Tuesday, December 19, 2017

Pelita Tuhan (3)

(sambungan)

Hanya dengan dilahirkan kembalilah kita akan mendapatkan kehidupan yang dipimpin oleh Roh, yang akan memungkinkan kita untuk bisa melihat Kerajaan Allah. (ay 3). Ketika kita mengalami kelahiran kembali maka kita bisa dipenuhi oleh Roh Kudus yang dianugerahkan Tuhan secara langsung untuk tinggal diam (dwell) dalam diri kita. Dilahirkan, dipenuhi dan dipimpin oleh Roh. Ini penting untuk kita miliki agar roh kita bisa diterangi oleh cahaya terang dari 'bola lampu' Allah.

Setelah dilahirkan, dipenuhi dan dipimpin oleh Roh, kita harus memastikan bahwa roh kita tidak ditekan oleh berbagai keinginan daging yang dapat membuat kita jatuh dan kemudian gagal memenuhi rencana Tuhan. Bagaimana cara menjaganya? Saya akan membahas secara khusus hal ini dalam renungan selanjutnya. Untuk kali ini, kita setidaknya tahu bahwa karunia yang sudah diberikan Tuhan itu harus dijaga sedemikian rupa sehingga hati kita bisa tetap memiliki pelita Tuhan di dalamnya.

Tuhan menerangi hati kita dengan lewat roh kita. Hati yang berisi terang dari pelita Tuhan akan mampu menyoroti seluruh batin, searching and checking, examining every single part of it, including the innermost part. Roh yang ada terang Tuhannya akan mampu menyelidiki jauh ke dalam lubuk hati agar jangan ada kegelapan dan berbagai produknya berdiam disana. Terang itu akan menjaga agar kita tidak melakukan kekeliruan, kesalahan hingga kejahatan yang tentu saja berakibat buruk bagi masa depan kita.

Sebagaimana sulitnya kita hidup sehari-hari tanpa adanya terang, demikian pula akan sulit bagi kita untuk hidup tanpa adanya pelita dalam hati kita. Akan ada banyak hal yang mampu membuat kita terjerumus ke dalam kesesatan jika hati tidak berfungsi baik. Tanpa adanya pelita Tuhan kita akan sulit menyelidiki jauh hingga ke dalam lubuk hati, menyorot segala hal yang terdalam, paling tersembunyi untuk memastikan kita tidak menyimpan sesuatu yang buruk disana, apakah itu motivasi-motivasi terselubung, niat jahat, konspirasi, dendam, kepahitan dan sebagainya.

Adalah sangat penting untuk terus memeriksa hati. Daud berkata "Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku." (Mazmur 26:2). Kalimat ini jelas diucapkan oleh orang yang rohnya berisi pelita Tuhan, karena Daud tentu tidak akan berani meminta Tuhan menyelidiki hatinya apabila belum ada terang Tuhan dalam hati nurani yang menyoroti seisi lubuk hatinya.

Sebuah hati nurani yang tidak memiliki terang Tuhan akan membuat mata hati tidak mampu melihat kebenaran. Kegelapan akan membuat kita tidak mampu untuk menilai sesuatu secara benar. Tuhan tahu itu, dan Dia selalu siap untuk menjadi Penerang bagi kita. Dan itu  Dia lakukan lewat roh kita. Pastikan bahwa pelita Tuhan berfungsi dalam roh kita, agar seluruh bagian hati kita terawasi dengan baik dan terhindar dari penyelusup-penyelusup yang bisa menghancurkan perjalanan hidup kita baik yang sekarang maupun di kekekalan nanti.

"Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." - Mazmur 119:105

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...