Saturday, January 27, 2018

Pohon dan Buah (1)

Ayat bacaan: Yesaya 5:2
======================
"Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga ditengah - tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam."

Suatu kali saya berkunjung ke tempat seorang teman di luar kota yang punya kebun luas dan ditanami oleh beberapa jenis pohon buah. Dengan semangat ia bangga menceritakan beberapa pohon yang sudah berhasil menghasilkan buah dengan kualitas sangat baik. Ia sangat gembira terhadap pohon-pohon ini karena kemudian bisa memakan buah yang benar-benar organik hasil dari kebun sendiri.

Saat berjalan, mata saya tertuju pada sebuah pohon yang terlihat aneh ditengah-tengah pohon lainnya. Kalau pohon lainnya terlihat kokoh, batangnya besar dan daunnya rimbun, pohon yang satu ini pendek, batangnya sangat kurus dan daunnya pun bisa dihitung dengan jari. Ternyata itu adalah pohon mangga. Teman saya tidak habis pikir kenapa pohon yang satu ini begitu memperihatinkan kondisinya, padahal ia sudah berusaha keras selama beberapa tahun agar pohon mangga itu bisa mengikuti jejak pohon-pohon lainnya yang sukses. Menurutnya, dengan setengah perhatian yang ia berikan pada pohon yang satu ini, pohon lainnya bisa tumbuh dengan baik bahkan cepat menghasilkan buah. Ia pun mengatakan bahwa sebentar lagi ia akan membuang pohon 'gagal' ini.

Orang yang menanam pohon buah tentu mengharapkan buah. Tidak mungkin mereka mau bersusah payah menanam, menyiram, memberi pupuk dan usaha perawatan lainnya tanpa berharap apa-apa dari pohon tersebut. Bukan saja sekedar berbuah, tapi tentu yang diinginkan adalah buah dengan kualitas bagus. Apalagi di negara kita saat ini dimana buah-buahan harganya terus melonjak, menjadi barang mewah yang tidak lagi terbeli oleh kalangan menengah ke bawah. Kalau pohon itu tidak baik tumbuhnya dan tidak menghasilkan buah, tentu saja akan mengecewakan pemiliknya yang sudah berusaha dengan susah payah agar pohon itu bisa menghasilkan buah dari pertumbuhannya yang sehat.

Sadarkah kita bahwa kita sebagai ciptaan Tuhan yang istimewa, yang kepadanya diberikan mandat untuk mengelola dan menjaga segala hasil ciptaan Tuhan lainnya di muka bumi ini pun seperti itu? Kalau kita masih tidak kunjung berbuah atau jangan-jangan malah menghasilkan buah-buah yang tercemar dan buruk mutunya, bagaimana Tuhan tidak kecewa dan marah? Bukankah Dia sudah memberi segalanya agar kita menghasilkan buah yang manis dalam hidup kita? Sayangnya banyak diantara ciptaanNya yang terus mengecewakan atau bahkan menyakiti hatiNya, meski Dia sudah berusaha mengingatkan, mendidik, menjaga, melindungi, memberkati dan melimpahkan kasih karuniaNya dengan kasih setia tak terbatas.

Dalam Yesaya kita bisa melihat hal ini. Dalam pasal 5 dikatakan: "Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga ditengah - tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam." (Yesaya 5:2).

Bayangkan Tuhan sudah memberi kunci Kerajaan Surga, tapi banyak anak-anakNya tidak menghargai itu semua dan tidak kunjung menghasilkan "buah" atau dampak apapun dalam hidup mereka. Tidaklah heran jika Tuhan kecewa karenanya. "Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?" (ay 4). "Harus bagaimana lagi supaya anak-anak-Ku di dunia ini menyadari jatidiri mereka yang sebenarnya? Dengan segala yang telah Aku berikan , seharusnya mereka menjadi teladan bagi banyak orang, tetapi mengapa malah menjadi batu sandungan.. kenapa buah seperti itu yang mereka hasilkan.." Seperti itulah kira-kira kekecewaan Tuhan.

(bersambung)


No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...