Saturday, December 9, 2017

Menjaga Kemurnian Hati (1)

Ayat bacaan: Matius 5:8
====================
"Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah."

Dalam renungan kemarin kita sudah melihat bagaimana Tuhan memperlakukan orang yang tangannya bersih dan hatinya murni. Dikatakan orang yang bersih tangannya dan murni hatinyalah yang boleh naik ke atas gunung Tuhan dan masuk ke dalam tempatNya yang kudus (Mazmur 24:3) dan mereka menerima berkat dan keadilan dari Tuhan. (ay 5). Seperti janji saya sebelumnya, dalam renungan kali ini saya ingin fokus kepada hati yang murni. Hati yang murni adalah sebuah bentuk hati yang tidak dibiarkan tercemar, terkontaminasi oleh hal-hal yang bertentangan dengan prinsip kasih seperti yang dijabarkan Paulus dalam 1 Korintus 13:4-7. Seperti dalam contoh sebelumnya, air murni akan berguna bagi kesehatan kita, bisa menyembuhkan penyakit dan menjaga agar kita tetap dalam kondisi baik. Demikian juga hati yang murni. Begitu pentingnya, Yesus bahkan berkata: "Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah." (Matius 5:8).

Dalam versi English amplifiednya ayat yang saya jadikan ayat bacaan ini berkata "Blessed (happy, enviably fortunate, and spiritually prosperous--possessing the happiness produced by the experience of God's favor and especially conditioned by the revelation of His grace, regardless of their outward conditions) are the pure in heart, for they shall see God!" Kalau diterjemahkan bunyinya seperti ini: Diberkatilah (Bergembiralah, beruntunglah dan makmurlah secara spiritual - dengan kegirangan dan kepuasan hidup dalam kemurahan dan keselamatan Tuhan dan secara khusus berada dalam anugerahNya terlepas dari apapun kondisi yang tengah terjadi) mereka yang suci/murni hatinya, karena mereka akan melihat Allah.

Bukankah itu luar biasa? Itu jelas sebuah anugerah yang bukan main besarnya yang akan membuat hidup kita jauh berbeda dibanding kebanyakan orang yang masih membiarkan hatinya terus teracuni oleh iri, dengki, kebencian, kekecewaan dan berbagai pandangan keliru tentang kemurahan Tuhan serta penyesatan-penyesatan dari pola pikir dunia.

Hati sungguh merupakan faktor penting yang sangat menentukan kualitas hubungan kita dengan Tuhan, kemampuan kita dalam menerima berkat dan anugerahNya tanpa terhalang sesuatu apapun, siapa kita dalam hidup saat ini dan kemana kita akan mengarah setelah fase kehidupan yang sekarang ini selesai. Dengan kata lain, bagaimana kondisi hati akan sangat menentukan dan menunjukkan seperti apa perjalanan dan masa depan kehidupan kita.

Dalam kitab Amsal dikatakan "Seperti air mencerminkan wajah, demikianlah hati manusia mencerminkan manusia itu." (Amsal 27:19).  Jika kita memandang permukaan air dari atas, wajah kita akan tercermin disana. Sebagaimana air memantulkan wajah saat kita pandang dari atas, seperti itu pula hati mencerminkan diri atau hidup seseorang.

Lalu Firman lainnya mengingatkan bahwa Tuhan sangat mementingkan hati. "... Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati." (1 Samuel 16:7). Sebegitu pentingnya kondisi hati kita, sehingga sebuah ayat berkata demikian: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23).

Dikatakan kita harus menjaga hati bukan dengan ala kadarnya atau seadanya, apalagi asal-asalan dengan standar kewaspadaan rendah, tapi dikatakan dengan segala kewaspadaan, sepenuh-penuhnya sadar dan waspada, karena dari hatilah sesungguhnya hidup itu terpancar.

Semakin murni hati kita, maka semakin besar pula kesempatan kita untuk membangun hubungan berkualitas dengan Tuhan. Dan semakin besar pula kesempatan kita untuk menikmati hidup yang berkemenangan, penuh sukacita dalam perlindungan dan perhatian Tuhan tanpa tergantung dari situasi dan kondisi yang tengah kita alami.

Pertanyaannya sekarang, bagaimana agar kita bisa memperoleh dan menjaga kemurnian atau kesucian hati? Ada beberapa poin penting yang harus kita ingat dan perhatikan, dan mari kita lihat satu persatu.

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...