(sambungan)
Dan lihatlah bagaimana murka Tuhan. "Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak; Aku akan membuatnya ditumbuhi semak-semak, tidak dirantingi dan tidak disiangi, sehingga tumbuh puteri malu dan rumput; Aku akan memerintahkan awan-awan, supaya jangan diturunkannya hujan ke atasnya." (ay 5-6). Kemarahan itu tentu mengerikan jika harus kita terima sebagai konsekuensinya.
Dalam injil Matius, pokok atau pohon-pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik dikatakan akan "ditebang dan dibuang ke dalam api." (Matius 3:10). Lalu dalam Wahyu kita kembali mendapati konsekuensi yang harus dihadapi oleh "buah-buah anggur asam" ini." "...Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak." Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah." (Wahyu 14:18b-19).
Kalau begitu, seperti apa seharusnya buah yang seharusnya dihasilkan? Buah bisa berharga sangat tinggi dilihat dari kualitasnya. Kita orang-orang percaya, manusia dengan tubuh, jiwa dan roh seharusnya bisa menghasilkan buah yang jauh lebih berharga lagi. Dan itu tercatat dalam surat Galatia, yang disebut dengan buah Roh.
Demikian bunyi ayatnya: "Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu." (Galatia 5:22-23). Lihatlah betapa tinggi kualitas buah-buah yang dihasilkan oleh sebentuk roh yang melekat pada Kristus. Dan seharusnya seperti itulah buah yang ingin Tuhan dapatkan atas hasil usahaNya dalam merawat dan mengasihi kita.
Perhatikanlah bahwa setiap buah menggambarkan aspek demi aspek dari citra Kristus. Itu bisa kita lihat dari cara hidup Kristus yang dicatat dalam keempat Injil. Disana tergambar jelas bagaimana Kristus mendemonstrasikan secara langsung segala kebajikan dari masing-masing buah. Dia ingin kita menghasilkan kualitas yang sama yang terpancar melalui cara hidup kita, apakah lewat cara kita bertutur kata, bersikap, berpikir, bertingkah laku dan lain sebagainya. Sudah seharusnya kita meletakkan pikiran dan perasaan kita seperti pikiran dan perasaan Kristus, seperti yang disampaikan oleh Paulus dalam Filipi 2:5.
Buah-buah Roh merupakan semua nilai kebajikan yang tidak terbantahkan oleh siapapun. Semua mengakui kualitasnya, tapi hanya sedikit yang mampu menghasilkannya. Terlebih saat dunia semakin sering mempertontonkan kebencian, kepuasan dari pembalasan dendam, penindasan, ketidakadilan dan buah-buah yang bukan berasal dari Tuhan melainkan dari sisi kegelapan. Buah-buah ini semakin langka, dan saya yakin akan semakin tinggi nilainya saat bisa dilihat dan dirasakan oleh orang lain. Buah-buah Roh ini menampilkan karakteristik buah yang baik dan bernilai tinggi, dan itulah yang diinginkan Tuhan untuk dihasilkan secara berlimpah oleh hidup kita.
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment