Ayat bacaan: 1 Tesalonika 5:8
=========================
"Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan."
Perangkat pelindung dalam peperangan sudah dikenal sejak lama. Kalau hari ini sudah ada rompi anti peluru yang tergolong tipis dan ringan, pada jaman dulu seorang prajurit melindungi dirinya dengan memakai lempengan besi di dada agar mereka terlindung dari panah, tombak dan pedang. Perangkat pelindung ini dikenal dengan nama baju zirah, yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan plate armor atau breastplate. Perlengkapan pelindung ini terbukti mampu mengurangi resiko kematian dalam peperangan hingga berabad-abad. Sampai abad pertengahan para ksatria yang bertanding masih mempergunakan lempeng besi agar tidak menemui ajal tertusuk tombak. Perisai mampu melindungi terhadap serangan, tapi jika perisai sudah terlewati, setidaknya ada pertahanan berikutnya yaitu baju zirah.
Menarik jika memperhatikan bahwa Paulus mengambil contoh baju zirah ini dalam beberapa kesempatan untuk menyampaikan kebenaran Firman Tuhan. Misalnya dalam suratnya kepada jemaat Tesalonika. Disana kita bisa menemukan Paulus menggunakan baju zirah sebagai alat "peraga" dalam menyampaikan Firman Tuhan. Ia berkata begini: "Tetapi kita, yang adalah orang-orang siang, baiklah kita sadar, berbajuzirahkan iman dan kasih, dan berketopongkan pengharapan keselamatan." (1 Tesalonika 5:8).
Kalau diibaratkan sedang berjuang atau berperang, apa yang digambarkan Paulus sebagai perangkat pelindung seperti baju zirah adalah iman dan kasih. Iman dan kasih dikatakan dapat berfungsi sebagai baju zirah yang mampu melindungi diri baik dari serangan iblis maupun menjaga kita dari berbagai ketidakpastian dalam hidup, masalah yang datang menghampiri atau dalam menghadapi orang-orang sulit.
Bagaimana iman dan kasih itu bisa dikatakan Paulus berfungsi bagaikan baju zirah? Dalam renungan terdahulu kita sudah melihat sebuah pesan dari Petrus bahwa kita harus saling mengasihi satu dengan lainnya karena kasih itu bisa menutupi banyak sekali dosa (1 Petrus 4:8). Jika kasih kuat berakar dalam hidup kita, kita bisa tetap mengasihi orang meski mereka membenci atau bahkan menyakiti kita. Kita bisa tetap mendoakan dan memberkati mereka meskipun mereka terus berbuat jahat pada kita. Kasih yang tetap terjaga kehangatannya akan mampu membuat kita melepas kan pengampunan, mengatasi setiap luka yang terjadi di masa lalu. Orang yang dalam hidupnya ada kasih sebagai buah Roh akan terhindar dari berbagai peluang berbuat dosa.
Peluang dosa bagaimana? Bayangkan apa yang terjadi saat kita diprovokasi dalam keadaan tidak ada kasih dalam diri kita. Kita bisa terpancing untuk mendendam, membalas atau merencanakan kejahatan terhadap mereka. Itu bisa dianggap wajar karena toh bukan kita yang mulai. Kasih mencegah kita untuk melakukan itu. Kasih mencegah kita untuk tetap tenang dan tidak membenci sehingga hidup kita akan jauh lebih sehat. Tidak ada jantung yang berdebar-debar, gemetar karena marah, tidak ada penyakit-penyakit yang bisa berakibat fatal yang diakibatkan oleh memendam kepahitan dan berbagai perasaan negatif lagi dalam hati. Lantas kasih juga akan membuat kita menghindari perilaku kecurangan. Kasih membuat kita tidak mau merugikan orang lain. Kasih akan membuat anda tidak menutup mata dari orang yang membutuhkan bantuan. Kasih akan membuat anda tidak membeda-bedakan orang. Kasih akan membuat anda tidak merugikan orang lain.
Ini baru sedikit contoh dari bagaimana kasih bisa menjadi baju zirah yang melindungi kita dari membuka celah sehingga memungkinkan masuknya serangan iblis. Sejalan dengan yang dikatakan Petrus, dalam Amsal dikatakan: "Kebencian menimbulkan pertengkaran, tetapi kasih menutupi segala pelanggaran." (Amsal 10:12)
(bersambung)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Menjadi Anggur Yang Baik (1)
Ayat bacaan: Yohanes 2:9 ===================== "Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak t...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24-25 ====================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih ...
-
Ayat bacaan: Ibrani 10:24 ===================== "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan ...
-
Ayat bacaan: Mazmur 23:4 ====================== "Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau...
No comments:
Post a Comment