Monday, December 4, 2017

Pemerintah Kerajaan Hati (4)

(sambungan)


Dimana hati kita berada hari ini? Sebuah ayat yang dengan tegas menyebutkan apa yang seharusnya kita camkan dalam hati kita. Kalau kita menyadari hal ini, maka kita harus menentukan siapa yang menjadi pemimpin di dalamnya. Ayat tersebut kita dapati dari Petrus yang menyampaikan: "Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan!" (1 Petrus 3:15). Dalam bahasa Inggrisnya dikatakan: "But in your hearts set Christ apart as hold (and acknowledge Him) as Lord." Ada versi lain pula yang mengatakannya dengan "Sanctify the Lord God in your hearts." Dengan melihat ayat ini dari berbagai versi tersebut kita bisa mendapati bahwa kita harus menguduskan, menjadikan dan mendeklarasikan atau mendedikasikan Yesus sebagai Penguasa tertinggi dalam hidup kita. Dan Petrus secara jelas mengatakan bahwa itu semua di mulai dari hati. Hatilah yang menjadi pusat kerajaan dimana kehidupan terpancar, dan siapa yang berkuasa disana akan sangat menentukan siapa dan bagaimana diri kita.

Begitu pentingnya hati, maka Alkitab berbicara banyak mengenai pentingnya menjaga hati tersebut.  Ayat yang menyatakan hati sebagai pusat kehidupan ada dalam Amsal 4:23 "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati harus dijaga dengan segala kewaspadaan? Karena kehidupan terpancar dari sana. Lebih lanjut, Yesus pun menjabarkan apa saja hal buruk yang bisa timbul dari hati yang tidak terjaga. "sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan." (Markus 7:21-22). Kalau kita lihat daftarnya, jelas semua yang disebutkan menunjukkan sebuah daftar yang mengerikan. Dan Yesus melanjutkan: "Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang." (ay 23).

Kalau begitu, sangatlah penting bagi kita untuk menguduskan hati kita lalu terus mempertahankan dan menjaga kekudusannya. Itu tidak mungkin kita lakukan jika kita membiarkan hal-hal selain Tuhan Yesus untuk menjadi Penguasa di dalamnya. Sebagaimana nasib sebuah negara atau kerajaan akan sangat tergantung dari siapa pemimpin atau rajanya, seperti itu pulalah hidup kita. Dan hati, sebagai pusat dari kehidupan butuh Sosok Pemimpin yang benar.

Kembali kepada ayat bacaan kita yang mengingatkan kita untuk menguduskan Kristus dalam hati kita sebagai Tuhan, Petrus juga mengingatkan kita "sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:16). Hal ini harus dicermati dengan sangat serius, "sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan." (Ibrani 12:14). Agar bisa menjadikan Yesus sebagai Raja yang bertahta dalam hati kita, kita harus benar-benar menjaga hati kita, mematikan segala sesuatu yang bisa merusak atau menggagalkan hal itu. Keinginan daging, hawa nafsu, godaan-godaan, pengaruh-pengaruh buruk dan lain-lain, semua itu haruslah bisa kita matikan. Tanpa itu hati kita tidak akan pernah bisa memperoleh Raja yang tepat. Firman Tuhan berkata "Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu." (Yakobus 4:10).

Sadar atau tidak, ada beberapa hal di dalam diri kita masing-masing yang sebenarnya ingin memegang kendali atas hidup kita. Jangan-jangan Tuhan sudah terpinggirkan sejak lama dalam hati kita, hanya menempati sebagian kecil saja disana atau bahkan sudah tidak lagi punya tempat, sementara hal-hal lainnya justru lebih berkuasa atas diri kita seperti the kingdom of myself atau jangan-jangan the kingdom of evil. Kita mungkin merasa itulah arti dan nilai kebebasan, padahal disanalah kita justru terbelenggu dan terus menuju kepada kematian yang kekal. Sesungguhnya sebuah kebebasan atau kemerdekaan sejati hanya akan datang jika kita mengijinkan Yesus sendiri untuk berkuasa atas hati dan hidup kita.

Siapa yang menjadi raja atas diri kita hari ini? Mari periksa hati kita masing-masing, dan tetapkanlah dengan benar, karena itu akan sangat menentukan seperti apa yang kita pancarkan dari hidup kita dan kemana nanti kita akan menuju.

The kingdom of God, not the kingdom of oneself and certainly not the kingdom of evil

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...