Monday, January 29, 2018

Pohon dan Buah (3)

(sambungan)

Sangatlah menarik jika kita melihat dimana buah itu tumbuh. Buah tidak tumbuh pada batang pohon melainkan di ranting-rantingnya. Dan ranting tidak akan pernah bisa hidup menghasilkan buah jika tidak melekat pada batang. Pemikiran ini sangat sederhana dan tidak sulit untuk dimengerti, tapi kita sering mengabaikannya. Karenanya penting bagi kita untuk mengingat dan merenungkan baik-baik.

Yesus sendiri menerangkan seperti itu. "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. inggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku." (Yohanes 15:1-4).

Tinggal di dalam Yesus akan membuat kita bisa berbuah, dan seharusnya membuat kita berbuah subur, ranum, manis dan berkualitas tinggi. Tinggal di dalam Yesus bukan sekedar hanya mengaku menjadi umatNya tapi dengan sungguh hati beriman kepadaNya dan melakukan tepat seperti apa yang Dia ajarkan, juga memiliki pikiran dan perasaan yang selaras denganNya.

Jika Yesus mengatakan bahwa kita harus mengasihi sepenuhnya, maka kita harus melakukannya tanpa banyak alasan. Jika Yesus mengatakan bahwa kita harus mau mengampuni, maka kita harus melakukan itu tanpa memilah-milah besar kecilnya kesalahan atau memandang orang terlebih dahulu. Bahkan kalau Yesus meminta kita untuk terlebih dahulu rela menyangkal diri dan memikul salib, maka kita harus siap untuk itu. Kalau kerelaan kita untuk memberi diminta mengatasi keinginan untuk mendapat, buatlah tepat seperti itu. Kalau Yesus mengajarkan kita untuk menjadi terang dan garam, kita harus memiliki hidup yang berkualitas dan berintegritas dengan mencerminkan cara dan gaya hidup Kerajaan.

Melekat pada Yesus adalah mengakuiNya sebagai Tuhan dan Juru Selamat, mengenal, mendengar dan melakukan ajaranNya, dan terus berproses memperbaiki cara hidup kita agar semakin lama semakin sama seperti Dia. Jika ini kita jalankan, maka hidup kita akan menghasilkan buah-buah baik seperti yang diinginkan "Pengusaha Kebun". "Pokok" pun akan bangga apabila menghasilkan ranting-ranting berdaun rimbun dengan buah-buah yang subur dan segar.

Buah segar, lezat, menyehatkan dan bermutu, itu sangat tinggi harganya, demikianlah karakter yang serupa dengan Kristus dengan segala buah-buah Roh yang dihasilkannya. Tinggal di dalamNya akan memampukan kita untuk berbuah. Mari periksa diri kita. Apabila saat ini kita masih belum berbuah atau masih belum cukup baik, ini saatnya bagi kita untuk memperbaiki segala sesuatu sebelum terlambat. "Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9).

Lalu jangan lupa bahwa sesungguhnya dari buahnya-lah sebuah pohon itu dikenal. "Jikalau suatu pohon kamu katakan baik, maka baik pula buahnya. Jikalau suatu pohon kamu katakan tidak baik, maka tidak baik pula buahnya. Sebab dari buahnya pohon itu dikenal." (Matius 12:33).

Bagi kita yang bukan ahli dalam hal pohon, kita bisa dengan mudah mengenali pohon jeruk, mangga, apel dan sebagainya dengan melihat buah yang ada pada ranting-rantingnya. Sebab, tidak mungkin pohon apel berbuah mangga, atau pohon jeruk berbuah apel, dan sebagainya. Pertanyaannya, sebagai murid Kristus, apakah kita sudah menghasilkan buah yang bisa membuat orang mengenal Dia dengan benar? Atau kita masih mengeluarkan buah-buah buruk yang akan membuat orang salah mengenal siapa Kristus dan seperti apa hati, pikiran, perbuatan dan terutama, kasihNya. Atau, jangan-jangan kita memang tidak tumbuh sama sekali di dalamNya.

Buah Roh akan memenuhi setiap aspek hidup kita dengan penuh sukacita, dan itu bisa memberkati orang-orang di sekitar kita. Sudahkah kita berbuah? Kalau sudah, buah seperti apa yang kita hasilkan? Apakah kita sudah menghasilkan buah sesuai pertobatan? Apakah buah-buah Roh Allah merupakan produk dari diri kita yang bisa dirasakan langsung oleh banyak orang? Pohon buah tugasnya berbuah. Kalau pohon buah tidak kunjung berbuah dan masih dalam kondisi jelek meski sudah diusahakan dengan susah payah oleh pemiliknya, jangan salahkan sang pemilik jika pada akhirnya pohon ditebang dan dilemparkan ke dalam api alias dibakar. Hendaknya perihal berbuah bisa mendapatkan perhatian serius dari teman-teman sekalian. The world, especially our nation needs it more than ever.

Berbuahlah berlipat ganda dan berkati bangsa dengannya

Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho

No comments:

Menjadi Anggur Yang Baik (1)

 Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...