Monday, January 8, 2018

Keras Kepala (3)

(sambungan)

2. Teguran halus dan keras lewat firmanNya  melalui nabi atau perantaraan orang lain

Jika cara halus lewat hasil ciptaan tidak mempan, Tuhan pun berkali-kali menegur secara langsung. Mulai dari teguran halus hingga kasar. "TUHAN telah memperingatkan kepada orang Israel dan kepada orang Yehuda dengan perantaraan semua nabi dan semua tukang tilik: "Berbaliklah kamu dari pada jalan-jalanmu yang jahat itu dan tetaplah ikuti segala perintah dan ketetapan-Ku, sesuai dengan segala undang-undang yang telah Kuperintahkan kepada nenek moyangmu dan yang telah Kusampaikan kepada mereka dengan perantaraan hamba-hamba-Ku, para nabi." (2 Raja Raja 17:13).

Ini pesan Tuhan yang hadir lewat firmanNya, disampaikan oleh para hamba-hambaNya, dan di hari ini mungkin bisa hadir lewat pendeta, hamba Tuhan atau orang-orang biasa yang digerakkan Tuhan untuk menegur kita. Tapi ternyata ini pun seringkali masih tidak mempan. Orang terus mengeraskan hati dan kepala mereka. "Tetapi mereka tidak mau mendengarkan, melainkan mereka menegarkan tengkuknya seperti nenek moyangnya yang tidak percaya kepada TUHAN, Allah mereka." (ay 14).

Dalam ayat selanjutnya dikatakan "Mereka menolak ketetapan-Nya dan perjanjian-Nya, yang telah diadakan dengan nenek moyang mereka, juga peraturan-peraturan-Nya yang telah diperingatkan-Nya kepada mereka; mereka mengikuti dewa kesia-siaan, sehingga mereka mengikuti bangsa-bangsa yang di sekeliling mereka, walaupun TUHAN telah memerintahkan kepada mereka: janganlah berbuat seperti mereka itu." (ay 15). Jika diteruskan pada ayat-ayat selanjutnya, maka kita akan melihat bagaimana keras kepala dan keras hatinya mereka itu.

Ada beratus ayat yang menyatakan berkat-berkat Tuhan kepada orang yang mendengarkan dan melakukan perintahNya dengan sungguh-sungguh, demikian pula ada ratusan ayat yang berbicara mengenai konsekuensi mengerikan dari dosa. Ambil satu perikop saja sebagai contoh. Ulangan 28:1-14 menjabarkan berkat-berkat yang disediakan Tuhan kepada orang yang "baik-baik mendengarkan suara Tuhan dan melakukan dengan setia segala perintahNya." Mulai dari berkat sederhana hingga yang berkelimpahan.

 Sebaliknya lihatlah ganjaran berupa kutuk yang disebutkan terperinci dalam Ulangan 28:15-46. Lihat pula bagaimana teguran Tuhan kerap hadir dari para hambaNya dalam Alkitab. Tetap saja kebandelan seakan-akan tidak terpisahkan dari kehidupan manusia, termasuk orang percaya yang seharusnya menjadi contoh teladan bagi mereka yang belum mengenal Tuhan.

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...