Friday, January 5, 2018

Hindari Keras Hati (3)

(sambungan)

Kita tidak akan pernah bisa mengharapkan bahwa gerakan kebangunan rohani secara besar-besaran bisa terjadi jika kita orang percaya saja masih terjebak dalam lubang yang sama seperti kedua contoh di atas. Karenanya jika kita ingin menyaksikan itu terjadi, jika kita ingin mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita dan juga atas gereja kita, atas kota, bangsa dan negara kita, maka sebelum kita mengomentari orang lain, kita harus memeriksa diri kita sendiri secepatnya terlebih dahulu. Jika disaat memeriksa kita masih menemukan kedegilan atau kekerasan hati seperti itu, maka itu tandanya kita harus segera bertobat dan segera melembutkan hati.

Firman Tuhan berkata "Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7). Ayat ini mengacu pada Firman Tuhan dalam Mazmur 95:7-8 "Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun." 

Hati yang keras akan membuat kita tidak lagi bisa mendengar perintah Tuhan, tidak lagi memiliki empati kepada sesama. Hati yang keras akan membuat kita semakin lama semakin degil. Hati yang keras akan menghambat curahan berkat dari Tuhan, bahkan menyekat hubungan kita dengan Tuhan. Hati yang keras akan membuat hati nurani kita tidak lagi berfungsi, dan itu akan sangat berbahaya mengingat banyaknya godaan, pengajaran yang sesat baik yang jelas-jelas kelihatan maupun yang terselubung dalam kemasan rapi yang akan selalu ada di sekitar kita.

Hati yang keras akan membuat Firman yang ditabur tidak akan bisa berakar, tumbuh dan menghasilkan buah. Kita akan semakin jauh dari kebenaran, kita akan diombang-ambingkan dari satu dosa kepada dosa lainnya, kita tidak lagi peduli terhadap apa kata Tuhan dan menjadi lahan bermain yang asyik buat si jahat. Dan seperti yang terjadi pada Firaun yang tetap mengeraskan hati meski sudah melihat banyaknya kuasa Tuhan lewat Musa dengan mata kepalanya sendiri, pada suatu ketika bagi orang-orang yang terus melawan Tuhan akan menghukum dengan mengeraskan hati mereka benar-benar. Paulus menggambarkannya seperti ini: "Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya." (Roma 9:17-18).

Kalau kita terus mengeraskan hati, terus menolak Firman dan kebenaran yang dikandungnya, terus melawan Allah meski sudah diingatkan dan melihat sendiri kuasa Tuhan, lantas Tuhan kemudian menetapkan agar hati kita dikeraskan secara permanen seperti ayat Roma 9 di atas, lalu menyerahkan kita kepada keinginan dosa kita sendiri (Roma 1:24), kemalangan besar akan menimpa kita. Hanya gara-gara tidak kunjung mau melembutkan hati, kita bisa celaka selamanya. Jangan sampai Tuhan berkata: "My Child, it's time to tell you: I'm going to harden your heart, I'm going to turn around and leave you here." Tentu tidak satupun dari kita yang mau mendengar itu dari Tuhan bukan? Maka Tuhan mengingatkan agar kita melembutkan hati sesegera mungkin. Bukan nanti, besok atau lusa, tapi hari ini, sekarang juga, immidiately today.

Kita harus mau memeriksa diri kita sendiri terlebih dahulu untuk melihat apakah sikap-sikap kita yang menghambat pertumbuhan rohani sesuai dengan yang diinginkan Tuhan sedikit banyak masih ada dalam diri kita, apakah masih ada bagian-bagian keras dalam hati kita yang menyebabkan kita sulit bertumbuh. Yakobus menggambarkannya dengan sangat jelas. "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu." (Yakobus 1:27). Itulah yang seharusnya kita lakukan. Jika tidak, maka itu artinya kita melewatkan kesempatan untuk memperoleh Firman untuk tertanam dengan baik dalam hati kita, dan dengan sendirinya membuang peluang untuk mendapatkan kuasa yang menyelamatkan.

Berhentilah menolak Firman, lalu astikan pula bahwa anda memiliki hati yang lembut agar setiap Firman yang ditabur baik lewat kotbah dalam ibadah, rekamannya, buku-buku bacaan, renungan harian maupun lewat orang lain bisa tertanam dengan baik. Lantas hasilkan buah yang bukan cuma bermanfaat buat kita sendiri tapi juga tersalur ke luar agar menjadi berkat bagi orang lain. Jadilah anak-anak Tuhan yang peka terhadap pergumulan saudara-saudara kita. Jika anda masih menemukan bagian-bagian keras dalam hati anda, mintalah Tuhan memberi hati yang lembut saat ini juga lalu segeralah taat kepada perintahNya. Miliki sebentuk hati yang akan memungkinkan tuhan untuk melimpahkan rahmatNya pada anda untuk dialirkan memberkati orang lain di sekeliling kita.

Hard heart makes your life heavy while traveling to the wrong road

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
(sambungan)

Kita tidak akan pernah bisa mengharapkan bahwa gerakan kebangunan rohani secara besar-besaran bisa terjadi jika kita orang percaya saja masih terjebak dalam lubang yang sama seperti kedua contoh di atas. Karenanya jika kita ingin menyaksikan itu terjadi, jika kita ingin mengalami kuasa Tuhan dalam hidup kita dan juga atas gereja kita, atas kota, bangsa dan negara kita, maka sebelum kita mengomentari orang lain, kita harus memeriksa diri kita sendiri secepatnya terlebih dahulu. Jika disaat memeriksa kita masih menemukan kedegilan atau kekerasan hati seperti itu, maka itu tandanya kita harus segera bertobat dan segera melembutkan hati.

Firman Tuhan berkata "Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu "hari ini", ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!" (Ibrani 4:7). Ayat ini mengacu pada Firman Tuhan dalam Mazmur 95:7-8 "Sebab Dialah Allah kita, dan kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya! Janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba, seperti pada hari di Masa di padang gurun." 

Hati yang keras akan membuat kita tidak lagi bisa mendengar perintah Tuhan, tidak lagi memiliki empati kepada sesama. Hati yang keras akan membuat kita semakin lama semakin degil. Hati yang keras akan menghambat curahan berkat dari Tuhan, bahkan menyekat hubungan kita dengan Tuhan. Hati yang keras akan membuat hati nurani kita tidak lagi berfungsi, dan itu akan sangat berbahaya mengingat banyaknya godaan, pengajaran yang sesat baik yang jelas-jelas kelihatan maupun yang terselubung dalam kemasan rapi yang akan selalu ada di sekitar kita.

Hati yang keras akan membuat Firman yang ditabur tidak akan bisa berakar, tumbuh dan menghasilkan buah. Kita akan semakin jauh dari kebenaran, kita akan diombang-ambingkan dari satu dosa kepada dosa lainnya, kita tidak lagi peduli terhadap apa kata Tuhan dan menjadi lahan bermain yang asyik buat si jahat. Dan seperti yang terjadi pada Firaun yang tetap mengeraskan hati meski sudah melihat banyaknya kuasa Tuhan lewat Musa dengan mata kepalanya sendiri, pada suatu ketika bagi orang-orang yang terus melawan Tuhan akan menghukum dengan mengeraskan hati mereka benar-benar. Paulus menggambarkannya seperti ini: "Sebab Kitab Suci berkata kepada Firaun: "Itulah sebabnya Aku membangkitkan engkau, yaitu supaya Aku memperlihatkan kuasa-Ku di dalam engkau, dan supaya nama-Ku dimasyhurkan di seluruh bumi. Jadi Ia menaruh belas kasihan kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Ia menegarkan hati siapa yang dikehendaki-Nya." (Roma 9:17-18).

Kalau kita terus mengeraskan hati, terus menolak Firman dan kebenaran yang dikandungnya, terus melawan Allah meski sudah diingatkan dan melihat sendiri kuasa Tuhan, lantas Tuhan kemudian menetapkan agar hati kita dikeraskan secara permanen seperti ayat Roma 9 di atas, lalu menyerahkan kita kepada keinginan dosa kita sendiri (Roma 1:24), kemalangan besar akan menimpa kita. Hanya gara-gara tidak kunjung mau melembutkan hati, kita bisa celaka selamanya. Jangan sampai Tuhan berkata: "My Child, it's time to tell you: I'm going to harden your heart, I'm going to turn around and leave you here." Tentu tidak satupun dari kita yang mau mendengar itu dari Tuhan bukan? Maka Tuhan mengingatkan agar kita melembutkan hati sesegera mungkin. Bukan nanti, besok atau lusa, tapi hari ini, sekarang juga, immidiately today.

Kita harus mau memeriksa diri kita sendiri terlebih dahulu untuk melihat apakah sikap-sikap kita yang menghambat pertumbuhan rohani sesuai dengan yang diinginkan Tuhan sedikit banyak masih ada dalam diri kita, apakah masih ada bagian-bagian keras dalam hati kita yang menyebabkan kita sulit bertumbuh. Yakobus menggambarkannya dengan sangat jelas. "Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu." (Yakobus 1:27). Itulah yang seharusnya kita lakukan. Jika tidak, maka itu artinya kita melewatkan kesempatan untuk memperoleh Firman untuk tertanam dengan baik dalam hati kita, dan dengan sendirinya membuang peluang untuk mendapatkan kuasa yang menyelamatkan.

Berhentilah menolak Firman, lalu astikan pula bahwa anda memiliki hati yang lembut agar setiap Firman yang ditabur baik lewat kotbah dalam ibadah, rekamannya, buku-buku bacaan, renungan harian maupun lewat orang lain bisa tertanam dengan baik. Lantas hasilkan buah yang bukan cuma bermanfaat buat kita sendiri tapi juga tersalur ke luar agar menjadi berkat bagi orang lain. Jadilah anak-anak Tuhan yang peka terhadap pergumulan saudara-saudara kita. Jika anda masih menemukan bagian-bagian keras dalam hati anda, mintalah Tuhan memberi hati yang lembut saat ini juga lalu segeralah taat kepada perintahNya. Miliki sebentuk hati yang akan memungkinkan tuhan untuk melimpahkan rahmatNya pada anda untuk dialirkan memberkati orang lain di sekeliling kita.

Hard heart makes your life heavy while traveling to the wrong road

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...