(sambungan)
5. Petani yang baik tidak buang-buang waktu melakukan hal tidak berguna
Petani bangun pagi-pagi benar, berangkat ke ladang atau sawah untuk bekerja. Istirahat makan di saung, lalu kembali melanjutkan pekerjaan. Sore hari mereka pulang mengisi waktu bersama keluarga dan kemudian beristirahat agar kembali segar keesokan harinya. Itulah garis besar kegiatan yang dilakukan petani yang baik. Mereka tidak berleha-leha, menongkrong di tempat-tempat keramaian atau hanya makan-tidur saja, apalagi hidup boros supaya terlihat hebat atau supaya bisa diterima oleh lingkungan pergaulan kelas tinggi. Petani yang rajin seperti inilah yang akan memanen hasil baik dari sawahnya.
Dahulu sewaktu masih kuliah, saya pernah beberapa bulan tinggal di sebuah rumah seorang petani yang punya etos kerja seperti ini. Saya melihat bagaimana kerajinannya ternyata membawa hasil yang lebih baik dibandingkan petani lain yang kerja ala kadarnya saja. Saya ingat betul nasihatnya kepada saya pada waktu itu agar tidak malas dalam belajar dan kelak, jangan malas ketika bekerja. Cara hidup bapak petani itu dan pesannya masih menginspirasi saya sampai hari ini.
Yesus sudah mengingatkan agar kita tidak terperosok ke dalam perilaku banyak orang yang hanya sibuk melakukan sesuatu yang tidak berguna saja. Menumbuhkan iman dalam hidup itu tidak terjadi hanya dalam semalam. Untuk bisa terus meningkat, kita perlu fokus yang benar dan dibutuhkan keseriusan, komitmen dan kerja keras.
Akan halnya menyikapi benih Firman agar bertumbuh dan berbuah, hal yang sama pun harus dilakukan. Disiplinkan diri dalam berdoa, bersaat teduh, membaca dan merenungkan Firman Tuhan, jadikan itu sesuatu yang penting setiap harinya seperti halnya pekerjaan atau kewajiban yang harus anda lakukan sehari-hari. Agar bisa memperoleh hasil yang baik dibutuhkan proses yang tidak sebentar dan seringkali butuh pengorbanan. Namun pada akhirnya semua itu akan mendatangkan kebaikan dan sukacita melimpah yang berlaku untuk selamanya.
Apa yang dikatakan Paulus mengenai "jika seorang tidak mau bekerja, janganlah ia makan" (2 Tesalonika 3:10) berlaku pula dalam kehidupan iman kita. Jika kita tidak mau berusaha untuk lebih dalam lagi bersekutu denganNya dengan sungguh-sungguh, jangan harap kita bisa mendapatkan makanan rohani yang layak bagi kehidupan roh kita.
Tuhan juga sudah mengingatkan hal ini: "Sebab itu kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia dan pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka. Perasaan mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran." (Efesus 4:17-19). Adalah penting pula bagi kita untuk tidak memikirkan sesuatu yang sia-sia, karena itu bisa membuka pintu untuk masuknya berbagai dosa yang membinasakan. Pikiran haruslah diisi dengan yang positif, "semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji" (Filipi 4:8), dan terutama "Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi." (Kolose 3:2).
Ingatlah bahwa masa hidup kita di dunia ini sesungguhnya teramat sangat singkat. Akan datang saatnya nanti dimana kita tidak lagi bisa berbuat apa-apa, tidak peduli seberapa besar kita mau, tidak peduli seberapa menyesalnya kita membuang-buang waktu di masa lalu dan ingin merubahnya. Maka selagi masih ada waktu dan kesempatan, pergunakan sebaik-baiknya dan jangan habiskan dengan segala sesuatu yang sia-sia. Susun prioritas dalam urutan yang benar agar nanti kita tidak menyesal di kemudian hari.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment