(sambungan)
Perhatikanlah bahwa pesan ini bukan hanya berlaku bagi pendeta, penginjil atau hamba-hamba Tuhan saja, tetapi juga kepada kita semua orang percaya. Sebagai anak-anak Tuhan kita seharusnya menunjukkan integritas yang baik dengan perbuatan yang sesuai dengan perkataan, sesuai dengan ajaran Tuhan, sesuai dengan gambaran orang percaya yang benar, menghasilkan buah-buah yang sesuai dengan pertobatan, seperti yang diajarkan pada kita dalam Matius 3:8 dan kemudian menjadi teladan bagi orang lain.
Seperti apa yang dialami oleh pendeta dalam ilustrasi di awal, segala perilaku, perbuatan dan keputusan-keputusan yang kita ambil akan tetap menjadi perhatian orang lain. Alangkah ironisnya apabila kita sebagai anak-anak Tuhan sama sekali tidak mencerminkan sikap seperti Kristus lalu malah memberi citra negatif dengan bersikap munafik, terus mencari kepentingan sendiri tanpa merasa bersalah jika merugikan orang lain. Kelanjutan dari ayat Titus di atas mengingatkan kita agar terus bersikap jujur, "..sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita." (ay 8).
Jujur dalam segala hal dan ukuran merupakan sebuah keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar atau dinegosiasikan dengan alasan apapun. Salomo yang penuh hikmat berkata "Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya." (Amsal 11:3). Dan dalam bagian lain ia berkata "karena orang yang sesat adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi dengan orang jujur Ia bergaul erat." (3:32).
Kita harus ingat bahwa Tuhan bergaul erat dengan orang-orang jujur, sebaliknya dosa sekecil apapun bisa membuat jurang besar yang memutuskan hubungan kita dengan Tuhan. "tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu." (Yesaya 59:2). Jangan lupa bahwa kita membawa nama Kristus dalam setiap langkah hidup kita.
Jangan beri toleransi untuk menghalalkan kejahatan, jangan buat timbangan sendiri untuk besar kecil atau boleh tidaknya kita melakukan kecurangan atau menutup mata atas sesuatu yang menguntungkan kita tetapi merugikan orang lain. Dan Firman Tuhan sudah berkata: ".. janganlah beri kesempatan kepada Iblis." (Efesus 4:27). Hendaklah kita terus bersikap jujur dalam perkara apapun, seperti apa dan berapapun ukurannya agar kita bisa menjadi kesaksian tersendiri akan Kristus di dunia ini.
Watch your thoughts ; they become words. Watch your words, they become actions. Watch your actions, they become habits. Watch your habits, they become character. Watch your character, it becomes your destiny
Follow us on twitter: http://twitter.com/dailyrho
Sunday, February 4, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment