Wednesday, January 31, 2018

Berbuah atau Ditebang (2)

(sambungan)

"Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Lukas 13:6-9).

Perumpamaan ini mengumpamakan Tuhan sebagai pemilik kebun. Sang Pemilik mendapati ada umatNya yang tidak kunjung berbuah meski sudah diberi kesempatan yang lama. Perhatikan bahwa sesungguhnya ada jangka waktu cukup yang diberikan Tuhan sebagai kesempatan bagi kita untuk berubah dan berbuah. Yesus datang untuk menyelamatkan dan akan terus mengetuk pintu hati kita agar bisa memancarkan kehidupan yang menghasilkan buah. Begitu baiknya Tuhan, karena tidak saja Dia memberikan kita waktu dan kesempatan, tetapi Dia pun mau turun tangan langsung bekerja, mengusahakan agar lebih banyak lagi orang-orang yang bertobat, bertumbuh dan berbuah.

Sebuah pohon ara yang tidak kunjung berbuah di kebun anggur masih akan dipertahankan apabila bisa menghasilkan buah. Sang pemilik kebun bahkan dengan jelas menunjukkan perhatian akan pohon ara ini. Ia mengingat betul kapan pohon itu ditanam, dan dalam perumpamaan ini dikatakan bahwa ia pun terus mengamati apakah pohon tersebut sudah berbuah atau tidak. Tiga tahun, tapi tetap juga tidak menampakkan hasil. Pohon yang tidak berguna pada akhirnya akan ditebang.

Pohon Ara yang tumbuh di tengah-tengah kebun anggur itu tidak hanya sia-sia ada disana, tapi juga akan menghabiskan zat-zat nutrisi yang dibutuhkan tanaman anggur dalam kebun. Wajarlah apabila sang pemilik meminta agar pohon itu ditebang saja. Tapi luar biasa, Yesus yang diumpamakan sebagai pengurus kebun masih meminta kesempatan sekali lagi. "aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,mungkin tahun depan ia berbuah." (ay 8-9a).

Sang "Pengurus kebun" akan mengerjakan sesuatu bagi pohon agar bisa berbuah. Hidup kita yang begitu rusak oleh benalu dan tunas-tunas dosa seringkali tidak lagi dapat diperbaiki sendiri, sehingga kita membutuhkan uluran tangan Yesus untuk "mencangkul tanah dan memberi pupuk" agar  bisa selamat. Dan kabar baiknya, Yesus bersedia membantu kita agar kita bisa bertumbuh sehat dan menghasilkan buah dalam hidup kita.

Dalam prosesnya, terkadang ada bagian-bagian yang tidak efektif dari diri kita harus dicangkul, dan itu bukanlah hal yang menyenangkan. Proses itu terkadang bisa terasa begitu menyakitkan, tapi harus dilakukan supaya kita tidak harus ditebang dan dilempar kedalam api. Memangkas segala keinginan daging di dunia yang penuh godaan dan tipu daya tentu tidak mudah. Betapa banyaknya hal yang bisa menggoda keinginan daging lalu membuat kita tidak bertumbuh apalagi berbuah. Hidup yang dipimpin oleh Roh, itulah seharusnya yang kita cari. Kalau daging lemah, roh itu penurut. Dan hidup dalam Roh akan membuat kita bisa menghasilkan buah-buah Roh seperti yang disebutkan dalam Galatia 5:22-23.

Selanjutnya mari kita lihat apa yang dikatakan Yesus. "Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:4). Agar kita bisa bertumbuh dan berbuah dengan baik, kita harus tetap tinggal di dalam Kristus, dan Kristus di dalam kita. Baik dalam kehidupan sehari-hari, keluarga maupun pekerjaan, hendaklah kita selalu menjalaninya di dalam Kristus, bersama-sama dengan Dia.

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...