(sambungan)
Tuhan sangat peduli terhadap keselamatan kita. He's deeply concern of it. Begitu prihatinnya sehingga Dia rela mengambil langkah luar biasa, menebus kita atas dasar kasih sebagai sebuah anugerah yang sedemikian besar. Hebatnya Tuhan tidak berhenti sampai disitu saja. Tuhan tahu bahwa setelah kita ditebus, perjuangan kita belumlah selesai karena setiap saat kita bisa kembali kehilangan kekudusan dan berpotensi kembali memasukkan berbagai dosa ke dalam diri kita. Dan Tuhan pun tidak tinggal diam. Lihatlah bagaimana Tuhan telah memakai berbagai cara untuk memanggil kita agar berbalik dari jalan-jalan yang salah dan kembali kepadaNya. Tuhan mempergunakan banyak cara untuk menyatakan diriNya dan mengingatkan kita untuk bertobat, mulai dari cara yang halus sampai peringatan sangat keras. Mari kita lihat beberapa di antaranya.
1. Cara yang halus melalui buah karya ciptaanNya
Dalam surat Roma disebutkan: "Karena apa yang dapat mereka ketahui tentang Allah nyata bagi mereka, sebab Allah telah menyatakannya kepada mereka. Sebab apa yang tidak nampak dari pada-Nya, yaitu kekuatan-Nya yang kekal dan keilahian-Nya, dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan, sehingga mereka tidak dapat berdalih." (Roma 1:19-20).
Perhatikan, bahwa lewat ciptaanNya sejak dunia diciptakan sebenarnya kita bisa menyaksikan keilahianNya. Betapa seringnya Tuhan menyatakan kekuatanNya dan kuasaNya lewat segala ciptaan di muka bumi ini. Sang Maestro Agung sangatlah kreatif, inovatif dalam mendesain segala sesuatu sehingga sulit terselami oleh pikiran kita.
Pagi ini saat saya olah raga pagi dengan lari di sekitaran kompleks, saya mencoba menghitung banyaknya karya agung Tuhan yang luar biasa, I lost count. Matahari yang bersinar cerah, itu saja seringkali luput dari kesadaran kita. Bayangkan kalau matahari itu teriknya dua kali lipat atau lebih, bukankah kita semua bisa binasa hangus terbakar? Kalau tidak ada matahari, coba hitung ada berapa banyak hal buruk yang terjadi di dunia ini. Ironisnya, manusia banyak yang tidak menghargai dan terus merusak alam. Efek rumah kaca membuat dunia ini rusak, dan pikirkan warisan apa yang kita tinggalkan pada generasi berikutnya.
Lalu, oksigen. Itu disediakan Tuhan gratis, sehingga kita bisa bernafas menghirupnya sebanyak yang kita mau. Coba hitung saja seandainya oksigen tidak lagi gratis, berapa puluh juta uang yang harus kita keluarkan setiap hari supaya bisa tetap hidup? Tapi manusia terus mencemarkan udara dengan berbagai macam bentuk polusi. Oksigen yang seharusnya segar kita hirup dari udara malah membawa penyakit karena sudah terkontaminasi oleh begitu banyak zat cemar.
Tanaman, pepohonan, tumbuh-tumbuhan, itu juga merupakan buah karya Tuhan yang bukan main baiknya. Zat makanan dan air diperoleh dari akar, lantas di kirim ke daun untuk mengalami proses fotosintesis menggunakan karbondioksida, menghasilkan nutrisi buat pohon dan oksigen. Tidak heran kalau kita merasa sejuk dan segar saat duduk dibawah pohon rindang pada siang hari. Burung-burung yang berkicau riang, awan yang membuat langit terlihat lebih indah dan menyaring teriknya matahari, dan ada banyak lagi yang dengan mudah bisa kita lihat tanpa harus repot pergi jauh atau memakai peralatan yang rumit. Semua kasat mata, semua bisa dirasa.
Seharusnya lewat cara halus seperti ini, dengan menyadari eksistensi dan kebaikan Tuhan lewat ciptaanNya, kita sudah bisa terpanggil untuk bertobat. Tetapi sayangnya banyak yang tidak juga mau sadar. Dan itu sudah jadi penyakit manusia sejak dulu, sebab ayat selanjutnya berkata: "Sebab sekalipun mereka mengenal Allah, mereka tidak memuliakan Dia sebagai Allah atau mengucap syukur kepada-Nya. Sebaliknya pikiran mereka menjadi sia-sia dan hati mereka yang bodoh menjadi gelap." (ay 21).
Dulu begitu, sekarang pun sama. Masih banyak orang yang terus meragukan kuasa Tuhan lewat penciptaanNya, tidak kunjung menyadari bahwa segala yang disediakan Allah itu baik adanya dan sebagainya. Perilaku manusia tetap saja menyakiti hati Tuhan meski segala karyaNya sudah membuktikan kekuatan dan keilahianNya. Orang masih bisa berpaling dari Tuhan bahkan menyangkal keberadaan dan kuasaNya. Padahal ini semua akan terlihat sangat nyata dengan mudah, baik memakai mata fisik maupun mata hati. Dengan pikiran sederhana yang jernih kita bisa dengan cepat menyadari kebesaran dan kasihNya lalu segera membenahi diri untuk hidup benar.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment