Sunday, January 14, 2018

Menjadi Pribadi yang Lemah Lembut (2)

(sambungan)

Bagaimana agar kita bisa menjadi orang yang lemah lembut, bukan orang yang cepat keras dan panas hatinya? Ada sebuah tips diberikan Daud yang bisa kita jadikan pegangan mengenai hal ini. "Dari Daud. Jangan marah karena orang yang berbuat jahat, jangan iri hati kepada orang yang berbuat curang; sebab mereka segera lisut seperti rumput dan layu seperti tumbuh-tumbuhan hijau. Percayalah kepada TUHAN dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia, dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak." (Mazmur 37:1-5).

Tips yang diberikan Daud ini singkat tapi sangat lengkap dan padat. Ia mengingatkan agar kita:
- Jangan lekas marah dalam menghadapi orang-orang yang berbuat jahat
- Jangan iri kepada orang-orang yang suka berbuat curang
- Percayalah kepada Tuhan
- Terus fokus melakukan hal yang baik
- Perdulilah kepada tempat dimana kita ada
- Berlakulah setia
- Teruslah bersukacita bukan karena situasi dan kondisi tetapi karena Tuhan
- Serahkan hidup kepada Tuhan

Kalau ini yang kita jadikan pegangan, apapun yang kita hadapi, sesulit apapun situasi atau orang-orang yang kita hadapi, Tuhan akan memberikan apa yang kita inginkan dan Dia sendiri akan bertindak. Ini tips yang saya kira sangat baik untuk mencegah hati kita terkontaminasi oleh hal-hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh orang percaya, termasuk di dalamnya perilaku-perilaku yang berlawanan dengan lemah lembut.

Berikutnya mari kita lihat pesan lainnya dari Daud. "Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan. Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri." (ay 8-9). Pesan Daud ini paralel dengan apa yang dikatakn Yesus di atas. Kemarahan tidaklah mendatangkan hal baik tapi bisa membawa orang untuk terjerumus pada kejahatan, yang pada akhirnya akan dilenyapkan. Tapi orang-orang yang taat menuruti Tuhan, menyerahkan semua kepada Tuhan akan mewarisi negeri.

Akan halnya meredam kemarahan, kita bisa mendapatkan satu tips sederhana dari Yakobus diantara begitu banyak ayat yang mengingatkan kita akan bahaya membiarkan diri kita gampang dibakar emosi. Katanya: "Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah." (Yakobus 1:19). Tips dari Yakobus adalah, jangan buru-buru marah, tapi dengarlah terlebih dahulu sebelum keburu nafsu membalas. Dengar dulu, pikirkan dulu, dan hargai pendapat orang. Jangan belum apa-apa sudah tersinggung, sakit hati, bersitegang dan marah. Itu tidak baik buat kesehatan kita, itu tidak baik buat orang lain dan tentu tidak baik di mata Tuhan.

Kalau kita kebiasaan menelan makanan buru-buru sebelum dikunyah, itu tidak baik buat pencernaan. Seperti itu pula bereaksi terburu-buru sebelum mengunyah baik-baik terlebih dahulu apa yang dikatakan orang lain. Terburu-buru bereaksi bisa menumpulkan nalar alias akal sehat, mengebiri logika dan terus dikuasai emosi yang berpotensi mendatangkan banyak kejahatan. Lebih jelas lagi Yakobus juga menerangkan bahwa amarah tidak pernah mendapat tempat apalagi bisa dibenarkan di hadapan Tuhan. "sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah." (ay 20).

Ditengah dunia yang semakin dingin bahkan kejam, dengan jumlah orang yang sulit terus bertambah banyak, tentu tidak mudah untuk bisa menahan diri dan tetap menjadi pribadi lemah lembut. But in no matter condition, that's what God wants us to be. Mungkin untuk bisa menjadi figur Musa bisa jadi terlihat seperti mustahil, tapi tidak ada salahnya untuk mulai mencoba.

Adakah di antara teman-teman yang sedang dalam tekanan dan emosi pada saat ini karena tengah berhadapan dengan orang-orang atau kondisi yang sulit? Gampang marah, tersulut emosi dan cepat tersinggung? Mudah panik saat berhadapan dengan masalah? Tekanan begitu cepatnya merebut rasa sukacita dan damai sejahtera? Sudah lama tidak merasakan suasana hati yang cerah ceria karena dikuasai suasana mendung penuh guruh dan halilintar? Redakanlah, dan tersenyumlah. Jangan biarkan sukacita anda dirampas, jangan buka celah bagi iblis untuk menghancurkan anda. Biarkan terang Tuhan menyinari hati anda dengan kebahagiaan. Tetap jaga kelembutan hati dan rasakanlah bahwa Tuhan yang sangat baik dan menyayangi anda itu sesungguhnya selalu ada bersama dengan anda dalam setiap keadaan.

"Being soft-hearted does not make you a weak person. It takes courage to stay delicate in a world that is sometimes cruel." - anonymous

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...