(sambungan)
1. Lahir baru.
Pertama yang harus kita ingat adalah lahir baru. Dalam Efesus 4 dikatakan: "yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya." (ay 22-24). Lantas dalam Kolose dikatakan "Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya" (ay 10-11).
Lahir baru membuat kita diberi kesempatan untuk menjadi manusia baru, diperbaharui dalam roh dan pikiran, yang memungkinkan kita untuk hidup dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya/seharusnya. Sebuah proses lahir baru membuat kita bisa terus menerus diperbaharui untuk semakin dalam mengenal Allah secara benar. "Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang." (2 Korintus 5:7). Tanpa menjadi ciptaan yang baru akan sangat sulit bagi kita untuk bisa memiliki hati yang suci.
Satu hal yang harus kita perhatikan adalah menjadi manusia baru tidak serta merta membuat kita sepenuhnya bebas dari jerat dosa untuk seterusnya. Benar, kita sudah diperbaharui dan disucikan. Kematian Kristus menebus kita, memulihkan hubungan dengan Tuhan dan itu bisa menjadi landasan kokoh untuk sebuah hidup penuh kebenaran. Tapi seperti sebuah rumah yang sudah disapu dan dipel, kalau kita biarkan terbuka maka akan ada banyak kotoran yang bisa kembali mencemari rumah yang sudah bersih tadi.
Sebuah kesempatan besar untuk lahir baru dan mengenakan hidup baru seharusnya disikapi dan dihargai dengan tinggi supaya kita tidak kembali terjebak pada dosa-dosa atau kebiasaan-kebiasaan lama yang umumnya bisa menarik kita kembali ke kehidupan lama kita. Dan juga bisa mencegah kita untuk tidak tergoda untuk melakukan berbagai penyimpangan atau pelanggaran yang kerap dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Tuhan. Semua itu bisa kembali mencemarkan dan itu berarti kita tidak menghargai sebuah kasih karunia besar yang Tuhan sudah berikan pada kita.
2. Hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh.
Hidup dalam Roh dan dipimpin oleh Roh sangatlah penting. Dan itu diingatkan Paulus dalam Galatia 5:16-26 dimana ia mengurakikan panjang lebar tentang hal itu. Setelah kita menjadi manusia baru, kita butuh sesuatu yang bisa menjaga kita untuk tidak melakukan kebiasaan lama dan kecemaran-kecemaran baru, yang bisa membuat kita terhindar dari hidup yang mementingkan keinginan-keinginan daging yang menyesatkan bahkan membinasakan. Membinasakan? Ya. Kita bisa lihat betapa berbahayanya perbuatan daging seperti yang dirinci oleh Paulus. "Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah." (ay 19-21).
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (5)
(sambungan) Seringkali proses pengubahan ini seringkali tidak menyenangkan. Ada kalanya kita harus mengalami berbagai hal berat dan menyaki...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment