menyalah artikan atau merasa berhak memanfaatkan bentuk kasih dan kesabaran Tuhan yang besar dan panjang. Bentuk ilusi rohani seperti inipun sudah disinggung dalam Alkitab. "Kamu menyusahi TUHAN dengan perkataanmu. Tetapi kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?" Dengan cara kamu menyangka: "Setiap orang yang berbuat jahat adalah baik di mata TUHAN; kepada orang-orang yang demikianlah Ia berkenan--atau jika tidak, di manakah Allah yang menghukum?" (Maleakhi 2:17).
Atau, ada juga yang jadi korban hyper grace, berpikir untuk apa lagi kita repot-repot melakukan pekerjaan Tuhan, berdoa, membangun hubungan dengan Tuhan dan sebagainya, kan kita sudah diselamatkan 2000 tahun lebih yang lalu? Semua ini menunjukkan hati yang sudah tercemar oleh berbagai pemahaman, ajaran, paradigma dan nilai-nilai yang sama sekali bukan berasal dari KerajaanNya. Mungkin dari kerajaan diri sendiri atau kerajaan iblis, seperti yang kita bahas sebelumnya. Kecemaran hati bisa memancarkan buah-buah seperti ini dari hidup kita.
Mari kita lihat ayat bacaan hari ini yang diambil dari kitab Mazmur. "Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak bersumpah palsu. Dialah yang akan menerima berkat dari TUHAN dan keadilan dari Allah yang menyelamatkan dia." (Mazmur 24:4-5).
Pertama, Firman Tuhan bilang orang yang 'bersih tangannya'. Apa yang dimaksud dengan orang yang bersih tangannya? Rajin cuci tangan? Pakai sabun biasa atau yang antiseptik? Sarung tangan? Tidak main lumpur dan yang kotor-kotor? Tidak memegang atau salaman? Tentu bukan. Yang dimaksud dengan orang yang bersih tangannya berarti orang yang perilaku atau perbuatannya menjauhi bentuk-bentuk penipuan, menjauhi kecurangan dan tidak gampang tergoda oleh keuntungan-keuntungan lewat jalan yang salah. Orang yang bersih tangannya adalah orang yang tidak melakukan hal-hal salah dan jahat dalam bekerja atau melakukan segala sesuatu. Orang yang bersih tangannya tidak melakukan hal-hal yang tercemar. People whose actions are holy and unblameable, holding the character of a right and acceptable worshipper of God. Seperti itulah orang yang bersih tangannya.
Selanjutnya, bagaimana dengan kata 'murni hatinya'? Orang yang murni hatinya adalah jenis orang yang tidak tergoda pada kecurangan, tidak terkontaminasi atau tercemar oleh hal-hal yang bertentangan dengan hukum kasih, tidak mentoleransi apapun yang bisa mengotori atau mencemarkan hati. Tidak munafik, tidak hipokrit, tidak berisi keinginan-keinginan yang mencari pemuasan kedagingan and other corrupt desires. Hati yang isinya dan tujuannya melakukan kehendak Allah dengan ketaatan penuh dan berpusat pada Firman Tuhan. Orang yang mengadopsi kasih bukan kebencian. Orang yang mengedepankan kemaafan bukan dendam. Hati yang menghargai kasih karunia bukan memanfaatkannya secara keliru atau membuangnya. Hati yang membuat pemiliknya memandang sesama dan dunia dari kacamata kasih Tuhan.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment