(sambungan)
Kunci untuk bisa mensinkronkan perasaan dan pikiran jelas tergambar dari rangkaian ayat-ayat ini. Ini adalah hal yang sangat penting yang seharusnya kita renungkan baik-baik. Tapi ingatlah bahwa kita jangan berhenti hanya pada apa yang telah kita pelajari atau ketahui karena itu hanyalah tersimpan dalam pikiran, tapi praktekkanlah langsung lewat cara hidup kita, dan itulah yang akan bisa membangun jembatan antara pikiran dan perasaan agar keduanya berisi nilai-nilai kebenaran yang bisa terpancar keluar secara sinergi.
Antara pikiran dan perasaan terdapat hubungan erat, dimana kondisi salah satu atau keduanya bisa sangat menentukan perjalanan pertumbuhan keimanan kita. Karena itu kita perlu memeriksa keduanya secara serius dan menyelaraskan hubungan antara keduanya dalam pikiran dan perasaan Kristus. Pikiran dan perasaan harus sejalan mengarah kepada kebenaran. Selaraskan dengan Yesus Kristus, lantas pelihara dengan memiliki damai sejahtera Allah. Itulah yang akan memastikan agar pengetahuan kita akan Firman Tuhan tidak menguap sia-sia dan tidak membawa dampak apapun dalam hidup kita.
Saat kita memperingati kelahiran Yesus ke dunia yang disepakati mengambil tanggal 25 Desember, kita tentu harus mengucap syukur bahwa Tuhan rela turun ke dunia, mengambil rupa manusia meninggalkan segala hakNya untuk mengemban misi menyelamatkan kita, manusia yang Dia ciptakan secara istimewa, dan melayakkan kita untuk mengalami pemulihan hubungan denganNya. Kasih karunia yang sebegitu besar seharusnya disikapi serius dengan tidak menyia-nyiakan apalagi membuangnya. Itu adalah sikap yang benar dalam merayakan Natal.
Tapi secara lebih spesifik mengenai pesan Natal tahun ini, saya percaya Tuhan ingin kita semua memeriksa kemurnian hati. Bukanlah kebetulan belakangan ini saya diingatkan banyak hal tentang hati seperti yang saya bagikan panjang lebar beberapa minggu terakhir. Saya yakin Tuhan sedang bicara mengenai pentingnya hati dimana kehidupan itu sesungguhnya terpancar. Seperti apa kualitas kehidupan kita, kemana kita selanjutnya menuju sangatlah tergantung dari seberapa murni hati kita. Tuhan sudah menyiapkan pelita lewat roh kita, yang akan mampu menyelidiki segala sisi dari lubuk hati kita yang terdalam. Seperti pohon, produk apa yang keluar dari hidup kita berasal dari hati. Apakah kasih atau kebencian, apakah mengampuni atau mendendam, apakah kepedulian atau tidak, apakah bersumber pada kebenaran atau terus berpaling dari Tuhan, apakah kita punya kerinduan untuk menjadi pelaku Firman dan terus semakin serupa dengan Kristus atau terus melanggar dan semakin menjadi batu sandungan bagi banyak orang.
Tuhan mau kita untuk memeriksa hati dan mengusahakan kemurniannya. Secara lebih khusus, hari ini kita diingatkan untuk bersama-sama menaruh, menaklukkan pikiran dan perasaan kita selaras dengan Yesus. Itulah yang akan menjaga agar kita tetap berada di jalur yang benar dan dengan demikian tidak menyia-nyiakan anugerah Tuhan yang terbesar bagi umat manusia. Selamat Hari Natal buat teman-teman semua. Tetaplah bertumbuh, bersukacitalah karena hari Natal ini ada sebagai bukti kebesaran kasih Tuhan bagi anda. Tuhan memberkati.
Make sure our mind and heart are connected to Jesus
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment