Sudah begitu luar biasa baiknya rencana Tuhan, dan mereka tidak bisa berdalih bahwa mereka tidak tahu karena Tuhan sudah menyampaikan sendiri rencanaNya, tapi kebandelan atau kedegilan bangsa yang tegar tengkuk ini membuat apa yang mereka terima sepenuhnya bertolak belakang dengan rencana Tuhan tersebut.
Dari satu kisah ini saja kita bisa melihat betapa kebandelan akan membawa dampak buruk bagi kita. Resikonya jelas-jelas nyata, dan bisa jadi pada suatu ketika mendatangkan sesuatu yang fatal. Kita kerap menganggap bahwa sifat keras kepala, membantah dan selalu melawan ketika dilarang juga cepat tersinggung ketika diingatkan itu wajar dan manusiawi. Tetapi Tuhan sesungguhnya tidak menginginkan kita menjadi pribadi-pribadi yang keras kepala seperti itu. Sebaliknya, Tuhan ingin kita memiliki hati yang lembut yang siap dibentuk. Tuhan menginginkan ketaatan kita lebih dari apapun.
"Maka sekarang, hai orang Israel, apakah yang dimintakan dari padamu oleh TUHAN, Allahmu, selain dari takut akan TUHAN, Allahmu, hidup menurut segala jalan yang ditunjukkan-Nya, mengasihi Dia, beribadah kepada TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu, berpegang pada perintah dan ketetapan TUHAN yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu." (Ulangan 10:12-13). Bangsa Israel sudah merasakan sendiri konsekuensi yang harus mereka hadapi akibat kebandelan mereka berulang kali. Dari ilustrasi di atas kita bisa melihat dua contoh dimana kebandelan membawa konsekuensi yang sangat fatal. Seharusnya contoh seperti ini bisa menjadi pelajaran bagi kita untuk tidak lagi mengulangi kesalahan seperti itu.
Sebuah larangan memang terlihat seperti membatasi pergerakan kita dan terlihat seolah seperti mengekang dan mengganggu kesenangan kita. Tetapi itu semua bertujuan baik, agar kita bisa terhindar dari masalah dan penderitaan yang dapat berujung pada kebinasaan yang seharusnya tidak perlu terjadi. Apa yang Tuhan mau sederhana saja. Dia mau kita takut (hormat, segan, menghargai) akan Tuhan, hidup menurut jalan yang Dia tunjukkan, mengasihi Dia sepenuhnya, beribadah hanya kepadaNya dengan segenap hati dan jiwa, berpegang teguh pada perintah dan ketetapanNya, dan itulah yang akan mendatangkan kebaikan dalam hidup kita.
Jika Tuhan masih mau mengingatkan kita meski terkadang keras, bersyukurlah untuk itu. Kalau terus melawan dan keras kepala, nantinya kita sendiri juga yang rugi, apalagi kalau Tuhan akhirnya sampai membiarkan kita terjatuh dalam banyak masalah akibat sikap buruk yang kita pilih sendiri sebagai jalan hidup.
Dengarkanlah dan turutilah segera ketika Tuhan mengingatkan. Apakah itu langsung dari Tuhan, lewat hati nurani kita, atau lewat orang tua, saudara atau sahabat yang peduli kepada kita, apakah lewat Firman dalam kotbah, lewat lagu rohani atau lainnya, bersyukurlah dan berterima kasihlah untuk itu. Jangan keraskan hati, langsung menuduh, merasa tersinggung dan bersungut-sungut apalagi melawan, sebab larangan atau peringatan yang baik yang kita terima sesungguhnya bisa mencegah kita dari bencana yang bisa jadi terlambat untuk disesali.
Tuhan menuntut ketaatan kepadaNya demi kebaikan kita. Patuhlah dengan hati yang lembut.
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
No comments:
Post a Comment